Escape

8 1 1
                                    

I don't wanna get back son

Itu jelas hanya membuang-buang waktu

Setelah membuatnya, aku menghela nafas

Semua orang mengikutiku, bereaksi akan lahirnya keributan di sekitarku

Bagilah satu kegagalan menjadi dua

Emosinya begitu menakjubkan, semuanya campur aduk

Sekali saja tundukkanlah kepalamu itu dan cetaklah

Lakukanlah, ikatlah kembali energiku ini dengan seutas tali

Sampai baterainya habis

====

"Untuk apa juga diingat-ingat?" Lia berkata pada dirinya sendiri sambil berjalan keluar bus. "Aku harus bisa seperti biasa hari ini." Ia tersenyum secerah matahari pagi ini.

====

Memory full of lyric, aku adalah sebuah majalah

Aku harus menjadi yang utama di papan nama

Tipe buatan sendiri, aku harus menjadi rapper idola

Salary doesn't matter

Aku membayar untuk hasratku, karena ini adalah lagu yang penuh dengannya

Aku bekerja keras di dalam otakku, aku mengisi perutku dengan begitu banyak pekerjaan

Whoo look what I got

Setelah aku makan kesemek yang jatuh itu

Levelku naik, aku mendapatkan ratusan

Aku semakin cepat dan berjalan di jalur puncak

====

"Hah.. 300 meter lagi." Maia tengah berlari keliling lapangan yang cukup besar dan ia sendirian.

Hei, mau kemana kita? Ke kebun binatang, mau?

Tidak. Aku ingin di rumah saja. Banyak kerjaan.

Kalau begitu, aku dan Maia main ke rumahmu!

Tidak boleh -_-

Kenapa?

Maia! Kenapa dia tidak respon dari tadi? Sekarang, kan libur, harusnya dia sedang bersantai di karpet bulu dengan Maeggy

Langkah Maia semakin berat dan berat, lalu ia menjatuhkan dirinya di tengah lapangan hijau disiram oleh sinar matahari pagi yang agak terik. Keringat bercucuran di setiap pori-pori kulitnya. Nafasnya tidak beraturan dan dadanya naik-turun dengan cepat. Perlahan ia menarik nafas dan mengeluarkannya lagi, lalu berjalan sambil meregangkan punggungnya ke pinggir lapangan, mengambil ponselnya yang terus bergetar karena spam chat dari kedua temannya ini.

Aku disini, kenapa? Panggil-panggil terus.

Ia menjawab sederet chat temannya ini sambil mengelap peluh di dahi dan tengkuknya yang dingin. Ia duduk di bangku dan mengatur nafasnya kembali, sekarang ia sudah lebih tenang. Dengan cepat ia mengetik sebuah pesan.

Kalian mau jalan-jalan hari ini?

Lyara membalas cepat.

Tentu, kita akan ke kebun binatang ^ v ^

Ada notif Group Video Call muncul di layar ponselnya, ia menerima panggilan sambil menutup sebelah telinganya.

HALO! Eh, Maia! Buka kameramu, atau kau akan di remove! Suara Lyara yang menggelegar mengalir cepat ke telinga Maia. Ia membuka kamera. "Mmm.. kenapa? Mana Jilan? Dia tidak menyalakan kameranya."

Trust and DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang