07

10K 1.7K 289
                                    

???'s POV

Sial, kenapa bisa aku sekesal ini? Sampai tanpa sadar meremas kertas berwarna (f/c) yang kutemukan jatuh di bawah meja (Lastname).

Saat ada tanda-tanda mereka semua akan keluar dari rooftop, aku pun langsung menyembunyikan diri di balik pot tanaman besar yang ada di samping pintu. Untung saja benda besar itu dapat menyembunyikan tubuhku yang kecil.

Setelah mereka semua keluar dan pergi, aku pun keluar dari persembunyian, bermaksud mencari (Lastname) dikelas.

Sesampainya dikelas, aku melihat (Lastname) yang sedang memainkan ponsel sambil tersenyum kecil. Syukurlah dia terlihat baik-baik saja.

"(Lastname)-san."

Dia tersentak kecul dan langsung menyembunyikan ponselnya di laci meja.

Reader's POV

"(Lastname)-san."

Seseorang memanggilku dari samping. Karena terkejut, aku langsung membanting ponselku kedalam laci.

"N-nishinoya..? Ada apa?"

"ano, maaf tidak membantumu saat itu, (lastname)-san.."

Senyumku muncul, kukira ada apa. Kutepuk pundaknya pelan dan menyuruhnya untuk berdiri tegak.

"Tidak masalah. Semuanya baik baik saja." Wajahnya yang lesu dan tertekuk tiba-tiba tersenyum lebar menampilkan deretan giginya.

"Ah! Dan.. selamat ulangtahun!" Mataku melebar saat melihatnya yang tetap tersenyum lebar sambil mengangkat kertas berwarna (f/c).

Tunggu....


















KERTAS ITU!

"NISHINOYA!" pekikku sambil merebut kertas itu. Kusimpan di laciku dengan wajah memerah.

"HAHAHAHA kau sungguh lucu sekali dengan wajah kepiting rebus itu!" Kata Nishinoya disela tawa nya.

"a-a-a---" aceh! indomie goreng aceh //plakkkk

Bek tu setori.

"A-apa maksud mu?!" Nishinoya tertawa sampai berguling guling di lantai.

Anak-anak kelas yang melihat itu hanya bisa bersweatdrop. Berbagai macam pandangan dilemparkan kepada kami berdua. Ada yang menatapku sinis, namun ada juga yang ikut tertawa karena mendengar tawa Nishinoya yang sangat lepas itu.

Mereka yang sebenarnya tidak percaya dengan rumor yang beredar itu langsung menghampiriku tadi pagi, meminta penjelasan dariku. Dan saat ada orang yang mengejek bahkan membully ku, merekalah yang duluan melawan.

Sebenarnya aku membiarkan orang orang yang tak tau apa-apa itu berisik karena toh kalau mereka lelah, mereka akan berhenti sendiri. Tapi aku sangat bersyukur mengetahui bahwa ternyata masih banyak orang yang menggunakan otaknya dengan benar didunia ini.

***

Saat jam pulang sekolah tipa, aku melangkahkan kaki menuju kantor guru. Disana ada tou-san ,takeda sensei dan wali kelasku.

𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐌𝐀𝐍𝐀𝐆𝐄𝐑 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang