Fate Me [On Going ]

Fate Me [10]

Hai, aku datang dengan membawa part baru.

jangan lupa vote dan komen nya🔥

Kalo ada typo kasih tau ya..

__________..........__________

HAPPY READING 📖

__________..........__________

( ˶ ❛ ꁞ ❛ ˶ )

"Naura!" Gadis itu menghentikan langkahnya saat mendengar suara tak asing memanggilnya di koridor.

"Tasya," sapa Naura saat gadis itu sudah ada di sampingnya.

"Gak bareng Angga?" tanya Naura, hari ini ia tidak melihat Angga biasanya Tasya selalu bareng dengan Angga saat akan berangkat.

Tasya menggeleng, "Nggak. Dia izin, gak bisa masuk."

Naura mengerutkan dahi, "Kenapa?"

"Gak tau. Palingan ada urusan keluarga."

Naura hanya mengangguk lalu melanjutkan langkahnya berbarengan dengan Tasya. Kedua gadis itu masuk ke dalam kelasnya.

"Eh Nau, Pr Matematika udah lo kerjain?"

"Yang mana?"

"Yang minggu kemarin dikasih sama Bu Iba."

Naura berfikir sebentar lalu menepuk dahinya pelan. "Oh iya.. Yaampun gue belum kerjain." buru-buru ia keluarkan alat tulis beserta bukunya.

Tasya memutar bola matanya malas.
"Nih gue kasih liat." Katanya sambil menyerahkan bukunya.

Naura mengambilnya dengan senang hati. "Thanks." Tasya mengangguk.

"Tapi kok tumben belum lo kerjain? biasanya kan lo yang paling rajin. Emang ngapain aja?"

Naura menyengir, "Kemaren tuh gue lupa. Terus pas malemnya mau gue kerjain abang gue ngajakin main game." jelasnya.

"Kenapa gak habis main game aja?"

"Nonton."

"Ck.. lain kali jangan kayak gitu, untung punya gue udah dikerjain."

"Iya-iya makasih. Eh ini bener kan? Lo gak ngasal kan?" canda Naura.

"Nggak lah! Enak aja gue ngasal."

"Kan biasanya lo suka ngasal."

"Gue suka ngasal karena nggak belajar. Gini-gini juga gue pinter ya." ujar Tasya menyombongkan diri.

"Iya deh iya."

"Nih kak Tasya, makasihh.." ucap Naura yang suaranya diimut imutkan.

"Ih jijik gue Nau." Tasya bergedik ngeri.

"Ih gak mau gak suka gelay." sahut Roni yang sedang bermain HP duduk di belakang bangku mereka.

"Ih.. apaan sih Ron, nyambung-nyambung aja."

Andri memasuki kelas dengan tergesa-gesa. Sesampainya didepan Tasya dan Naura, ia langsung mengambil buku yang baru saja di salin oleh Naura dan langsung duduk di tempatnya. Tepatnya di depan meja Naura dan Tasya.

"Gak lo kerjain lagi, Ndri?" tanya Tasya. Andri menggeleng.

"Cepet keburu Bu iba datang."