Jarak

5.7K 757 12
                                    

"Won, mau nebeng saya apa enggak?"

"Hmm, nggak deh, Mas."

Wonwoo cuma bisa liat Mingyu nganggukin kepalanya sambil makan sandwich di depannya. Iya, menu makanan pagi ini adalah sandwich enak buatan Mingyu. Walaupun sandwichnya enak, tapi keadaan di flat akhir-akhir ini malah yang nggak enak.

Tepat dua minggu setelah serangan dari Mingyu, Wonwoo akhirnya mutusin buat jaga jarak dari cowok tinggi di depannya ini. Apapun kegiatan yang memang melibatkan mereka berdua diminimalisasi sama Wonwoo. Entah alesan kerja kelompok lah, praktikum lah, ini lah, itu lah, banyak banget alesannya.

Wonwoo sendiri sadar kalo emang Mingyu sebenernya sadar sama keadaan sekarang, cuma dia memilih buat diem. Mingyu cuma berlaku kayak biasanya aja, nggak ada yang berubah dari cowok tinggi itu. Kalo sarapan ya buatin makan, masih nawarin tebengan ke kampus, kadang ngajak makan di luar, dan lain sebagainya.

Cuma ya Wonwoo ngerasa nggak nyaman aja.

Soalnya udah dikasih benteng di awal.

"Nanti kamu pulang jam berapa, Won?"

Wonwoo yang daritadi cuma ngeliatin sandwichnya langsung ngalihin pandangannya, "Kenapa emang, Mas?" tanya Wonwoo sambil ngunyah makanannya.

"Nonton yuk? Mumpung saya pulang lebih cepet. Suntuk juga disini terus." ajak Mingyu santai.

"Maaf Mas, hari ini gue ada kegiatan di kampus. Maaf banget."

Bohong. Hari ini Wonwoo lenggang banget setelah kelas siang.

"Yah, malem deh, gimana?"

Wonwoo naikin alisnya, "Kenapa emang, Mas?" tanya Wonwoo sambil nelen makanannya.

"Nggak enak aja kalo nonton sendiri, kan lebih enak kalo ada temen." kata Mingyu sambil senyum.

Wonwoo cuma kasih senyum setipis mungkin, "Nggak bisa banget Mas, gue ada acara sampe malem." jawab Wonwoo pelan.

"Acara apa tuh?"

Ini Mas Mingyu kenapa sih, aneh banget, ucap Wonwoo dalam hati.

"Ada lah pokoknya." kata Wonwoo lagi.

Mingyu mengangguk pelan, "Oke kalo gitu, hati-hati ya Won." katanya sambil senyum.

Wonwoo ngangguk pelan, "Oke, makasih Mas. Gue berangkat duluan ya." kata Wonwoo sambil berdiri dari kursinya.

"Oke."

Singkat, padat, jelas.

Cuma itu yang menggambarkan keadaan sarapan selama dua minggu terakhir ini.

Tenang Won, lo udah bener, batin Wonwoo menguatkan.

❄️❄️❄️

Wonwoo cuma duduk di bagian pojok perpustakaan. Matanya cuma ngeliatin kalimat yang ada di buku, tapi pikirannya entah kemana. Tiga jam raganya di perpustakaan, tiga jam juga pikirannya ada di luar perpustakaan. Pikirannya melayang ke kejadian di halte dua minggu lalu. Kepalanya selalu nerka-nerka ada kejadian apa yang ngebuat Mingyu jadi kayak gitu walaupun pas dipikirin nggak nemu titik terang.

Wonwoo udah ditahap nggak ngerti sama pikirannya. Dia merasa nggak terima pas denger omongan Mingyu kayak begitu. Rasanya aneh, kayak campur aduk. Wonwoo udah berusaha nggak peduli selama dua minggu ini, tapi tetep aja dia masih nggak nyaman.

Dia bahkan nggak bisa ngejawab pertanyaan Soonyoung sampe sekarang.

Apa sih yang gue mau sebenernya?, tanyanya dalam hati.

Flatmate! ✿ Meanie✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang