Mungkin Karena Ini Kamu Tidak Bahagia

16 2 0
                                    


“Ih males deh gue kalau sama dia.” Kata Marni.

“Emangnya kenapa?” tanya Siti

“Enggak tau, pokoknya eneg aja liat keluarga mereka.” Kata Marni lagi.

Marni dan Siti sedang membicarakan Bu Yuni.

Bu Yuni dan keluarganya akan segera berangkat umrah, sedang dilaksanakan walimatus safar di kediaman mereka.

Tetangga satu RT diudang, hampir semuanya datang kecuali yang memang ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan.

Salah satu yang tidak datang adalah Marni. Padahal rumah Marni hanya terhalang dua rumah dari rumah Bu Yuni.

Siti bingung dengan alasan Marni tidak mau datang, “eneg aja liatnya” kata Marni, alasan macam apa itu?

******************************

Pernah tidak kamu membenci seseorang tanpa alasan seperti Marni?

Padahal orang yang dibenci itu tidak melakukan kesalahan apa-apa.

Tidak pernah menyakiti kita, tidak pernah menipu atau merampas harta kita. Tapi, kalau melihat yang bersangkutan, langsung terasa panas di hati kita.

Kebencian tanpa alasan itu dinamakan ghil atau dengki.

Seperti kata ghil yang tertera dalam QS Al-Hasyr ayat 10,
"…….Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman…….”

Imam Qurthubiy dalam Jamiul Ahkamil Quran surah Al Hasyr ayat 10, menerangkan bahwa Ghil adalah Hiqdan wa Hasadan, Kebencian, Dendam dan Hasad. (Terbitan Darul Hadits, 9/291)

Ghil adalah rasa tidak senang, tidak nyaman, dan terganggu ketika melihat orang lain mendapat kebaikan dari Allah.

Ghil dapat menimpa siapa saja, orang miskin, orang kaya, orang biasa, atau bahkan orang berilmu.

Berhati-hatilah, terkadang dia ada tanpa kita sadari kehadirannya.

Seperti seorang guru yang merasa tidak nyaman ketika muridnya mendapat lebih banyak apresiasi ketimbang dirinya.

Dia merasa lebih baik dari segi keilmuan, lebih fasih dan seharusnya pendapatnyalah yang menjadi rujukan orang-orang.

Atau seperti kisah yang diceritakan di awal tadi.

Jika dibiarkan, ghil akan merusak diri kita sendiri.

Karena terlalu sibuk memikirkan orang lain dan membenci mereka tanpa alasan, kita jadi lupa dengan diri kita sendiri.

Hidup kita akan selalu terasa tidak nyaman, hati tidak tentram, jauh sekali dari kebahagiaan.

Ayo kita periksa hati kita! Mungkin inilah alasannya kita tidak bahagia.

Catatan :
Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bersih hatinya dan selalu benar atau jujur lisannya.” Kemudian mereka para sahabat berkata, mengenai jujur atau benar lisannya, kami sudah mengetahuinya, tetapi apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya?” Beliau menjawab, “Yaitu seseorang yang bertakwa dan bersih, yang tidak terdapat dosa pada dirinya, tidak dzalim, tidak iri, dan juga tidak dengki.” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu ‘Asakir).

Salam sayang

_Ummu Hafsah_
#catatanummuhafsah

Self Love and MotivationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang