"JIHOOOOOOOON!"
"Ah, shit."
"SOONYOUNG JI-HMPH HMPH HMPH!"
"Diem atau besok Mas Mingyu nemu kepala lo di depan pintu apartemen?"
Akhir-akhir ini Jihoon merasa Wonwoo semakin kesini semakin aneh. Dia jadi lebih suka teriak-teriak dan kerjaannya ngeluh mulu ya walaupun tiap hari ngeluh. Dibandingkan dua yang udah disebutin, yang lebih aneh lagi adalah seorang Wonwoo ngomongin pacaran.
Ewh.
Aneh banget soalnya Wonwoo selalu mendeklarasikan dirinya adalah manusia anti pacaran. Walaupun udah bilang kayak gitu, tapi semenjak ketemu Mingyu kayak apapun minumannya lebih enak minum ludah sendiri.
Iya, itulah yang dirasain Jihoon akhir-akhir ini.
'Untung aja Soonyoung nggak tau Mas Mingyu. Cukup Wonwoo aja yang aneh, Soonyoung nggak usah ikutan.' kata Jihoon dalam hati sambil ngeliatin Wonwoo yang lagi nata barang-barangnya di meja.
Kalo Jihoon ibaratin, anehnya Wonwoo ini bisa dibilang cuma sepertiga anehnya Soonyoung. Kalo Soonyoung tau, biasanya pacar Jihoon itu langsung ngebuntutin Jihoon kemanapun Jihoon pergi. Kejadian itu bisa selesai sampe Soonyoung bilang, "Oh gitu, ah nggak menarik. Si Wonwoo mah emang begitu" sambil dalam hatinya mungkin ngetawain Wonwoo. Bikin pusing.
Wonwoo yang denger Jihoon ngomong gitu langsung mukul kepala Jihoon pake bukunya, "Berani lo mau bunuh gue?" tanya Wonwoo sambil berkacak pinggang.
Jihoon cuma nyeruput sodanya, "Ya ngapain takut?" kata Jihoon datar dan cuma dipukul Wonwoo lagi.
"Sakit!"
"Makanya jangan macem-macem!"
"Jangan bilang Soonyoung gue ngomong kotor."
"Oke, tapi beliin gue jus dong?"
Jihoon yang denger omongan Wonwoo cuma bisa natap sinis Wonwoo yang sekarang lagi senyum lebar, "Ada apaan nih? Seneng amat muka lo kayak ketiban emas." tanya Jihoon sinis.
Wonwoo yang ditanya cuma bisa senyum-senyum terus, "Ya nggak salah sih, abis ketiban Emas emas." kata Wonwoo sambil ngebuka ponselnya.
Jihoon natap Wonwoo jijik, "Najis lo. Baru pertama kali jadian ya lo?" tanya Jihoon sambil nyari counter jus buah di kantin fakultas mereka.
"Enak aja! Gini-gini gue jago pacaran!" kata Wonwoo bangga.
"Sinting lo!" kata Jihoon sambil berdiri dan nempeleng kepala Wonwoo. "Jus apa lo?" tanya Jihoon sambil nyilangin tangan.
"Jus stroberi, awas aja lo nyampur stroberi pake seledri kayak biasanya, gue pukul!" kata Wonwoo sebel.
"Oke."
Wonwoo yang udah ditinggal sendirian sama Jihoon cuma bisa ngutak-atik ponselnya. Siang itu kebetulan kelas Wonwoo dan Jihoon lagi kosong karena ada pergantian jadwal, jadi sasaran empuk untuk tempat nongkrong adalah kantin fakultas. Menurut pemantauan Jihoon dan Wonwoo selama kuliah dua tahun, kantin fakultas mereka emang tiap siang selalu sepi. Biasanya ya karena ada kelas siang atau yang udah selesai kelas langsung pulang ke rumah.
"Eh, gue tuh tau nggak sih kerjaan Mas Mingyu apaan?" gumam Wonwoo pelan.
Wonwoo akhirnya nutup matanya, nyoba buat mikir keras udah beberapa bulan bareng Mingyu tapi dia masih bingung tentang pekerjaan Mas Mingyu. Aneh emang, tapi ya gimana.
Wonwoo dan Mingyu bukan orang yang suka bahas tentang hal-hal yang personal.
"Tapi Mas Mingyu kerjaannya pake setelan jas mulu, MLM apa ya?" tanya Wonwoo pelan ke dirinya sendiri.
"HUACHUUUUU!"
"Nih." kata Jihoon sambil duduk dan ngasih jus stroberi Wonwoo.
"Oke, makasih Jiun."
"JIHOON!"
"Iya iya."
Slurpp
"Gimana sama Mas Mingyu?" tanya Jihoon sambil ngeliatin Wonwoo.
Wonwoo cuma ngangkat bahunya, "Ya nggak gimana-gimana." katanya sambil ngemutin sedotan jusnya.
"Udah ngapain aja?"
PYUHH
"JEON WONWOO JOROK BANGET!"
Wonwoo yang baru aja nyemburin jusnya buru-buru ngambil tisu di tasnya. Tangannya langsung ngelapin mulutnya dan ngeliatin Jihoon yang sekarang ngeliatin Wonwoo geli.
"Ngapain aja tuh maksudnya gimana?" tanya Wonwoo yang masih ngelapin mulutnya.
"Ya ngapain aja kek." jawab Jihoon santai.
Wonwoo mendadak diem. Setelah dua minggu pacaran bohongan sama Mingyu, ya paling-paling ciuman doang. Itu pun juga kecup-kecup manja doang dan Mingyu yang mulai.
Bukan Wonwoo.
Kalo dibilang ngapa-ngapain, Wonwoo rasa kurang tepat karena Wonwoo yang diapa-apain.
"Gue nggak ngapa-ngapain." kata Wonwoo yang sekarang lagi minta tolong cleaning service kantin buat bersihin semburan jusnya di lantai.
"Pak, boleh minta tolong bersihin di bagian sini nggak ya? Makasih banyak ya Pak."
"Terus progress lo ngapain aja?" tanya Jihoon sambil nyeruput sodanya.
"Gue? Ya nggak ngapa-ngapain." kata Wonwoo santai.
"Aneh."
"Lo yang aneh, emang harus ngapa-ngapain?" tanya Wonwoo sambil mainin ponselnya.
Jihoon ngehela nafasnya, "Berarti lo diapa-apain?" tanya Jihoon lagi.
"Betul."
"Mas Mingyu suka sama lo?"
"Enggak."
"Terus kenapa ngapa-ngapain lo?"
"Gatau-EH?"
Obrolan pertanyaan-jawab cepet dari Jihoon dan Wonwoo perlahan berhenti setelah kebingungan dari Wonwoo. Mata rubah Wonwoo cuma natap mata sipit Jihoon yang sekarang ngeliatin dia males, kayak biasanya.
"Yakin nggak suka?"
"Nggak mau ngarep." kata Wonwoo sambil naro ponselnya. "Lagian Mas Mingyu nggak suka tuh komitmen." katanya lagi.
"Kenapa nggak lo buat suka aja? Toh sekarang anggep aja Mas Mingyu punya lo." kata Jihoon.
"Mana bisa, gue bukan siapa-siapanya dia."
"Katanya suka, kok nyerah?"
Emang bener kata Soonyoung pas sesi curhat bareng Wonwoo, Jihoon ini bisa banget silat lidahnya. Nyesel Wonwoo ngobrolin Mas Mingyu kalo sama Jihoon, suka dikomporin.
💚💜🚪
KAMU SEDANG MEMBACA
Flatmate! ✿ Meanie✔️
Fanfiction[AU] Setelah 1 tahun ngontrak sendirian, Wonwoo akhirnya punya flatmate. ( Cerita ini mengandung boys love, kata-kata kasar, kelakuan yang bikin uwu-uwu, dan kalimat non-baku. Pembaca dimohon untuk bijak mempertimbangkan diri sebelum membaca cerita...