Fate Me [8]

145 104 37
                                        

Haii.. aku datang dengan membawa part baru,,

Gak tau gak ada ide tapi pengen up😌🖐️

Semoga suka🖤

Jangan lupa votmen 🖤

__________..........__________

HAPPY READING 📖

__________..........__________

🖤



🖤

Hari terus berganti, waktu pun terus berputar. Dan tepatnya hari ini adalah hari yang semua orang tunggu-tunggu. Hari Minggu. ya ini adalah hari Minggu, dimana semua orang akan bersantai-santai dan ada juga yang bermalas-malasan.

Salah satunya adalah Naura yang sedang bermalas-malasan di kasur kesayangannya tapi Pagi ini ia sudah diganggu oleh abangnya yaitu Ryan. Ryan sedari tadi terus membangunkan Naura untuk mengajaknya berjoging tetapi Naura tetap tidak ingin bangun dari tidurnya yang nyenyak.

"Dek ayolah temenin Abang joging." ucap Ryan sambil terus menarik-narik tangan Naura.

"Asksksks." racau Naura.

"Kamu ngomong apaan sih? Dari tadi ngoceh nggak jelas gitu."

"Hmm.."

"Mending kamu ngomong yang bener deh." Kesal Ryan. Ia bingung kenapa adiknya ini susah sekali untuk dibangunkan.

"Iihh apaan sih bang, berisik tau nggak. Ganggu tidur aja." gerutu Naura lalu menarik selimutnya kembali sampai menutupi seluruh tubuhnya.

"Ra, ayolah." Ryan yang sudah jengah pun menarik tangan Naura agar ia duduk.

Naura yang tak siap pun akhirnya terpaksa untuk duduk dengan perasaan kesal. "Kan sendiri bisa bang."

"Kamu kan tau kalo abang joging sendiri yang ada nanti abang digodain ibu-ibu yang di komplek sebelah."

Naura langsung teringat saat dimana Abang tersayangnya ini digodain oleh ibu-ibu yang berada di komplek sebelah saat sedang joging dengannya.

- Flashback on -

Pagi ini Naura dan Ryan sudah bersiap untuk lari pagi.

Mereka sudah berlari selama dua jam dan Naura sudah lelah berlari sejak tadi tetapi abangnya ini terus saja mengajaknya berlari. Naura melihat Ryan masih saja berlari tidak memperdulikan adiknya yang sudah kelelahan.

"Bang Ryan!" Panggil Naura. ia melihat abangnya berhenti lalu menengok kan kepalanya, mukanya sudah berkeringat mungkin ia sudah capek, pikir Naura.

Ryan mendatangi Naura yang sudah ngos-ngosan dan muka yang berkeringat.

"Kenapa?"

"Ih, abang gak liat apa kalo Naura udah capek banget dari tadi."

"Baru juga segitu." remeh nya.

"Biri jigi sigiti. Ya itu kan abang bukan aku." Sungut Naura. "Lagian bang Ryan juga udah capek kan?"

Ryan menyengir. "Yaudah ayo duduk dulu."

Setelah mendapatkan tempat untuk duduk mereka mulai beristirahat sejenak. Ryan melihat adiknya sedang mengipas-ngipasi wajahnya, lalu ia mulai mengelap kening adiknya yang sudah dibanjiri oleh keringat.

Fate Me [On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang