2

23.5K 1.9K 67
                                    

Akhirnya waktu pulang sekolah sudah tiba, setelah selesai pengecekan dadakan oleh anggota OSIS handphone mereka selamat, iyalah orang mereka curang alhasil semua handphone di kelas mereka di sita selama tiga hari ke depan sama ketua OSIS yang Reno tau bernama Dion Dante Dirgantara.

Reno keluar sekolah, setelah semua siswa pulang duluan, biar gak berdempetan maksudnya, berjalan menuju dimana motornya _quek quek_ berada dan mengendarai nya keluar dari gerbang sekolah.

Lama perjalanan empat puluh menit hingga akhirnya Reno tiba di rumahnya, reno menyimpan si Quek quek di halaman depan.

memasuki rumah nya, mandi, pakai baju, dan pilihan terjatuh pada kaos lengan panjang berwarna coklat susu dan keluar lagi dari rumah tanpa istirahat, kali ini bocah kelewatan menggemaskan ini membawa gitar di pundaknya.

***

Reno berhenti di depan sebuah restoran, di depan sana udah ada Abi dan gugus, Abi dengan stick drumnya dan gugus dengan gitar nya juga,

"Kalian udah lama?" Tanya Reno, Abi dan gugus menggeleng

"Kita juga baru datang, jadi gimana? Kita bawa lagu apa?" Tanya gugus lagi to the point

"Eumm kita bawa hall of Fame aja lah"  ucap Abi

"Call!! Tapi kan ini penyanyinya ada dua yah kan, kalian berdua aja deh yang nyanyi, Gus biar gue aja yang main drumnya" ujar Reno dan merebut stick drum dari tangan gugus lalu menyerahkan gitarnya gak santai membuat gugus kejengkang ke belakang. melihat itu bukannya minta maaf, Reno malah tertawa lalu kabur memasuki restoran tempat mereka akan tampil meninggalkan Abi yang juga tertawa terbahak dan gugus yang mendengus kesal.

Reno Abi dan gugus memang biasa dipanggil untuk tampil di salah satu cabang restoran utama dirgantara yang berada di pusat kota Jakarta

"Yak!!!   Renooo!!! " Teriak gugus dan ikut mengejar Reno yang sudah berlari masuk ke dalam restoran lebih dulu, meninggalkan Abi yang tampak cengo karena di tinggalkan "yak!!  Loh kok gue di tinggal sih?" Teriaknya dan ikut berlari mengikuti kedua teman ogeb nya.

Reno tetap berlari, dan sesekali akan melihat kebelakang untuk melihat gugus yang  mengejarnya, berlari menaiki tangga menuju lantai dua tanpa sadar kakinya jatuh terpeleset di anak tangga ke empat dari bawah karna menabrak sesuatu yang keras di depannya.

Untung saja Reno tidak terjatuh karena sesuatu yang dia tabrak  menahan tangannya menariknya dan membantunya berdiri tegak dengan masih berada di atas tangga.

Tanpa sadar Reno memeluk pinggang orang yang udah nolongin dia.

Ada rasa hangat saat Reno meluk orang itu, tapi Reno dengan cepat melepas pelukannya dan mundur selangkah, gak sopan pikirnya.

Reno memegang dadanya, jantungnya berdetak kencang
..apa nih apa nih?  Apakah ini yang dinamakan cinta pandangan pertama? Awal aku berjumpa? Seolah olah_ skip

G' Reno orangnya kagetan, untung gak copot tuh jantung.

"Anjing! kaget gua!!" Reflek Reno berucap, tangannya menyangga pada pegangan tangga di sisinya, dengan tangannya yang masih setia mengurut pelan dadanya

"Kamu baik baik saja?" Tanya orang yang menolong Reno, Reno menurunkan tangannya, mengangkat wajahnya karna orang didepannya ini sangat tinggi, memasang wajah mengintimidasi yang sayangnya justru terlihat imut di mata orang orang yang menolongnya..

"Lu kalo jalan liat liat dong!! Pake mata!! Gak tau apa kalo gue ada disini?!!" Ucap Reno berteriak pelan penuh penekanan

"Jalan pakai kaki, dan kamu yang tidak melihat jalanan" ucap satu orang pria yang paling tua lainnya, Reno melihat ke belakang orang yang menolongnya, seketika ia meneguk saliva-nya susah ternyata mereka memilki enam orang yang terlihat seperti bodyguard Di belakangnya.

Reno Dianaran D. [Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang