11

9.1K 1.5K 295
                                    

Karasuno's POV

Ini sudah sehari sejak kami menjenguk (Lastname). Dan hari ini, kami akan menjenguknya lagi. Berharap kami sudah bisa berinteraksi dengannya.

"Kalian duluan lah. Aku dan Takeda sensei akan membeli buah dulu." ucap pelatih Ukai.

"Osu!"

Kami pun melangkah masuk ke dalam rumah sakit, sedangkan pelatih Ukai juga Takeda sensei yang membeli buah di samping rumah sakit ini.

Cklekk

"Are?" Kami semua mematung, melihat ruangan tempat dimana (Lastname)-san dirawat sebelumnya, sekarang berisi seorang obaasan disana.

"Ano.. sumimasen Obaasan, apa orang yang dirawat disini sebelumnya sudah dipulangkan?" Tanya Daichi.

"Wah saya kurang tau soal itu. Tapi ada yang menitipkan ini tadi, sepertinya untuk kalian. Dari laki-laki muda seumuran kalian, dengan rambut merah dan tinggi." jawab obaasan itu dengan logatnya.

'Tendou Satori...' batin semuanya.

Kageyama menerima beberapa kertas itu.

"Arigatou gozaimasu. Semoga cepat sumbuh, Obaasan" Obaasan itu tersenyum. Lalu kami semua keluar.

Tepat setelah kami keluar, Pelatih Ukai dan Takeda sensei, juga Kiyoko-senpai dan Yacchi datang.

"Loh? Sudah selesai?" Tanya Takeda sensei.

"Itu.. (Lastname)-san tidak ada di ruangannya. Tapi Obaasan didalam memberi kami ini. Sepertinya dari Tendou dari Shiratorizawa" jawab Asahi.

Pelatih Ukai terdiam sebelum ia berlari kearah tempat resepsionis. Sementara kami masih diam ditempat.

"Ano.. sumimasen, apakah pasien yang bernama (Lastname) (Name) sudah dipulangkan?" Tanya pelatih Ukai pada suster di resepsionis itu.

Suster itu meminta pelatih Ukai menunggu sebentar, sementara ia membuka lembar-lembar daftar pasien rumah sakit.

Normal POV

Ukai terdiam mendengar pernyataan dari suster itu. Lalu pergi kearah anak-anak didiknya dengan wajah masam.

"Ada apa pelatih?"

Ting!

Bukannya menjawab, ia malah membuka ponselnya.

"(Name).." lirih Ukai. Tanpa dia sadari, air matanya memenuhi kelopak air mata.

"Pelatih, dimana (Lastname)-san?!" Tanya Nishinoya namun tidak ada jawaban.

Takeda menenangkan Ukai. Dan Kiyoko menahan tangisnya. Yacchi sudah mengeluarkan sedikit ingusnya. Yang lain masih kebingungan, tetapi juga merasakan kesedihan itu.

"Ayo kembali ke sekolah."

***

"Apa yang terjadi? Kenapa (lastname)-san tidak ada.. Kenapa pelatih menangis.." ucap Hinata yang sedikit mengeluarkan cairan bening itu. Dia panik.

Tiba-tiba pintu gymnasium diketuk, menampakkan sosok Tendou dan Ushijima.


"Permisi, kami kesini untuk bertemu dengan pelatih kalian." Ucap Tendou dengan suara seraknya.

Ukai, Takeda, Tendou, dan Ushijima pun berbincang di luar gym. Sementara yang lainnya memutuskan untuk masing-masing membuka surat yang (Name) tinggalkan. (Ni aku tulis isi suratnya. Tapi gak semua ku liatin ya:>)




Untuk Hinata Shoyo.

Hey, terimakasih sudah menjadi temanku walau hanya sebentar.
T

eruslah berlatih, Hinata-kun!
Maaf sudah membuat kalian kecewa. Maaf telah membuat keributan. Aku sungguh minta maaf!


Terimakasih untuk waktu yang cukup singkat ini,
D

ari (name).


Hinata menangis membaca surat pendek dari (Name). Dilanjut dengan tangisan dari yang lainnya. Bahkan seorang Kageyama pun menangis tersedu-sedu, sama seperti Hinata.

Kageyama-kun.

Terimakasih sudah menerimaku bersama kalian walaupun sangat sebentar. Maaf kan aku dan Hana yang membuat keributan.

Sekali lagi terimakasih, Kageyama.

Dari (name).

Kageyama menundukkan kepalanya. Surat yang (Name) berikan kepadanya sangatlah pendek, namun Ia tetap bersyukur.


Kiyoko-senpai!
Maafkan aku pergi terlebih dahulu. Tolong jaga mereka semua untukku ya!

Maafkan aku hanya bisa membantu mu dan Yacchi-san sebentar.

Dan terimakasih untuk semuanya. Terimakasih banyak sudah mempercayaiku saat itu. Maafkan aku membawa banyak masalah dan banyak merepotkan kalian semua.


Dari (name).

Terimakasih kembali... (Lastname).

Dan untuk Nishinoya.

Hey Noya-san. Apakabar?
Aku pergi duluan ya..

Maafkan aku karena hanya menyusahkan mu. Tapi terimakasih telah menjadi temanku yang sangat berharga.

Semoga kita bertemu lagi besok.

Oh ya, tolong katakan kepada mereka semua bahwa aku sangat bererimakasih banyak kepada kalian. Dan tidak perlu meminta maaf, karena tidak ada kesalahan yang kalian perbuat. Aku sangat menyayangi kalian semua. Sangat! Jadi berjuanglah.


Dari (name).

Teman..ya?

Lalu gym pun dipenuhi dengan isakan tangis dari mereka semua akibat surat pendek itu. Menyesal? Sudah pasti.

Mereka kehilangan manager berharga yang sangat tulus berada di sini. Tetapi sudah terlambat. Semua terlambat.

"(Lastname)-san.. Dia sangat berterimakasih. Jadi kita harus berjuang. Itu kata (lastname) disini." ucap Nishinoya dengan nada bicara orang yang habis nangis.

Semuanya diam.

"Gomenasai, (lastname)-san. Kami akan berjuang!"

𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐌𝐀𝐍𝐀𝐆𝐄𝐑 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang