Fate Me [6]

214 196 84
                                    

Hai aku kembali
Semoga suka❤️

__________..........__________

HAPPY READING 🤓📖

__________..........__________

.
.
.

"Tunggu, gue mau ambil kotak obatnya dulu."
Ucap Leon, yang dijawab hanya deheman.

Naura sudah berada di UKS beberapa menit yang lalu setelah aksi debatnya dengan lelaki yang dia sebut 'cowok nyebelin'  tadi. Gadis itu kesini juga karena Leon memaksa. Dan kejadian tadi tentunya membuat heboh para penghuni SMA Kusuma. Pasalnya Naura kesini dibawa, lebih tepatnya digendong oleh Leon dan tentunya secara terpaksa. Ingat TERPAKSA.

Tak lama kemudian leon datang dengan membawa kotak P3k ditangannya, lalu ia mendekat kearah Naura.

"Rambut lo singkirin. kalo perlu iket, Nutupin dahi lo." ujar Leon.

Naura menghela napas nya jengah "Gue gak bawa tali rambut."

"Ck. ribet. Bentar gue cari dulu." decak leon lalu ia pergi untuk mencari tali rambut. Ia meminta nya pada penjaga UKS, dan kebetulan sekali penjaga UKS nya seorang perempuan jadi ia bisa lebih mudah meminta nya untuk Naura. Setelah mendapatkan apa yang ia cari, ia langsung mendekat ke Naura.

Saat Naura hendak mengambil ikat rambutnya, tetapi Leon malah menepis pelan tangan Naura.

"Gak usah. Biar gue aja." kata Leon sambil mengumpulkan anak rambut milik Naura.

"Biar gue aja sini." ucap Naura sambil menggapai iket rambutnya.

"Gak usah ngeyel. Diem." tegas Leon. Setelah mengikat rambut Naura, ia beralih untuk mengobati dahi Naura yang sedikit lecet dan benjol. Suasana pun menjadi hening dan canggung ditambah lagi dengan posisi kedua nya ini. Naura perhatikan jika Leon ini ketampanannya bertambah jika dilihat dari dekat. Alis yang bagus, bulu mata yang lentik, dan hidung nya pun mancung. Saat sedang serius-serius nya tiba-tiba——

Brakk..

Naura dan Leon sama-sama terlonjak kaget saat pintu terbuka dengan keras. dan si pelaku yang membuka pintu dengan keras hanya cengengesan.

"Hehe sorry." ucap Tasya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sungguh ia menjadi merasa tidak enak pada kedua orang itu, apalagi terdapat seseorang yang sangat ia idola idolakan.
Leon dan Naura menatap datar Tasya.

"Ekhem. Kak Leon mending kakak keluar aja biar kita yang bantuin Naura." ucap sandra dengan ramah dan tak lupa senyum manis nya. Sesaat Leon melirik kearah Naura lalu tak lama setelah itu ia keluar tanpa sepatah katapun.

Tasya dan sandra mendekati naura.
"Eh kok bisa gini sih?" tanya tasya.

"Ya bisa lah."

Tasya memutar bola matanya jengah, lalu setelah itu ia kembali melanjutkan mengobati Naura yang sempat terhenti.

. . .

"Mengerti semua?!"

"Iya pak!"

"Baiklah jika sudah mengerti. Saya permisi."

Tettttt...

Semua murid langsung menghela nafas lega karena jam pelajaran pun berakhir. Semua siswa mulai berkemas untuk pulang, begitu pula dengan naura, sandra, tasya, dan angga. Jangan tanyakan dimana andri, karena lelaki itu tak masuk sedari pagi tadi dan ia hanya menitipkan izin bahwa ia sedang ada urusan bersama dengan keluarganya.

"Nau, lo dijemput?" tanya tasya.

Naura yang sibuk dengan membereskan buku-bukunya menoleh.

"Mm.. Kayaknya gak dijemput deh. Soalnya tadi gue berangkat bareng bang ryan, terus supir juga lagi nganter bokap." katanya sambil memasukkan kembali alat tulisnya.

"Kalo gitu bareng gue aja gimana?"

"Lo bawa kendaraan?"

"Iya gue bawa. Yaudah yuk." tanpa menunggu jawaban Naura, tasya langsung menarik lengan Naura menuju parkiran.

。◕‿◕。

"Eh Nau gimana kalo kita ke cafe racer dulu? Sekalian kita kerjain tugas kelompok bareng" tawar tasya yang langsung diangguki oleh naura.

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju cafe yang ingin mereka tuju untuk mengerjakan tugas kelompok nya dan juga.. mungkin mereka akan numpang Wi-Fi.

Saat sudah sampai mereka memasuki cafe tersebut. Cafe yang banyak digemari oleh orang-orang karena suasananya sangat nyaman, dan bersih. cafe racer ini terdapat banyak menu hidangan nya dan bahkan rasanya enak-enak. Mereka memasuki cafe tersebut lalu mencari tempat duduk yang pas dan nyaman.

Seorang pelayan cafe datang
"Permisi, kakaknya mau pesan apa?" Pelayan tersebut memberikan daftar menu.

"Lo mau apa?" tanya Tasya pada Nura.

"Mm.. saya mau cilok mba."

"Hah?" Mbak pelayan nya dan Tasya bingung dengan apa yang dikatakan oleh Nura.

"Lo mau apa??" tanya Tasya.

"Cilok. Emang kenapa?" ucapnya sambil mengeluarkan buku-bukunya.

"Lo amnesia? Sejak kapan ni cafe jualan cilok."

Naura langsung menoleh kearah mbaknya.
"Iya juga ya. Eh tapi emang gak ada mbak?"

"Gak ada kak."

"Lah terus tadi..?" Naura jadi bingung sendiri pasalnya tadi ada seseorang yang bilang padanya jika cafe ini jual cilok.

"Tadi apa? Udah-udah daripada lo halusinasi lagi, mending lo pesen yang lain aja."

"Saya mau minuman Royal hot chocolate nya satu."

"Kalo saya coffe latte aja ya mbak."

Mbak pelayan nya pun mencatat apa yang dipesan oleh Naura dan tasya.

"Ada yang ingin dipesan lagi?"

Naura dan tasya menggeleng bersamaan. Lalu setelah itu mbak pelaynnya pun pergi.

Dan sore ini mereka menghabiskan waktu bersama.

. . .

__________……….__________

Fate Me

__________……….__________


Part ini adalah part tergaje dan part terpendek wkwkwk
Aku bingung mau nulis apa jadi seadanya aja😌

See u💨

~AnggiaIA~
🖤

Fate Me [On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang