Gak tahuu author bikin cerita amburadul ini, aku bikin cerita ini ya karna ide aku kek gini dari pada ide ini mubazir ><______________________
Yuri memandang wajah Leon intens, gadis itu sudah tahu bawa hubungan dengan kekasihnya itu tidak akan berlanjut kepada pernikahan, Yuri tahu dan Yuri mengerti. Beberapa jam lagi dirinya akan meninggalkann kota penuh kenangan, 2 bulan sudah menjalankan hubungan dengan pria posesif yang sudah mewarnai hidup gelapnya. Yuri menangis tersedu-sedu, kenapa tuhan sejahat ini kepada mereka, jika memang mereka tidak bisa bersama kenapa tuhan mempertemukan mereka.
"Kakakkk, aku sayang kakak"
"Kakak juga sayang kamu, Yuri. Sudah jangan menangis, jika kamu menangis tandanya kamu tidak menyayangi kakak, Yuri"
Yuri berhenti menangis.
"Makasih sudah menemani Yuri selama ini Yuri selalu menyusahkan kakak, pokoknya Yuri sayang kakak. Aku bakal kangen banget sama kakak, aku bakal rindu banget. Aku juga harus mandiri karna engga ada kakak yang jagain aku disekolah baru nanti, kakak jaga kesehatan ya Yuri sayang kakak. Jangan pernah berantem lagi"
Leon menatap Yuri dengan sendu, matanya ingin sekali meneteskan air mata. Namun Leon tidak mau terlihat lemah didepan Yuri, Yuri benar dirinya akan sangat merindukan gadis imut didepannya.
"Biar hati yang bicara kakak, mulut biasanya akan berbohong perihal menyatakan perasaan"
"Semoga kakak bahagia"
"Yuri ayo masuk, kita akan berangkat Sekarang"
Leon berusaha menahan air matanya, dirinya harus kuat dengan kenyataan. Leon tidak boleh egois, Yuri juga sama terluka sepertinya.
Biarkan semuanya berjalan mengikuti jalan takdir seperti sungai yang mengalir pada jalannnya. Hidup mereka masih sangat panjang jika dibayangkan, biarkan hati mereka yang menjelaskan betapa sesaknya cinta beda agama."Jangan pernah cinta sama gue Yuri! Jangan!!" teriak Leon saat Yuri memasuki mobil hitam milik keluarganya.
"GUE SAYANGG SAMA LO YURII!! GUE SAYANGG!!"
"GUEE CINTA SAMA LOOOO!!!!"
Sekeras apa pun Leon berteriak dan sekeras apapun Leon mempertahankan cinta mereka, semuanya akan sia-sia dan pada akhirnya, mereka terluka. Jika Leon tahu akhirnya seperti ini, dirinya lebih memilih menjauh dari gadis imut itu. Memilih tidak mempedulikan kehadiran Yuri, lebih memilih tidak berkenalan dengan Yuri.
Yuri memandang jalanan dengan kosong, Yuri sedig, kecewa dan marah entah kesiapa. Yuri ingib meluapkan amarahnya sekarang, Mungkin hari ini adalah hari paling menyedihkan dalam sejarah cinta pertamanya.
"Maaf kak, Yuri juga sayang kakak"
___________________________
"Jika memang kita tidak bisa bersama, lantas kenapa tuhan mempertemukan kita?"
-My Possessif Leon
___________________________
Ending......
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessif Leon (SELESAI)
Teen Fiction📢📢SEGERA TERBIT BACA SEBELUM PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN FOLLOW AKUN ME cerita ini sedikit mengandung umpatan umpatan kasar, jadi bijak dalam membaca. Yuri itu lucu. Yuri itu lugu, sangat lugu Yuri itu bodoh, gampang juga dibodoh-bod...