" Na! Sepertinya kita terlambat!" Seru Renjun panik saat melihat mobil yang biasa di pakai oleh ayahnya terparkir tepat di pelataran mansionnya. Bahkan supir pribadi ayahnya tampak bercakap-cakap dengan seorang penjaga di dekat mobilnya itu.
Jaemin mempercepat laju mobilnya. Ia sendiri juga melihat apa yang Renjun lihat. Dan ia pun tak kalah risaunya dari sang tunangan.
Renjun membuka seatbeltnya dan tanpa menunggu lagi, Renjun langsung membuka pintu mobil itu bahkan sebelum Jaemin benar-benar menghentikan laju mobilnya dan melompat keluar membuat Jaemin kesal melihat kenekatan sang tunangan.
Sulung So itu segera berlari memasuki mansion tanpa bisa di cegah oleh kedua penjaga yang kebetulan sedang berada di dekat pintu, Jaemin yang sudah memarkirkan mobilnya di belakang mobil Kris itu pun ikut berlari di belakangnya.
Jed bertahanlah, batin Renjun memohon. Pemuda itu mempercepat larinya saat ia telah keluar dari pintu belakang yang menuju ke arah taman belakang mansion.
Renjun semakin cemas, ada sekitar 7 orang penjaga termasuk June dan Johnny yang berada di depan bangunan kubus. Sedangkan pintu bangunan kubus itu sendiri terlihat setengah terbuka. Renjun sangat yakin ayahnya kini sedang menyiksa sang adik di dalamnya.
Renjun menyentuh pistol yang ada di pinggang celananya, bersiap untuk bertarung sampai mati melawan para penjaga itu jika seandainya mereka mencegahnya untuk masuk ke dalam. Tapi saat mereka melihat Renjun berlari dengan kencang ke arah mereka, mereka sama sekali tak bergeming, bahkan sampai Renjun berada di depan mereka pun, ke tujuhnya masih diam di tempat, hingga tanpa halangan apapun Renjun berhasil melewati mereka dan mendorong dengan kasar pintu ruangan itu hingga menimbulkan bunyi berdebam yang sangat keras.
Renjun terperangah saat melihat ayahnya yang benar-benar menghajar Junghwan hingga wajah adiknya itu kini sebagian besar tertutup oleh darah. Junghwan kini tersudut di tembok tanpa perlawanan sama sekali. Seragam putihnya sudah di penuhi darah.
" DADDY!" Renjun berteriak dan berlari ke arah keduanya.
Renjun mendorong Kris sekuat tenaga hingga ayahnya itu terjajar ke samping kanannya. Renjun segera memeluk adiknya itu dan melindungi tubuh sang adik dari pandangan sang ayah.
" DAD! PLEASE STOP!"
" Shut up and go away Arthur!" Bentak Kris sembari menarik kerah kemeja Renjun, berusaha menyingkirkan anak sulungnya itu dari tubuh Junghwan yang sudah terkulai lemah.
" UNCLE STOP! Stop uncle! Jed sudah tidak berdaya sekarang!"
Kris menoleh ke arah Jaemin yang baru saja berseru. Tunangan anaknya itu tampak baru saja datang dengan nafas terengah.
Setelah berpikir sesaat sembari memandangi Renjun yang sedang melindungi adiknya, akhirnya Kris melangkah mundur. Wajahnya teramat dingin.
" JUNE!"
June serta merta datang saat namanya di serukan oleh sang pimpinan.
" Ye Duizhang."
" Segera urus kepindahan Jed ke Vancouver. Dan malam ini juga dia harus berangkat ke Kanada."
Renjun terkejut dan buru-buru bangkit menghampiri sang ayah.
" Dad!---"
" Shut up Arthur. Setelah ini bagianmu!"
Tepat jam 12 malam, Junghwan dan ketiga orang pengawalnya sampai di bandara Incheon untuk mengejar jadwal penerbangan jam 1 dini hari nanti. Masih ada waktu 15menit lagi untuk melakukan boarding pass sehingga ketiga pengawalnya tak meminta Junghwan yang jalannya sudah sempoyongan itu untuk bergegas.
Junghwan mengikuti langkah ketiga pengawalnya itu pelan. Bungsu So itu harus memakai masker, syal, kacamata dan beanny untuk menutupi luka dan lebam di wajahnya itu.
Saat di pintu masuk keberangkatan, salah satu penjaga yang bertindak sebagai supir berhenti dan menatap Junghwan.
" Saya hanya akan mengantar sampai disini tuan muda. Saya harap perjalanan anda lanc--"
Buagh!!
Sang pengawal yang baru saja berbicara itu tersungkur akibat pukulan keras dari Junghwan.
" Apa yang anda lakukan tuan muda!" Sentak salah satu pengawal yang akan menemaninya selama perjalanan menuju Kanada. Tapi tak butuh waktu lama, Junghwan juga sudah mulai melayangkan pukulan lainnya kepada kedua pengawalnya itu.
Pertarungan kembali terjadi antara Junghwan dan ketiga pengawalnya di depan pintu keberangkatan. Beberapa orang yang kebetulan berada disana menjerit takut melihat pertarungan yang awalnya terlihat tidak seimbang itu. Tidak ada yang berani memisahkan karna pertarungannya terlihat sangat sengit.
Tak berapa lama, Junghwan telah berhasil melumpuhkan satu orang pengawalnya. Sisa 2 orang pengawal lagi yang masih berusaha untuk membekuk si bungsu So itu dengan susah payah.
" Duizhang akan sangat marah jika tau hal ini Tuan Muda!" Seru salah satu pengawalnya saat menahan serangan-serangan Junghwan.
Junghwan menyeringai di balik maskernya. Dia benar-benar sudah tak peduli lagi tentang hal itu.
Semenit kemudian salah satu pengawalnya ikut tumbang menyisakan pengawal lain yang melihat Junghwan dengan gentar. Kekuatan beladiri Junghwan jauh di atas rata-rata mereka bahkan berada satu tingkat di bawah keahlian bela diri Koo June dan juga Kris. Setelah peristiwa yang hampir menewaskannya itu, Junghwan selalu menempa dirinya agar menjadi lebih kuat dengan mempelajari berbagai keahlian beladiri selain taekwondo.
" Tuan muda---"
" Aku sudah tidak mempunyai waktu lagi!" Sentak Junghwan sebelum berlari ke arah sang mengawal yang tampak tidak siap itu. Kaki kanan Junghwan menapak ke lutut sang pengawal dan melakukan gerakan memutari tubuh lawannya hingga kini Junghwan sudah bertengger di pundak sang pengawal dan menjatuhkannya ke lantai.
Saat keduanya terjatuh, bungsu So itu serta merta menghantamkan tumitnya ke wajah sang pengawal sehingga si pengawal langsung tak sadarkan diri detik itu juga.
Setelah lawan terakhirnya tumbang, Junghwan buru-buru bangkit berdiri karna dari ujung lorong tampak penjaga keamanan bandara berlari ke arahnya. Sebelum pergi, Junghwan buru-buru mengambil kunci mobil yang berada di kantong pengawalnya dan segera melarikan diri menuju tempat parkir.
Tak butuh waktu lama, Junghwan menemukan mobil yang sebelumnya di pakai untuk mengantarkannya itu dan langsung memasukinya. Tak lama kemudian mobil yang di bawa Junghwan itu telah melesat dengan kecepatan tinggi meninggalkan kawasan bandara menuju ke Seoul.
Tbc..
Entahlah saya ini bikin apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush | Hwankyu ✔
FanfictionWelcome to: 4th My Kyuhwan Fanfiction " Crush" Start : 15 november 2020 Fin : 19 April 2021