11

1K 175 30
                                    




Junghwan mendekati Junkyu yang sedang melamun menatap derasnya hujan dengan membawa selimut tipis di tangan kirinya.


" Pakai ini."


Junkyu menoleh ke arah Junghwan yang baru saja menaruh selimut di pangkuannya. Pemuda itu tersenyum lembut ke arahnya yang di balas senyuman canggung oleh Junkyu. Junkyu mengambil selimut itu lalu menyelimuti tubuhnya.



Junghwan duduk di sebelahnya, ikut bergabung dengan Junkyu memandangi hujan deras di balik tembok kaca kamar lantai 2 yang menghadap ke area halaman berumput dan berpagar tinggi.


" Dingin begini enaknya meminum segelas coklat hangat." Celetuk Junghwan tanpa menatap Junkyu. Junkyu menoleh ke arahnya.




" Kau ingin?"




Junghwan balas menatap Junkyu lalu mengangguk.



" Nde."


Tanpa berkata-kata Junkyu langsung menyingkirkan selimutnya lalu beranjak meninggalkan Junghwan yang kini tersenyum dan kembali memandangi jutaan kubik air yang di jatuhkan tuhan dari langit.



Junghwan menyeringai tipis lalu memperbaiki kedudukannya.




" Setelah 3tahun, baru kali ini aku bisa sedekat ini dengannya." Monolog Junghwan. Seringaiannya kini berubah, senyuman kini bermain di bibirnya. Fikirannya melanglang buana memikirkan pencapaian-pencapaiannya akhir-akhir ini setelah semakin gencar mendekati Junkyu.





" Aku tidak akan menyerah Kim Junkyu." Lirihnya.




" Ekhem."



Junghwan buru-buru menoleh dan mendapati Junkyu yang kini tengah menatapnya dengan wajah datar dengan 2 gelas mug berisi coklat panas di kiri kanan tangannya.



Beberapa saat keduanya hanya saling berbalas tatap dengan ekspresi berbeda hingga akhirnya Junkyu memutuskan kontak matanya terlebih dahulu dan duduk di sebelah Junghwan.




" Ambillah." Ujar Junkyu sembari mengangsurkan gelas mug di tangan kanannya kepada Junghwan. Junghwan mengambilnya sembari melirik Junkyu sekilas.




" Jangan terlalu berambisi Junghwan." Ujar Junkyu. Matanya menatap hampa apapun yang berada di depannya, kedua tangannya menggenggam mug berisi coklat panas yang masih mengepul.




Junghwan menyeruput sedikit coklat panasnya lalu ikut menggenggamnya dengan kedua tangannya.





" Aku tidak terlalu berambisi seperti yang selama ini kamu fikirkan. Aku hanya melakukan apa yang ku inginkan, apa yang perasaanku katakan."




Junkyu mendengus.




" Keluarga kita bukan hanya sekedar saling tak suka Junghwan-ah. Tapi juga saling menjatuhkan. Uncle Kris, ah maksudku Presdis Kris tak seperti ayahku, Presdir Kris itu kejam. Apa kau tak berfikir apa yang terjadi kepadamu kalau sampai dia tau perasaanmu ini?"





Junghwan menoleh ke arah Junkyu sembari tersenyum samar.




" Kamu mengkhawatirkanku?"




Junkyu mendengus.




" Tak bisa kah kau serius sedikit?" Tanya Junkyu ketus. Junghwan membalasnya dengan tawa, membuat Junkyu tambah kesal.


Crush | Hwankyu  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang