Cklek.
"Yuk turun?"
Wonwoo yang dibukain pintunya cuma ngeliatin Mingyu dengan tatapan aneh, "M-Makasih?" jawabnya dengan ragu-ragu.
"Sama-sama. Yuk bentar lagi mulai."
Wonwoo jalan di samping Mingyu dengan mengikuti langkah lelaki tinggi itu. Manik matanya ngeliatin Mingyu dengan ripped jeans hitam dan kaos putih yang dibalut dengan jaket denimnya. Keren, mungkin kata itu yang pantas disebut untuk Mingyu dari Wonwoo.
Wonwoo ngeliatin gaya pakaiannya hari ini dan mendengus pelan. Sweater putih dan jeans hitam polosnya, udah kayak orang sakit. Kacamata yang bertengger manis di hidungnya menambah kesan lelaki ini jauh dari kata keren yang dia persembahkan untuk Mingyu.
"Hah."
"Kenapa, Won?"
Wonwoo dengan cepat menatap Mingyu di sampingnya, menggeleng cepat dan mengeluarkan senyum canggung. Mulutnya memang kurang ajar karena bertingkah sesuka hatinya.
Mulut, tolong kerjasamanya hari ini!, teriaknya dalam hati.
"Ng-nggak apa-apa!"
"Tapi tadi ngehela nafas gitu, capek ya?"
GUE NGGAK SELEMAH ITU MAS MINGYUUUUUUU!, jeritnya dalam hati.
"Nggak, tadi nervous gitu makanya ngehela nafas."
Bohong lagi bohong lagi. Benar-benar pendosa.
"Kamu kayak baru pertama kali nonton horror deh."
Wonwoo tertawa renyah,"Ha.. Haha iya kali ya, Mas." ucapnya pelan.
"Mau pegang tangan saya?"
MAKSUD LO?
"Maksudnya gimana, Mas?"
"Bercanda hahaha. Yuk beli popcorn dulu."
Wonwoo sekarang kalau bisa jungkir balik, pasti dia udah jungkir balik kayak gini sambil teriak:
"Hahahaha bercanda, belum pernah gue pukul kan lo." gumamnya pelan.
"Ngomong apa?"
"Hah wangi banget popcornnya! Gue mau yang manis ya, Mas!"
Mingyu yang sedari tadi menatap Wonwoo kemudian mengangguk dan mengusap rambut Wonwoo pelan, "Oke, tunggu ya manis." katanya sambil melangkah pergi.
Sabar Wonwoo, bercanda doang.
🎟️🍿🎟️
Kalau ditanya kapan Wonwoo mulai merasa aneh sama Mingyu, jawaban dia adalah nggak tau. Wonwoo sendiri bingung kenapa dia jadi kesel kalo Mingyu bertindak jauh dari perkiraannya. Wonwoo nggak tau sama sekali apa yang dia rasain, yang dia tau ya dia cuma begitu sama Mingyu. Contohnya kayak sekarang, Mingyu serius banget nonton horrornya, sedangkan dia ketakutan setengah mati.
Dan lucunya, Mingyu baru sadar keadaan Wonwoo jauh dari kata baik setelah selesai nonton.
"Won, kamu nggak apa-apa?"
Wonwoo cuma diam, nggak mau ngomong apapun.
"Won, maaf ya saya serius banget nontonnya. Filmnya udah saya tungguin dari lama banget."
Wonwoo nganggukin kepalanya pelan, "Iya gapapa mas." katanya pelan.
Mingyu menggaruk tengkuk belakangnya, "Maaf banget ya? Saya traktir sushi tei gimana?" tawar Mingyu.
Wonwoo ngeliatin Mingyu sinis. Baru aja dia hari ini liat adegan berdarah-darah dan mau diajak makan-makanan yang bahkan, ugh, bikin nambah mual.
"Nggak mas. Gue mau pulang sendiri boleh nggak, Mas?"
Mingyu terkejut, "Kok gitu? Kan kamu bareng saya, ya pulangnya bareng juga lah!" kata Mingyu.
"Kamu udah kayak adek saya Wonwoo, masa saya tinggal?"
Kok gue kecewa ya padahal emang Mas Mingyu siapa gue?, batinnya bertanya.
"Yaudah gue mau pulang aja mas. Lagi nggak nafsu makan juga." kata Wonwoo sambil ngelangkahin kakinya duluan, ninggalin Mingyu yang kebingungan.
Dia kenapa deh?, tanya Mingyu dalam hati.
💜🚪💚
Kayaknya judulnya akan kuganti jadi flatmate aja biar lebih oke, terus penulisannya akan kukembalikan jadi santai aja😭
Terima kasih semuaaa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Flatmate! ✿ Meanie✔️
Fanfiction[AU] Setelah 1 tahun ngontrak sendirian, Wonwoo akhirnya punya flatmate. ( Cerita ini mengandung boys love, kata-kata kasar, kelakuan yang bikin uwu-uwu, dan kalimat non-baku. Pembaca dimohon untuk bijak mempertimbangkan diri sebelum membaca cerita...