Satu

295 24 9
                                    

Seorang gadis dengan pakaian sekolah yang masih melekat namun warna merah lebih mendominasi. Itu bukan warna biasa melainkan darah.

"Aku mohon lepaskan aku" gadis itu sambil berlutut

" Kau sudah terlalu jauh mengetahuinya" ucap seseorang bertudung hitam

"Hiks.. biarkan ak-ku hidup"

" Lompat sekarang!" Tegasnya

" Aku mohon... aku masih ingin membiayai adik ku sekolah" sambil terisak

" Hanya satu bulan!"

Setelah mengatakannya orang itu langsung pergi meninggalkan gadis itu yang masih terisak.
_____________

" Pah keyla lanjut di sekolah GARUDA aja ya"

"Jangan!"

"Loh kenapa?"

"Key, masih banyak sekolah di luar sana kenapa harus di sekolah garuda?"

"Kan deket pah, key bisa ngirit uang jajan key juga kalo sekolah disana"

"Papah masih mampu membiyayai sekolah kamu sekalipun itu diluar negri key!"

"Papah mau jauh-jauh dari key?" Ucap keyla lirih

"Bukan begitu key.."

"Papah egois!" Bentak keyla dan langsung melenggang pergi.

Surya hanya bisa menghela nafas melihat putri semata wayang nya pergi begitu saja.

" Andai kamu tahu key papah lakuin ini semua karena demi keselamatan kamu." gumam surya ketika melihat keyla yang sudah masuk kedalam kamarnya.

Setelah pergi keyla langsung masuk kedalam kamarnya dan tak lupa mengunci pintunya rapat rapat.

"Hiks.. hiks"

"Pa-pah ngga pernah ngertiin keyla.."

Tok.. tok

"Key boleh papah masuk?" Ucap surya

Satu menit belum ada tanda tanda nya keyla akan membukakan pintu.

"Key buka dulu pintunya papah mau ngomong."

Ceklek

Akhirnya setelah pintu terbuka surya bisa melihat keadaan putrinya yang cukup memprihatinkan dengan mata yang sembab mungkin akibat lamanya dia menangis.

"Papah ngga di suruh masuk nih?" Ucap surya dengan kekehannya.

Keyla tidak mengatakan apapun ia hanya membuka pintunya setelah itu ia langsung duduk di sofa dekat tempat tidurnya.

"Hm... Keyla emang mau banget sekolah disana?" Tanya surya papah keyla

"Iya pah." jawab keyla seadanya

"Mengapa harus disana?"

"Key cuma ngga mau jauh dari papah."

"Oke, gimana kalo key sekolah di sekitaran sini tapi jangan di sekolah itu ya." bujuk surya

Keyla langsung menghadap surya dengan tatapan kecewanya.

"Pah.. key cuma mau disana apa key salah? Key juga punya hak pah atas diri key sendiri."

"Maksud kamu?" Tanya surya

"Sebelum nya key minta maaf kalo kali ini key membantah omongan papah tapi key juga berhak atas hidup key pah." ucap key masih kekeuh dengan pendiriannya

"Dari kecil key selalu ini ga boleh itu sama papah, oke key nurut karena key tahu papah sayang sama key, bahkan key sangat bersyukur punya orang tua yang sangat sangat baik sama key kaya papah."

"Tap-pi papah juga harus tau bahwa yang menjalani hidup key itu bukan papah melainkan key sendiri pah, jadi.. biarin kali ini key milih sekolah yang key mau pah key mohon.." ucap key lirih

Surya menatap keyla dengan iba.

"Yasudah papah izinkan kamu sekolah disana." ucap sury final

"Beneran pah?" Tanya keyla masih tidak percaya

Surya hanya mengangguk sebagai jawabannya. Setelah itu keyla langsung berhambur kepelukan surya dengan tangisan haru nya.

"Makasih pah."

"Tapi keyla harus janji dulu sama papah."

"Janji?" Beo keyla

"Iya. Keyla harus janji kalo keyla sekolah disana jangan pernah mencari tau apapun yang bukan urusan key." ucap surya sambil mengelus rambut key dengan sayang.

"Iya key janji!"

Hallo guys sebelumnya aku mau minta maaf ya kalo cerita aku ini masih agresif dikarenakan ini cerita pertama aku yang bergenre misteri and bergenre romans juga.

jadi buat kalian yang menemukan ketikan aku ada yang typo dan harus di perbaiki kalian bisa komen aja and don't forget to click bintang thanks for you all:*

Detektif My Husband(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang