⚠ WARNING!
(Kenapa thorr?)
Pengen aja ada kata warning wkwkwkwk
Udah ah selamat membacaaaa guyssss
________________
Leon melajukan motornya membelah jalan raya dengan segala keramiannya, motor hitam milik Leon menyealip sampai membuat penguna jalan raya lainnya mengumpat, Leon tidak sadar jika dirinya sedang membonceng Yuri, liat Yuri berpegangan ke pinggang Leon sangat erat.
"KAKAK BAWA MOTORNYA PELAN-PELAANN IHHH!!!"
"APAA GAK KEDENGERAN?"
"JANGAN NGEBUTT, YURI TAKUTTTT!!"
"APA SAYANGGG,"
Awan mulai berubah berwarna gelap, Leon sudah menduga cuaca sore ini akan hujan. Rintikan air membasahi jalan raya, hujan masih gerimis. Leon memberhentikan motornya diwarung yang nampak ramai pemuda. Yuri masih betah berpegang etat dipinggang sang kekasih, Leon terkekeh.
"Turun, kita neduh disini dulu" ucap Leon, Yuri turun dari motor. Dan seketika Yuri malu, lihat saja warung ini dikerumini oleh pemuda berseragam berbeda.
"Jangan takut, ada kakak disini" bisik Leon lalu memegang erat tangan kekasihnya, duduk dibangku panjang didepan warung.
"Bu tehnya 2 ya bu" pesan Leon, Yuri menatap satu persatu dari warung tersebut, Yuri sering melewari warung ini namun tidak untuk singgah kesini.
"Nih Den" ramah sipemilik warung, Leon menatap Yuri dengan intens. Yuri menatap balik Leon lalu mengucapkan kata kenapa? Tanpa bersuara.
"Dingin ya?" tanya Leon, Yuri menganguk pelan.
Leon membuka tasnya, entah apa isi tasnya yang pasti sangat enteng jika dilihat. Hoodie berwarna army milik Leon, Leon memakaikan ketubuh mungil Yuri, Masih sama seperti yang kemarin Hoodie Leon kebesaran dibadan Yuri.
"Ihh jangan ketawa" desis Yuri melihat Leon terkekeh.
Leon memeluk Yuri dengan gemas, perlakukan tersebut membuat segerombol pria diwarung memperhatikan keduanya, Yuri merasa malu, Leon melepas pelukan namun Yuri masih kekeh untuk memeluk. Leon memeluk Yuri, badannya semakin mendekat, baru kali ini Leon merasa nyaman setelah dia.
"Kenapa, hemm?"
"Maluuu" rengek Yuri, Leon baru menyadari, bahwa ada segerombol pemuda seumurannya sedang memepehatikan.
"Jangan malu atuh ih kamu mah" ucap Leon lagat orang Bandung, Yuri terkekeh mendengarnya, lucu sekali mendengar ucapan kekasihnya.
"Khem!"
"Atuh bang inget yang jomblo"
"Ada orang disini! Jangan bikin kita iriii!!"
****
"Makasih kak" ucap Yuri kepada Leon, sang Empu tersenyum mendengar suara Yuri.
"Habis ini, langsung mandi dan jangan lupa keramas, habis keujanan nanti sakit. Makan, terus langsung tidur!" perintah Leon.
"Iyaaa, ihh bawel!"
"Kakak juga, hati-hati dijalan ya. Bayy kakak"
Yuri berlari menjauh dari hadapan Leon, Leon masih senantiasa memandang gadisnya sampai hilang dipenglihatan. Tanpa disadari, Leon tersenyum melihat tingkah Yuri.
"Byy juga Yuri"
Leon menghidupkan motornya, lalu pergi dari pekarangan rumah Yuri. Seorang pria dengan perawakan gagah, memandang keduanya dengan tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessif Leon (SELESAI)
Novela Juvenil📢📢SEGERA TERBIT BACA SEBELUM PART DIHAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN FOLLOW AKUN ME cerita ini sedikit mengandung umpatan umpatan kasar, jadi bijak dalam membaca. Yuri itu lucu. Yuri itu lugu, sangat lugu Yuri itu bodoh, gampang juga dibodoh-bod...