15 || Initial Problem

841 67 4
                                    

"Gue mau ngambil minum dulu ya?" Pamitku kepada Jessica. Jessica menganggukan kepalanya. Aku pun pergi meninggalkannya, berjalan menuju stand minuman.

Jika kalian berpikir aku sedang haus, jawabannya tidak. Aku hanya ingin menghindari mereka. Ya memang mereka ramah kepadaku, tetapi tetap saja tidak nyaman berinteraksi dengan mereka tanpa Pak Zein, yang notabenenya kenal dengan mereka. Karena memang dari dulu aku sulit berinteraksi dengan orang baru. Aku berniat menghubungi Pak Zein untuk mengajaknya cepat cepat pulang. Aku mengeluarkan ponselku dari slingbag, kemudian mewhyapp Pak Zein.

Dosen songong

Pak
Saya mau pulang

Kenapa?

Eh, cepat sekali meresponnya.

Gpp

Km dmn skrg?
Gk sama audrey

Di dkt stand minuman
Gini aja,
Ps sy kesana,
bpk lgsg ijin ke tmen bpk kalo kita mau plg

Iya
Sy tunggu disini

Hm.

Setelah Pak Zein mengiyakan permintaanku, aku pun memutar balikkan kakiku, berniat kembali ke meja yang tadi ku tempati, meja itu juga dekat dengan meja Pak Zein dan teman temannya.

"Asshh!" Aku meringis kesakitan saat ujung rambutku ditarik seseorang. Aku berbalik untuk melihat siapa orang itu.

Perempuan dengan rambut panjang sepunggung membawa gelas wine di tangannya, mengenakan dress merah yang agak terbuka dibagian dada, tidak lupa panjang dress itu hanya sampai setengah paha. Ia juga memoles bibirnya dengan  lipstick menor berwarna merah cabai. Heeh!! Mimpi apa aku sampai berusursan dengan perempuan seperti dia.

"Masalah anda apa ya dengan saya?" Tanyaku sinis.

Dia tersenyum remeh "Jadi ini modelan pacarnya Zein? Ch! Dimana mana juga kalah banyak kali sama gue"

Jangan bilang dia salah satu perempuan yang suka sama Pak Zein? Ch! Pak Zein itu tampan tapi yang nge-gebet perempuan murahan semua.

Aku menatapnya tak suka "Memang ada yang salah dengan modelan saya?" Ucapku sambil tersenyum merendahkan.

"Ch! Masih nanya lagi" lagi lagi ia tersenyum remeh "Gue tau pasti dress sama sepatu ini pasti Zein yang beliin kan?! Ngaku lo! Cewek kampungan kayak lo emang bener bener gak cocok sama Zein. Oh, atau jangan jangan kalian nggak bener bener pacaran lagi? Secara Zein gak mungkin ngelupain bisa Tasya"

Aku mengepalkan tanganku erat erat. Menatapnya nyalang. Memang ini bukan pertama kali aku dipermalukan didepan umum, tapi entah mengapa ini membuatku merasa sangat marah sekali. Salah apa aku sama dia? Sampai sampai dia merendahkanku di pesta pernikahan orang. Apalagi tamu disini bukan orang sembarangan. Terasa harga diriku diinjak injak. Memang dress dan sepatu ini diberi Pak Zein, tapi tidak pernah sekali pun aku memintanya kan? Bahkan Pak Zein yang memaksaku menerima ini semua. Lihat sekarang, banyak yang terang terangan menatapku rendah.

"Prihatin juga ya sama lo, ternyata lo dulu pernah di jual--

"Cukup!" Potongku sambil mengangkat tangan kananku.

Married With DosganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang