Saya menangis berhari-hari. Tak cukup hanya dengan menangis, saya merobek, menggunting lalu membakar gambarnya.CD, poster, Foto dan segala macam merchandise tentangnya habis tak tersisa. Saya patah hati, sepatah-patahnya.
“Oh.. Bryan, mengapa kamu tega menikah dengan dia? Padahal aku memimpikan bersanding denganmu di pelaminan.”
Begitu kira-kira isi hati saya waktu itu.Terjadi mungkin 20 tahun lalu, saat Bryan Mc Fadden anggota boyband Westlife menikah dengan wanita pilihannya, yang saya lupa siapa namanya.
Kelakuan saya waktu itu sama persis dengan kelakuan Army BTS saat ini. Bahkan mungkin lebih parah. Istilahnya sekarang disebut Fangirling, dimana seseorang yang mengidolakan artis atau tokoh publik dan memiliki perasaan senang tertentu yang didapatkan ketika mengidolakannya.
Saya juga tidak mengerti kenapa dulu begitu menggilai si Bryan itu. Hafal tanggal lahirnya, gaya bicaranya, gaya fashionnya, warna kesukaanya, bahkan bermimpi menikah dengannya.
Tapi, apakah itu jadi membuat tidak hafal nama-nama nabi? Ah tidak. Saya hafal 25 nama Nabi, hafal juga kisahnya satu persatu.
Apakah jadi membuat tidak menderas Asmaul Husna? Tidak.
Apakah juga jadi membuat saya lupa Rukun Iman dan Rukun Islam? Tidak juga, saya masih ingat kok sampai hari ini. Malah sekarang saya mengajarkannya kepada anak-anak.Apakah saya jadi malu atau menyesal karena pernah menggemari sekali Bryan Mc Fadden? Tidak.
Konyol sih memang, suka tertawa geli kalau ingat kelakuan saya waktu itu.Semakin lama melakukan fangirling, saya semakin sadar bahwa mereka bukan siapa-siapa. Mereka bahkan bukan idola yang sebenarnya. Mereka tidak relate sama sekali dengan hidup kita.
Pada akhirnya, menyukai hanya sekedarnya saja. Mendengarkan lagunya hanya sesekali saja. Menonton filmnya hanya saat senggang saja. Sekarang bahkan sudah tidak pernah sama sekali.
Saya menjadikan semua kekonyolan itu hanya sebagai satu episode kehidupan yang akan diingat sambil tertawa, menertawakan diri sendiri di masa lalu.
Setiap orang pasti mengalami masa-masa seperti itu dalam hidupnya. Bersikap konyol dan ceroboh, tanpa makna.
Kalau ada yang tak pernah, mungkin ia hidup semisal Rahib atau Petapa.
Salam Sayang
_Ummu Hafsah_
#CatatanUmmuHafsah #CurhatUmmuHafsah #BTS #WestLife #FanGirling
KAMU SEDANG MEMBACA
Self Love and Motivation
NonfiksiRasa sayang pada diri sendiri adalah obat plaing manjur. _Theodire Isaac Rubin