37

6.7K 850 289
                                    

"APA YANG ADA DIPIKIRAN KALIAN? DIMAS!!! RIANI!!!?"

Riani memalingkan wajahnya dengan linangan air mata, sedangkan Dimas hanya menunduk dengan sesekali menghapus air mata yang juga ikut turun dari pelupuk matanya setelah mendengar bentakan dari opa, kini mereka berada di depan ruang ICU, di dalam sana, di ruangan itu. Reno sekarang sedang di tangani oleh Danish,

"Maafin kami Daddy" lirih Dimas, opa mendengus

Air matanya juga ikut jatuh meluruh begitu saja

"Maaf kalian bilang? Oma sudah kehilangan salah satu cucu Oma, dan kalian, kalian dengan tega juga ingin menghilangkan Reno? Kembarannya riana?" Tanya Oma lirih ia tidak percaya, ia juga ikut memarahi anak juga menantunya

"Kami harus gimana ma? Hiks.. kami juga sangat merindukan Riana... hiks...  Kami juga ingin merasakan memiliki putri yabg sehat... Hiks" ujar Riani, Oma menggeleng tidak percaya

"Apa maksudmu Riani?..._ Lirih Oma, ia menatap menantunya tidak percaya

_Kamu bundanya!! BUNDA DARI RENO!!" Ujar Oma dengan bentakan di akhir kalimat

Riani terdiam, ia makin terisak hebat, ia tau ia salah, dan sekarang? Apa yang harus ia lakukan? Dia belum bisa merelakan Riana dan sekarang Reno juga ikut drop karna jantung nya yang kambuh

"Hiks.. maafin Riani ma hiks" ujarnya dengan gemetaran

"Maaf? Papa dan mama saja belum bisa memafkan mu, dan
Bagaimana dengan Reno?" Tanya opa Dan melongos pergi begitu saja dengan menarik tangan Oma untuk ikut dengan-nya

Riani makin terisak hebat, bahkan saat ia di dekap oleh Dimas dengan erat, Riani menutup wajahnya menyesal, ia tidak tau harus berbuat apa,.. dari dulu ia selalu mencoba untuk mencari pendonor, tapi tidak ada yang cocok! sudah banyak nyawa yang ia korbankan tapi tidak bisa!! tidak ada~~!!

Sedangkan Dion? Dia hanya memandang orang tua nya miris, bagaimana mereka bisa berfikir sejauh itu?

Lalu tanpa berujar apapun lagi, Dion juga ikut pergi melewati koridor rumah sakit melewati tempat sebelum Oma dan opa nya lewati

***

Beberapa saat yang lalu...

Mereka sudah sampai di depan rumah sakit, rumah sakit yang bukan terletak di Jakarta,

Dimas menggeser pintu mobilnya segera dan menarik tangan Reno hingga Reno hampir terjatuh dari mobil

Diikuti Riani dari belakang, mereka bahkan mengabaikan tatapan perawat hingga pasien yang memandang mereka aneh dan sangat heboh, belum lagi banyaknya pengawal berpakaian serba hitam yang mengikuti merek di belakang dengan senjata yang terselip di celana masing masing

Mereka menaiki lift, menuju lantai tiga dan berjalan tergesa di lorong sepi menuju Danish yang menangis di depan ruangan Riana dengan opa dan Oma, di sana bahkan ada Dion yang hanya bisa menunduk dan merekat kuat tangannya di pakaian tebal yang ia kenakan

"MAMA!! PAPA!!" Teriak Dimas, Riani ikut di belakang Dimas, mendorong Reno paksa yang berjalan lemah, padahal tangan Reno sudah di tarik oleh Dimas

Melihat itu, opa berdiri

"Apa yang kalian lakukan dengan cucuku?" Tanya opa kaget, ia berjalan mendekati anaknya dan menarik Reno dari cekakan tangan Dimas dan Riani, lalu menggendongnya ala koala
Reno tidak melawan, wajah nya sudah pucat dan yang ia lakukan hanyalah menyandarkan kepalanya di bahu opa nya

"O..pa~~ Reno gak mau~~" lirih Reno di telinga opa, sedangkan opa menyerngit bingung

"Danish!! Danish gimana adik kamu? Baby Riana baik baik aja kan?" Khawatir bunda, Danish menggeleng, "maaf bunda hiks~~ Adek gak bisa selamat" tangisnya, bunda menggeleng, Dimas mematung

Reno Dianaran D. [Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang