e n a m

2.6K 194 9
                                    


Hiipiii riidingg😌❤


Yuri sedang memandang pria didepannya dengan senyuman manis, lesung pipinya terlihat begitu jelas. Leon tidak peduli dengan gadis didepannya yang selalu saja memerhatikan dirinya yang sedang memakan bakso dengan nikmat, memang bakso mang ujang tidak pernah gagal memanjakan lidah sang pelanggan. Namun berbeda dengan Yuri, lidahnya tidak mengunyah bakso disana, Yuri memang tidak menyukai bakso. Padahal bakso salah satu hidangan yang cukup lezat saat dinikmti dengan saus sambal. 

"Makan! Bakso lo nanti keburu dingin" ucap Leon membuat Yuri mengalihkan pandangannya, Leon terheran mengapa Yuri terus saja memandang wajahnya tanpa memakan semangkuk bakso yang mungkin sudah dingin.

"Aku gak suka bakso, aku sukanya mie ayam" jawab Yuri dengan manja, Leon yang mendengarnya terkekeh gemas, mengapa tidak bilang sejak awal jika memang tidak menyukai bakso.

"Terus urusan sama gue apa?!"

Yuri memandang Leon dengan garang, Leon bukannya takut terhadap tatapan horor Yuri malah tertawa sejadi jadinya, bukannya kelihatan marah namun wajah Yuri terlihat sangat mengemaskan dimatanya. Gadis ini benar benar membuat dirinya gila...

"Gak usah ketawa ih"

"Kenapa?"

"Nanti Yuri suka sama kakak" jawaban mencengangkan membuat Leon menghentikan kekehan kecilnya. Sekarang tatapan Leon menjadi sulit Yuri artikan.

Leon mendekat kearah Yuri , lalu berbisik "Gak papa, gue juga suka lo kok"

Setelah mengucapkan seperti itu, Leon bangkit dan memesan mie Ayam dideretan gerobak pedangang kantin. Yuri senyum-senyum sendiri, baru kali ini Yuri merasakan nyaman dengan seorng pria selain dengan papahnya dan Bara, abangnya.

"Awas aja tuh cewe, enak aja makan bareng sama ayang bebep Leon"

Setelah acara makan bersama dengan Leon tak lama bel berbunyi, Yuri melanglahkan kakinya untuk pergi masuk kedalam kelas namun sebelum itu Yuri ingin mencuci muka terlebih dahulu di toilet gedung kelas 12 yang kebetulan memang berdekatan dengan kantin sekolah, awalnya Leon berniat mengantarnya sampai ke kelas namun ditolak oleh Yuri, yang benar saja kelas Leon begitu jauh dengan Kelas Yuri.

Ternyata dugaan Yuri salah, toilet ini terlihat begitu menyeramkan dibanding toilet gedungnya. Lampu sedikit redup dan sepi, dengan tampang sok beraninya Yuri memasuki toilet itu, padahal Yuri tergolong anak yang penakut. 

Senandung Yuri terdengar sambil mencuci tangan, bergumam sendiri untuk mengurangkan rasa takutnya, Toilet jauh dari kelas menjadikan tempat ini menyeramkan.

"Heh!!"

Bugh!

Tubuh Yuri terbentur kearah tembok, dorongan itu sangat kuat dan membuat tubuh Yuri serasa remuk. Yuri terkejut bukan main, 3 siswi tersebut sangat asing dipenglihatan Yuri, dari name tagnya siswi tersebut kakak kelasnya 12 IPA 5.

"Awhh" rintih Yuri sambil menahan air matanya menetes, jujur dorongan kakak kelasnya begitu membuat punggungnya sakit.

Calura mendekat, sementara 2 temennya mengunci pintu dan senantiasa dibelakang Calura. Yuri yakin kakak kelas bernama Calura adalah ketua dari mereka.

"Jadi ini yang namanya Yuri, anak centil yang berani deketin pacar gue?!" Yuri semakin ketakutan saat Calura mendekat kedepan Yuri.

"Cewek kaya lo gak pantes sama Leon, apa sih kelebihan lo? cantik engga, menarik engga, pinter juga engga. jadi lo gak pantes sama Leon"

Possessif Leon (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang