Gelap menembus dari sedikit dari matanya, kakinya bergerak, diikuti jarinya dan mata lentiknya yang mencoba menyesuaikan keadaan.
Eh tapi tunggu? Disini..~~
gak ada cahaya, iyalah kan gelap, jadi setelah mata itu terbuka sempurna, remaja yang ternyata Reno itu menengok kanan kiri dengan sedikit ringisan pelan, lalu berucap sarkas dengan sedikit bergetar ketakutan
"Gelap sialan anjing kenapa gelap, hiks.. BANGKE"
Mata jernihnya melirik liar kekanan dan kiri yang tidak terlihat siapapun kecuali bayangan beberapa orang di sofa.
Jantungnya berdegup kencang, batinnya kerap kali melafal surah surah Allah,
Tapi...
Alllahumma barik lana finaa ehh salah, attahyatul mubaro katu sala, sialan kenapa gua lupa doa doanya sih
Allahuakbar Kabiro wallhamdulillahikasiro, Allahu Akbar Allahu Akbar appaan tuh?
Matanya berkaca-kaca, bibir pink cerinya melengkung ke bawah, anak itu, Reno menggenggam erat selimut tebal nya
Perlahan cairan bening dari ekor matanya mengalir merembet melewati pipi tembemnya
"Hiks... Ge..lap.." akhirnya isakannya keluar juga, salah satu orang yang berada di sofa itu terbangun begitu saja setelah mendengar suara isakan anak kecil
Reno yang melihat pergerakan itu makin menggenggam erat selimutnya
Orang itu mendekat, tubuh Reno makin bergetar, "hiks... Per...pergi.... Hiks..." Ujar Reno pelan dan bergetar
Orang itu terdiam, setelah ia mendengar tangisan Reno barulah Kakinya melangkah dengan cepat ke saklar lampu yang berada dekat dengan sofa
klek
Orang itu ternyata damar, damar kembali melangkah ke arah adiknya dengan langkah cepat dan memeluknya
Reno terlihat begitu ketakutan, matanya di tutup erat, wajahnya pucat dan bibirnya berdarah karna tanpa sengaja tadi Reno menggigitnya, tangan kecilnya makin menggenggam erat selimut tebal hingga terlihat memucat
Reno menyembunyikan kepalanya di perut damar, Reno memeluk pinggang damar sedangkan damar setia mengelus Punggung adiknya dengan tangan kiri
"Sttt... Tenang yah, ada apa hmm? Baby butuh sesuatu?hmm?" Tanya damar lembut, tangan kanannya mengambil teko berisi air dan menuangkannya ke dalam gelas kaca, lalu menyodorkan nya ke arah Reno
"Hiks... Hiks.. gelap... Hiks... Hiks..." Racau Reno, mendengar isakan Reno membuat yang lain juga ikut terbangun
"Ada apa bang?" Tanya Dion, tangannya perlahan mengucek matanya yang gatal tapi segera di tahan sama bang Danish
Damar perlahan membaringkan Reno yang kembali terlelap mungkin lelah menangis dan ketakutan
"Ada apa dengan baby damar?" Tanya Riani , damar menggeleng, "entahlah bunda mungkin baby takut gelap"
Jawab damar, " hah takut gelap? Dion kira di keluarga kita tidak ada yang takut gelap tapi justru berteman dengan gelap" saut Dion dengan datar, kakinya melangkah dengan santai ke ranjang Reno, dan merebahkan dirinya di samping Reno
Yang lain yang melihat Dion mulai terlelap dalam tidurnya sembari tangannya menepuk pelan lengan Reno membiarkannya saja
" Baiklah ayah, Danish, damar, kembalilah tidur ini masih jam tiga subuh" ucap bunda Riani
Yang juga melangkah mendekati ranjang Reno, untungnya ranjang yang di gunakan Reno cukup untuk tiga orang jadi tidak akan terlalu sempit
KAMU SEDANG MEMBACA
Reno Dianaran D. [Open PO]
General FictionGimana yah? Kalo remaja yang terkenal dengan kenakalannya bertemu dengan mereka yang mengaku keluarga kandung? Inilah yang dirasakan bocah empat belas tahun ini, tiba tiba di ambil paksa dan ditemukan keluarganya "Gila, jadi orang kaya baru gua"