d e l a p a n

2K 153 17
                                    


Warning banyak adegan baper, mohon kondisikan sayangg ><


________________

Happy reading🍓


Pagi ini, matahari dengan percaya dirinya menampakan diri cahayanya menerangi seluruh muka bumi, Yuri merapihkan bangkunya yang berantakan dengan sampah. Entah kenapa, tumpukan sampah ada didalam bangkunya seperti disengaja oleh seseorang. Liatlah bangku teman-teman yang lainnya bersih mengkilap.

"Aduhh, aduhhh, anak kecil udah berangkat juga ternyata" Ucap seorang gadis bernama Ruby, penguasa kelas disini. Yuri hanya acuh merasa sangat malas jika menangapi ucapan Ruby.

"Ehh, kok bau ya. Lo ga mandi ya lagi tadi? Jorok banget" 

Yuri diam sambil menyemprotkan parfum didaerah bangkunya. Semenjak Lesya  belum terlihat batang hidungnya lagi ini, semenjak ghosip  tentang Yuri mempunyai hubungan special dengan Leon hidupnya sedikit terganggu dengan tingkah gila teman temannya.

"Pagii!!"

Lesya dengan gaya tomboynya melangkah kesamping tempat duduk Yuri, Lesya memandang Yuri dengan aneh dan juga bingung, tumben sekali Yuri berangkat sepagi ini biasanya 10 menit sebelum bel berbunyi.

"Ape lo liat-liat!" bentak Ruby kepada Lesya yang gerak-geriknya mencurigakan.

"Lo diapain sama nenek lampir?" tanya Lesya dengan nada berbisik. Yuri menatap Ruby dengan tampang menyeramkan Ruby menatap Yuri dengan intens seperti mengartikan untuk diam.

Yuri mengeleng dengan pelan "Engga, Yuri engga apa-apa kok Lesya" bohong Yuri kepada Lesya.

Terlihat segerombol pemuda dengan perawakan yang tampan dan juga gagah melewati kaca kelas Yuri, Ruby menatap kagum kearah Leon, Yuri hanya terdiam sambil membaca Novel barunya, sedangkan Lesya menatap Yuri lalu beralih menatap Ruby.

"Dia cemburu atau gimana sih!"

15 menit kemudian, kelas sudah ramai oleh murid-murid yang duduk dengan rapih ditempatnya masing-masing, Yuri memanyunkan bibirnya kesal saat guru pria dengan tatapan sangar dipadukan dengan perutnya yang buncit. Guru itu berjalan dan duduk dibangku depan sambil menenteng buku paket bertulisan MATEMATIKA.

"Selamat pagi"

"Pagiii pakkkk" jawab serentak dengan terpaksa.

"Pekerjaan rumahnya, silahkan dikumpulkan!"

Semuanya mengumpulkan, Yuri menatap tasnya dengan malang, memcoba mencari buku bersampul rumus-rumus bertulisan Matematika. Yuri meringis, entah kenapa Yuri seteledor itu sampai melupakan buku matematika yang semalam ia pelajari dimeja belajar.

"Nomor absen 28"

Tidak ada yang menyaut, Lesya ingt nomor absen 28 adalah nomor absen milik teman sebangku nya. "Yur, lo gak ngerjain?" Yuri mengeleng lalu berkata "Buku Yuri ketinggalan dimeja belajar, gimana dong!!"

"Maaf pak, buku Yuri ketinggalan" Pak Bendi terdiam memerhatikan lekat anak muridnya, berani-beraninya dia menjawab dengan alasan buku ketinggalan, menurut guru itu melupakan buku pelajaran sama saja tidak niat untuk belajar. 

"Kamu tahu kan, peraturan kelas saya?"

****

Yuri sedang membereskan gudang belakang sendiri, catat sendri. Disini gelap, jika pintu gudang ditutup, banyak debu dan juga barang-barang yang sudah tidak terpakai. Sarang laba-laba pun menyarang disana, tadinya Yuri akan membolos namun Yuri tidak berani untuk melakukan hal nakal tersebut.

Possessif Leon (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang