Lupakan

963 86 16
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat bertemu kembali d2ngan keluarga kecil ini. 😘
.
.

Di tengah malam buta, Emily terjaga dan tidak bisa tidur lagi. Hatinya gusar dengan perkataan Eric pada Aksa saat makan malam, dan seharusnya Emily sudah bisa menebak ini akan terjadi.

Eric sendiri memiliki watak keras sama seperti ayahnya. Apa anak itu benar-benar membenci Aksa? Atau Eric masih sakit? Sebab pagi tadi suhu badannya cukup tinggi sebelum diboyong Aksa ke rumah ini. Emily tidak akan pernah tahu jawabannya sebelum memastikan sendiri.

Dia pun pergi ke kamar lantai tiga, tempat di mana Eric dan Helena tidur. Ketika membuka daun pintu, pandangan Emily berpusat pada sesosok anak lelaki yang duduk di tepian tempat tidur.

Eric menghadap ke arah Helena yang terlelap di kasur miliknya, tidak tampak wajah anak itu karena membelakangi Emily.

“Eric?” sapa Emily seraya memegang bahu Eric sehingga anaknya menoleh. “Kenapa belum tidur, hmh?”

“Enggak papa.” Anak itu terdiam lagi, dua matanya sudah memerah menahan kantuk, tapi Emily tidak bisa menebak kenapa Eric menahan kantuknya sampai selarut ini.

“Kamu masih demam ... sebentar. Momy ambil minum sama obat dulu, ya.” Emily khawatir setelah memeriksa kening anaknya, suhu tinggi masih terasa meresap di punggung tangannya.

Dilema Istri PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang