{25}

888 89 4
                                    

Happy reading~

∆∆∆

Dua hari sudah berlalu, hari ini ialah hari dimana jihoon dan soonyoung akan menikah. Kini, semuanya sudah berada dikerajaan bagian selatan, tempat dimana pernikahan mereka akan dilangsungkan.

Jihoon tengah berada dikamarnya bersama dengan permaisuri dan seungkwan. Mereka tengah menenangkan jihoon yang sedang gugup.

"Jihoon, coba kau tarik napas lalu keluarkan. Lakukan itu agar kegugupanmu hilang" ujar seungkwan, sedangkan jihoon pun melakukan apa yang diminta seungkwan.

"Ibu tak menyangka kalau ibu akan melepaskanmu secepat ini" sahut permaisuri yang merupakan ibu jihoon sembari memeluk anak semata wayangnya dengan erat.

Jihoon pun membalas pelukan sang ibunda tak kalah erat.

"Ibunda, aku masih tidak menyangka kalau calon suamiku itu ialah soonyoung. Awalnya kupikir ia hanya manusia biasa, tetapi takdir berkata lain"

"Ku tebak kau sudah lama menyukai soonyoung, betul tidak?" Pertanyaan yang dilontarkan seungkwan, berhasil membuat kedua pipi merah merona.

"Astaga, kau lucu sekali sayang" ucap permaisuri sembari mencubit gemas kedua pipi putrinya.

"Ibunda, lepaskan ini sakit" jihoon mempoutkan bibirnya, berharap sang ibundanya melepaskan cubitan di pipinya, tetapi ternyata tidak, ibundanya malah beralih mencium wajahnya.

"Hahahah jihoon, kau sungguh menggemaskan" goda seungkwan

"Hentikan ibunda, nanti riasanku jadi berantakan"

Mendengar kalimat jihoon, sang permaisuri pun menghentikan kegiatannya dari menciumi wajah putrinya.

"Yang mulia, sudah waktunya kita membawa jihoon pada soonyoung" ucap seungkwan.

Sang permaisuri pun menganggukkan kepalanya. Tak lama kemudian, pintu kamar jihoon terbuka, menampilkan sang penguasa kerajaan bagian selatan.

"Astaga, benarkah ini putriku?" Tanyanya

Jihoon menatap sang ayah dengan tatapan datar.

"Apakah ayahanda lupa dengan putrimu sendiri?" Ujar jihoon, sedangkan sang raja hanya terkekeh pelan melihat putrinya.

Sang raja kini membawa putrinya untuk diserahkan kepada soonyoung.

Disisi lain, soonyoung tampak sangat gugup sekaligus senang. Gugup karena sebentar lagi ia akan merubah statusnya dan senang karena akhirnya ia bisa bersama dengan jihoon, sang pujaan hati.

Soonyoung sendiri tidak tahu kapan perasaan cinta itu muncul dihatinya, yang ia tahu, ia hanya menyukai jihoon selayaknya seorang teman.

•••

"Selamat untuk kalian berdua, ah aku jadi iri dengan kalian berdua" ucap seungkwan sembari memeluk jihoon dan menatap soonyoung, ya tidak mungkin kan ia memeluk suami orang.

"Kau harus menyusul kami kwan" balas jihoon

"Oh ya, kudengar vernon menyatakan perasaannya kepadamu? Lalu kau menerimanya atau tidak?" Sahut soonyoung

"Kau tidak pernah mengatakan apapun padaku kalau vernon menyatakan perasaannya padamu kwan?" Ujar jihoon

"Aku ingin mengatakannya, tetapi aku sedang menunggu waktu yang pas heheh"

"Jadi ini alasanmu ingin berubah menjadi manusia seutuhnya?" Seungkwan hanya menganggukkan kepalanya.

"Lalu bagaimana dengan ayahmu?" Tanya soonyoung yang sedari tadi hanya diam mendengarkan pembicaraan jihoon dan seungkwan.

"Aku sudah membicarakan tentang hal ini kepada ayahku, dan beliau tidak terlalu mempermasalahkan keputusanku"

"Huftt kalau itu sudah menjadi keputusanmu, aku sebagai sahabatmu akan tetap mendukungmu"

"Terimakasih jihoon"

•••

TBC

I'm a MERMAID END [SoonHoon gs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang