Chapter 4. Kenangan di masa lalu

1 1 0
                                    

• • •
Siang ini Namjoon mengajar di rumah Tuan Yoon. Sebenarnya Sora malas mengikuti les private ini. Namun Appanya lagi di rumah, jadi mau tidak mau ia harus mengkuti pelajaran. Namjoon terus menjelaskan, tapi entah mengapa Sora tidak mengerti sedikitpun. Baginya Namjoon seperti mendongeng cerita dalam bahasa asing. Ia pun menguap karena bosan.
"Sora, you understand?" Sora pun dengan wajah malasnya mengangguk seakan ia tahu yang dimaksud Namjoon.
"Oke, kalau begitu kerjakan halaman 19. Saya akan tunggu." Sora pun membuka halamannya. Begitu melihatnya Sora menghembuskan nafas berat. Baginya ini seperti rumus matematika yang sulit dipecahkan. Akhirnya ia pun mengerjakannya juga meski rasa malas menyelimutinya.

"Ahjussi! Sudah selesai, apa aku boleh istirahat?"
"Baiklah! Berikan biar aku periksa,"
Namjoon membulatkan matanya melihat apa yang dijawab Sora. Ternyata dari sekian banyaknya soal, tidak ada satupun yang benar.
"Sora ya!"
"Hmm"
"Apa yang kau isi?"
"Bahasa Inggris, apalagi kalau bukan itu?"
"Sora ya! Aku dulu juga senakal dirimu, tapi aku tidak pernah sebodoh dirimu."
"Kau tahu, aku paling benci pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris. Aku juga membenci setiap guru yang mengajarkan pelajaran itu. Itulah sebabnya jangan membuatku membencimu hanya karena kau mengajarkanku pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris," jelas Sora.
"Kembalilah ke tempatmu!"
"Apa tidak jadi istirahat?"
"Kau akan istirahat, jika jawabanmu benar,"
"Mwo?! Ahjussi! Ini namanya tidak adil, tadi kau bilang setelah ini akan istirahat."
"Mana aku tau kalau jawabanmu akan seburuk ini!" Bentak Namjoon. Sora menghentakkan kakinya geram dan kembali ke tempat duduknya.

"Sora! Jika tidak mengerti, kau bisa bertanya padaku,"
"Hmm," dehemnya. Dalam pikirannya, ia mencari cara agar lolos dari pelajaran yang membosankan baginya.
"Kim Gyosa! Bisakah aku ke toilet sebentar," ujar Sora.
"Ohh, iya" Namjoon pun mengangguk.
Sora mulai beranjak dari duduknya.

"Sora ya! Kau mau kemana?" Tanya Tuan Yoon.
"Ke toilet Appa," jawabnya.
"Ohh, Appa kira kau mau melarikan diri,"
"Niatnya,"
"Nde?!" Tuan Yoon begitu terkejut mendengarnya.
"Ahh, aniyo Appa" Sora pun pergi berlalu.

Di kamar mandi Sora mencoba berfikir keras. Dia mencoba mengirim sms kepada Jaeha. Namun tak kunjung dibalas. Entah mengapa otak Sora buntu saat ini. Namun tiba-tiba Sora ingat sesuatu. Sora pun keluar dan kembali duduk. Ia terus memandang wajah Namjoon yang masih fokus pada pekerjaannya tanpa berkedip sedikit pun. Lalu Namjoon mulai sadar Sora memandangnya, ia pun menoleh kesamping kanannya. Namun tak ada apapun di sana. Lalu kenapa Sora menatap ke arahnya?
"Ya! Apa kau menatapku?" Tanyanya.
"Ne! Aku hanya ingin bertanya,"
"Tanya apa?"
"Siapa murid yang kau maksud semalam?"
"Siapa? Yang mana?" Namjoon kelihatan bingung.
"Murid nakal yang mengalami kecelakaan," Jelas Sora.
"Kau serius ingin tahu?" Tanya Namjoon menggoda. Sora terlihat malas mendengar jawabannya.
"Tentu saja!" Bentaknya.
"Aku!" Sora terdiam tanpa kata.
"Lalu, mengapa kau sekarang bisa berubah?" Sekarang malah gantian Namjoon yang terdiam tanpa kata.
"Karena kemauan," jawab singkatnya.
"Lalu? Jika kau mengalami kecelakaan, mengapa kau tidak memiliki kecacatan di tubuhmu?" Namjoon kembali terdiam. Kali ini dia bingung harus menjawab apa?

"Lupakanlah! Kerjakan saja tugasmu," kilah Namjoon.
"Aku tidak mau sebelum kau mengatakannya,"
"Sebenarnya aku tidak mengalami kecelakaan, hanya saja aku hampir mengalaminya karena kelalaianku," jelas Namjoon.
"Jadi … hanya karena seperti itu kau berubah? Pengecut!" Cetus Sora kasar.
"Aku memang pengecut, itu kenyataannya. Jadi kerjakan tugasmu!" Setelah berkata seperti itu, Namjoon mengalihkan perhatiannya agar Sora tidak lagi bertanya.
"Ck, pembohong!" Gerutunya dan kembali mengerjakan tugasnya.

Saat Sora mengerjakan tugasnya. Tiba-tiba saja kepala Namjoon pusing. Tangannya juga lemas dan gemetaran. Bahkan pena yang ia pegang, terlepas dari pegangannya.
"Aakhh!" Desah Namjoon menahan sakit di kepalanya. Sora yang melihat itu hanya menggerutu.
"Hah, modus!" Cetusnya. Namjoon pun bangkit dari duduknya dan mencoba berjalan ke kamar mandi.
"S-sora ya! D-dimana kamar mandi?" Sora pun menunjukkan letak kamar mandi. Namjoon mulai berlari kesana.

Nal Sarang HajimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang