-4

22 2 0
                                    

Alura berjalan bolak-balik di depan Arvon seakan tidak pusing walau telah di lakukan hingga beberapa menit terakhir. Bahkan Arvon yang hanya duduk dan memperhatikannya saja pusing dengan hanya mengikuti arah jalan Alura.

"Gila sih, buntan kok bisa banget di lebeli bunda durhaka!" gerutu Alura menyertai dirinya mendudukkan paksa raganya di sofa yang diduduki Arvon. Dirinya dongkol dan kesal bukan main dari 20 menit yang lalu. Tepat setelah Mora, bunda Arvon menutup panggilan darinya.

Apa katanya tadi? "Kalau sakit yah butuh obat bukan butuh bunda. Lagian Arvon tuh kalau sakit butuhnya juga tidur. Di perhatiin juga, kadang malah bunda yang di usir. Berhubung karena bunda ini bunda baik dan gak kuno serta gak banyak neko-neko yaudah dibiarin aja. Nanti malah tambah sakit Arvonnya kalau di gangguin bunda. Katanya setiap lihat bunda bawaannya pengen muntah dia. Durhaka banget gak sih anak bunda! udah ah bunda nih lagi me time gitu sama papa, jadi jangan ganggu. Eh kalau dua orang artinya we yah, we time gitu? ah pusing deh. Bye, kamu urus Arvon baik-baik yah! lagian kamu juga lagi numpang kan di rumah bunda, apa salahnya berbuat baik sama pemilik, pahala."

Memang benar yah bunda Arvon itu bunda now over pake banget. Katanya, ibu itu selalu merasa tidak enak jika anaknya sakit, bahkan sebelum ia tahu. But what it's? bukannya merasa was-was atau seenggaknya turut prihatin lah, eh gak deng, dikira berpulang kerahmatullah kali, segala turut prihatin. Pokoknya gitu, eh Buntan, alias bunda tante yang memiliki jiwa-jiwa pemakan uang yang tak lain dan tak bukan bunda Arvon malah seakan merayakan kemerdekaan ke-3 yang tertundah berabad-abad.

Dan lagi bukannya ibu itu selalu punya berjuta-juta cara agar bisa membuat anak baikan saat sakit, malah dibiarin aja. Heran dah tuh, heran.

"Lo juga, pake sakit lagi." Deliknya ke arah Arvon yang acuh saja walau diacuhkan sama bundanya yang jauh entah dimana. Oh jadi ini makna buah jatuh tak jauh dari pohonnya? si bunda acuh, si anak bodoh amat. Move it move it. Serasa pening kepala cantik Alura dan memaksa akan berlari dan memenangkan lomba marathon 500 m yang di gelar dari dua hari lalu di stadion ujung kota.

Alura menghembuskan nafas kasar. Ini benar-benar di luar kendali. Dia sangat sangat sangat bosan sekarang. Ini kali pertamanya ia sebosan itu, saat bersama Arvon. Mungkin karena cowok itu yang tidak bergaira untuk berbicara dan memilih berbaring di sofa dengan mengusirnya turun dari sofa itu. Hm, wajar.

Cowok itu sakit kan, dan Alura tidak berhak untuk memaksakan kehendaknya bukan? jika ia berceloteh ria tanpa memperdulikan keadaan cowok yang selalu ada di sampingnya selama ini, bukan kah itu termasuk pelanggaran pancasila, sila ke-2, "kemanusiaan yang adil dan beradab." Bisa-bisa dia di laporkan dengan tuduhan, pelanggaran HAM. Wait... Kok jadi kemana-mana gini?

Alura ingin berteriak sekeras-kerasnya! ia jenuh dalam keheningan ini. Bukan kah sudah ia siratkan, bahwa dia benci keheningan. Iya! dia dan kumpulan siswa gila, pembuat kegaduhan karena kejenuhan di kelas tanpa kegiatan pembelajaran.

Hancur sudah rencana yang sudah ia susun rapi melebihi rapinya ruangan debat capres dan cawapres yang memang gak boleh gak rapi. Bisa salfok penonton-nya, di fikir debat ternyata aduh jetos di belakang layar. Alih-alih memikirkan baik dan benarnya janji-janji berikut program kerjanya, malah sibuk memikirkan konspirasi apa yang telah terjadi gerangan. Siaran langsung loh ini. Kan kacau gengs!

Rencana jalan yang sudah terbayang-bayang bersama Arvon yang lebih bisa di katakan date, walau selalu dia sangkal. Hancur berantakan. Padahal sudah Alura siapkan sedetik pasca ia membuka mata saat bangun tidur pagi tadi. Tapi ya sudah lah, kadang memang ada waktu yang mengharuskan untuk tidak berharap jika tidak ingin di buyarkan oleh kenyataan.

Alura menoleh ke arah Arvon, memeriksa apakah cowok itu masih pada mode yang ia lakoni, dari tadi ia memang hanya fokus menonton tv setelah Alura duduk disampingnya. Sekarang laki-laki itu tertidur. Sepertinya sudah cukup lama, dilihat dari nafasnya yang sudah sangat teratur.

Unfriend • CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang