16

1K 173 28
                                    




Junkyu menatap cemas Dokter Choi yang sedang menggunting pakaian Junghwan. Tangannya masih gemetar karna sesaat sebelum Dokter Choi datang, tubuh Junghwan mendadak kejang dan detak jantung pemuda itu sempat berhenti membuat Junkyu harus berjuang dengan sangat keras memberikan CPR kepada si bungsu So hingga detak jantungnya kembali.



" Jangan terlalu cemas tuan muda. Anda sudah menyelamatkan nyawanya." Ujar Dokter Choi sembari mempersiapkan kantong darah yang akan di transfusikan ke Junghwan.



" Dia akan selamatkan, Choi Seonsaeng?" Tanya Junkyu.



" Saya akan mengusahakannya." Ujar sang dokter sembari berkonsentrasi menusukkan jarum ke pembuluh darah Junghwan. Setelah selesai, Dokter muda itu menatap sekilas Junkyu yang juga tengah memperhatikannya.



" Sebenarnya apa yang terjadi kepadanya? Bukankah dia bungsu keluarga So?" Ujar sang dokter yang mulai bergerak, bersiap memasangkan infus.



Junkyu mengangguk pelan.



" Ne."




" Lalu kenapa dia bisa ada disini? Bukankah Keluarga Kim dan So--"



" Memang."




Junkyu menghela nafasnya pelan. Di tariknya kursi yang ada di dekatnya lalu memperbaiki kedudukannya sesaat.



" Lalu kenapa?"




" Panjang ceritanya." Ujar Junkyu sembari mengamati sang dokter.



" Dia habis berkelahi atau apa? Tubuhnya lebam semua." Ujar dokter Choi lagi sembari menunjuk tubuh dan wajah Junghwan. Junkyu menghela nafas pendek.


" Molla. Saat bertemu dengannya, dia langsung pingsan. Aku tidak sempat menanyainya."



" Anda menemukannya di jalan apa bagaimana?"


Junkyu menatap sang dokter dengan kesal.


" Bukankah kau terlalu banyak bertanya Choi Seonsaeng? Fokuslah dengan pekerjaanmu! Jangan sampai kau salah jahit."


Dokter muda itu tergelak pelan.



" Ah maafkan saya." Ujarnya lalu benar-benar kembali fokus ke pekerjaannya. Tangannya sibuk bermain dengan jarum dan pinset untuk menutupi luka Junghwan yang bahkan lebih parah dari yang sebelumnya.


Junkyu hanya mendengus.



" Tuan muda?"


Junkyu menatap sang dokter dengan tatapan malas. Apakah dokter itu tidak tau kalau sekarang Junkyu sedang tidak mood untuk di wawancarai?



Tapi.



" Setelah saya menjahit lukanya, kita harus membawa tuan So ini ke rumah sakit untuk di CT Scan." Ujar sang dokter melunturkan rasa kesal Junkyu.


" Lakukan apapun. Aku hanya mau dia selamat." Ujar Junkyu akhirnya.




Dokter Choi kembali menatap Junkyu heran.




" Sungguh ini terdengar sangat aneh. Kalian dekat?"




" Molla. Aku akan berganti pakaian dulu. Jangan lupa telpon ambulance." Ujar Junkyu sembari bangkit. Sang dokter mengangguk mengiyakan dan berusaha menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin.




Crush | Hwankyu  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang