Setelah satu bulan insiden kecup-kecup, Wonwoo akhirnya nyoba buat kayak biasanya ke Mingyu. Dari yang awalnya jaga jarak karena nggak mau kebawa perasaan akhirnya luluh juga setelah disogok pizza dua kotak.
Pada dasarnya emang nggak bisa nolak makanan.
Hari ini Wonwoo ada jadwal ngeles ke kampus sama Mingyu. Ya, walaupun cuma ngobrol doang sih sama Jihoon. Wonwoo duduk di depan Jihoon yang sekarang. Kepalanya dia tidurin di atas lengannya, ngehela napas terus karena berasa berat banget. Jihoon yang ngeliatin Wonwoo bingung sendiri, tumben banget seorang Wonwoo ngeluh begini?
"Lo kenapa?" akhirnya Jihoon buka suara.
Wonwoo nggak ngerubah posisinya, "Bingung gue." kata Wonwoo pelan.
"Masih masalah Mas Mingyu?"
Sebelum kenal sama Mingyu, Jihoon sendiri pernah ngeliat Wonwoo dianterin sama om om ke kampus. Awalnya Jihoon diem aja, tapi beberapa hari yang lalu akhirnya dia nyoba buat nanya Wonwoo tentang om om yang selalu nganterin dia. Wonwoo kaget pas tau Jihoon ngeliat Mingyu sering nganterin dia, tapi Soonyoung nggak tau apapun. Alhasil, cerita tentang Mingyu ini dirahasiakan dari Soonyoung demi alasan keamanan dan kenyamanan apartemen Wonwoo dan Mingyu. Alasannya tentu saja, "Nanti dilabrak Soonyoung! Lo tau sendiri kan pacar lo gimana?" dan dianggukin Jihoon.
Akhirnya cerita lah Wonwoo ke Jihoon, dari awal Mingyu pindah sampe sekarang.
Wonwoo yang denger suara Jihoon cuma mengangguk. Badannya udah mendadak lemes banget males ngomong karena ya permasalahan dia seputar Mingyu lagi Mingyu lagi.
"Ya itu lah." kata Wonwoo lagi.
Jihoon ngehela napasnya, "Emang terakhir ngobrol pas kapan?" tanya Jihoon sambil mainin ponselnya.
"Tadi pagi?" kata Wonwoo bingung.
Jihoon nganggukin kepalanya, "Terus Mas Mingyu ada ngebahas gitu?" tanyanya lagi.
Wonwoo naikin kepalanya, ngeliat Jihoon pake tatapan bingung, "Nggak sih, cuma nanya mau dianter apa enggak." kata Wonwoo lagi.
"Ya kalo gitu lo biasa aja sih."
"Nggak bisa. Gue nggak bisa."
"Nggak bisanya kenapa?"
Wonwoo ngehela nafasnya, "Ya gue nggak bisa sebebas itu." kata Wonwoo lesu.
"Kenapa nggak lo manfaatin aja Mas Mingyu?" tanya Jihoon bingung.
"Maksud?"
"Ya lo kan sering dikejar-kejar anak dari angkatan atau fakultas lain, lo bilang aja lo punya pacar? Hidup lo bisa tentram deh."
Wonwoo mendadak diem. Matanya ngeliat tatapan Jihoon yang sekarang ngeliatin mata dia. Wonwoo perlahan nyoba mikir, benefit apa yang akan dia dapet kalo ngikutin alur main Mingyu sekarang.
"Coba, negatifnya Mas Mingyu jadi pacar bohongan lo apa?" tanya Jihoon.
Wonwoo akhirnya merem buat mikir. Tangannya ngetok-ngetok keningnya, siapa tau jalan abis diketok-ketok. "Kayaknya nggak ada sih," kata Wonwoo tanpa ngerubah posisinya.
"Terus apa positifnya?"
"Lumayan banyak sih." kata Wonwoo lagi.
"Yaudah, manfaatin aja?"
Wonwoo akhirnya ngebuka matanya. Kepalanya dia anggukin cepet sambil berdiri dari tempatnya, "Tumben banget otak lo jalan! Sayang banget deh sama Jihoon!" kata Wonwoo sambil nepuk pundak Jihoon dan lari dari tempatnya.
"NAJIS BANGET WONWOO! LO AMBIL LAGI SAYANGNYA!" teriak Jihoon ditempatnya dan cuma dilambaiin tangan sama Wonwoo.
"Bener kata Soonyoung, harusnya gue nggak banyak ngobrol sama Wonwoo. Orang gila." gumam Jihoon ditempatnya.
🌟🌟🌟
BRAK!
"MALING!"
"BUKAN INI WONWOO!"
"YA TUHAN DIKIRAIN SIAPA!"
Wonwoo yang baru aja dateng tiba-tiba duduk di samping Mingyu yang baru aja pulang dari kantornya. Jam udah nunjukin pukul 5 sore, so pasti Mingyu udah di apartemen dengan setelan baju kantornya. "Kenapa Won?" tanya Mingyu sambil nyalain TV.
"Mas Mingyu, gue mau ngomong sesuatu." kata Wonwoo.
Mingyu ngangguk sambil buka dasinya, "Boleh, ngomong aja." jawab Mingyu pelan
"Mas Mingyu mau jadi pacar pura-pura gue nggak?"
"......Hah?"
Hening.
Setelah ngomong kayak gitu, Wonwoo cuma nutup matanya. Dia cuma bisa ngintip-ngintip Mingyu dari sela matanya, ngeliat reaksi Mingyu sekarang.
"Pura-puranya gimana?" tanya Mingyu pelan sambil ngelanjutin lepas dasinya.
"Biar hidup gue tentram lagi."
"Tentram gimana?"
"Biar gue bisa nolak orang lain gitu."
Mingyu akhirnya nyoba buat mikir pelan, "Emang kenapa mau nolak?" tanya Mingyu.
"Gue nggak mau pacaran." kata Wonwoo to the point.
"Kenapa nggak mau pacaran?" tanya Mingyu lagi.
"Karena gue suka sama orang lain." kata Wonwoo lagi.
"Siapa?"
'ELOOOOOOO, GUE NAKSIR LO MAS MINGYU!' jerit Wonwoo di hatinya.
"Ada lah." kata Wonwoo sambil ngegigit bibir bawahnya. Mingyu cuma bisa ngeliatin Wonwoo yang merem sama gigitin bibirnya sambil ketawa pelan.
"Kok ketawa?!" tanya Wonwoo sebal sambil ngeliatin Mingyu.
"Emang kenapa?" tanya Mingyu sambil nopangin dagu di tangannya dan ngeliatin Wonwoo.
"Y-Ya nggak apa-apa!" kata Wonwoo ketus.
Mingyu ngelusin pipi Wonwoo pelan. Matanya cuma bisa natap mata Wonwoo sambil senyum di tempatnya. "Sini deketan sama saya?" ajak Mingyu pelan.
Wonwoo yang denger itu cuma ngedeketin badannya, "Kenapa Mas?" tanya Wonwoo sambil ngedeketin badannya.
Cup.
"Oke, kita jalanin pacaran bohongannya."
'Tuhan, kalo mau jemput gue nggak begini dong caranya...' kata Wonwoo lemes dalam hati.
Cup.
"Merah banget mukanya, hahaha. Gemes."
'Gue rasa ini saatnya gue nulis surat wasiat buat Soonyoung.'
😳😳😳
Jihoon
ji
?
udah
peje
pejenya gue pukul
mau?thx.
gw aduin syok.
mati lo bsk di tangan gue.💜💚🚪
KAMU SEDANG MEMBACA
Flatmate! ✿ Meanie✔️
Fanfiction[AU] Setelah 1 tahun ngontrak sendirian, Wonwoo akhirnya punya flatmate. ( Cerita ini mengandung boys love, kata-kata kasar, kelakuan yang bikin uwu-uwu, dan kalimat non-baku. Pembaca dimohon untuk bijak mempertimbangkan diri sebelum membaca cerita...