Chapter 7. Pergi tamasya

2 1 0
                                    

• • •
"Ya Jeon Jaeha! Sebenarnya aku tidak terlalu yakin kau menyukaiku. Tapi, aku mohon jangan bohongi aku atau akan ku bunuh kau," ancam Sora.
"Aku tidak bohong. Aku serius Sora," mendengar pernyataan itu Sora tertegun karena ia juga melihat keseriusan di mata Jaeha.
"Jaeha ya! Kita masih anak sekolah. Jadi aku mohon sebaiknya kau jangan menyukaiku atau …."
"Atau apa?"
"Atau aku akan bilangkan kau pada Eommamu. Hah, lagipula ibumu pasti juga akan marah melihatmu. Apalagi akukan sekarang adalah …."
"Diamlah!" Jaeha pergi meninggalkan Sora tanpa berkata lagi.
"Ada apa dengannya?" Dengus Sora kesal

Pulang sekolah……

Sora melihat Jaeha sudah berjalam di depan mendahuluinya. Padahal biasanya dialah manusia yang selalu menghampiri Sora saat pulang. Menanyakan hal yang memuakkan, tapo sekarang ….
"Aku rasa dia marah karena hal tadi," Gumam Sora pelan. Sebenarnya ada perasaan kecewa sih si benak Sora tapi mau apa lagi? Dia juga tak menyukai Jaeha, ia menyukai Jaeha hanya sebatas teman.

In House……

Sora pulang dan melihat Namjoon baru sampai juga. Ia pun tersenyum melihat itu dan bergegas menghampiri Namjoon.
"Ahjussi!" Sapanya.
"Wae?!"
"Ahjussi kau tau, aku sekarang sudah hafal rumus itu. Bahkan tadi aku juga bisa menjawab pertanyaan di papan tulis. Uhhh, senangnya mendengar pujian mereka,"
"Pujian? Ohh, jadi alasanmu belajar karena ingin mendapat pujian?"
"Iya, rasanya menyenangkan bisa dipuji mereka,"
"Tapi akan lebih baik jika kau belajar karena hobi bukan karena ingin dipuji,"
"Wae?"
"Karena jika kau belajar mengaharap pujian orang lain kau tidak akan sukses. Yah, kallau mereka setiap hari akan memujimu. Bagaimana kalau mereka berhenti memujimu? Apa kau akan berhenti belajar?"
"Ahjussi!"
"Yeah," jawab Namjoon dengan semangat.
"Aku tidak mengerti maksudmu," mendengar kata itu semangat Namjoon mulai hilang seketika.
"Aku pikir dia mau bilang apa?" Batinnya sinis.
"Sudahlah ayo masuk!" Ajak Namjoon.
"Nde!"

Sora mulai mengerjakan apa yang di tugaskan Namjoon kepadanya. Kali ini matanya sangat terfokus mengerjakan itu. Dari kejauhan Namjoon terus memperhatikan Sora yang serius sekali dengan tugas itu.
"Hah, bagaimana bisa dia seambisius itu?" Gumam Namjoon pelan.
Waktu terus berjalam hingga waktunya Namjoon pulang.

"Mmm … Kim Gyosa!" Panggil Nyonya Yoo.
"Yeah, ma'am!"
"Apa kau tidak bjsa ikut kami untuk berlibur bersama? Kami berniat ingin tamasya bersamamu karena kau berhasil mengubah putri kami,"
"Ne?! A-a-aniyo, putrimu tidak berubah karenaku Nyonya, tapi dia berubah sesuai keinginanya sendiri,"
"Aniyo Kim Gyosa, dia berubah karenamu. Kami tau itu," sambung Tuan Yoon.
"Iya, tapi …."
"Kami harap kau tidak menolak Kim Gyosa," pinta Tuan Yoon. Namjoon pun tidak punya pilihan lain.

--******--

"Tidak ada!"
"Hyeong! Apa benar tidak ada obat pereda rasa sakit?"
"Bukankah sudah kukatakan, hanya satu obatnya yaitu jalani operasi,"
"Ahhh, wae? Kenapa selalu itu yang kau bahas jika aku meminta pertolongan padamu?" Keluh Namjoon.
"Ya! Jika kau ingin mati, kenapa kau meminta tolong padaku? Seharusnya kau pertahankan saja. Itukan yang kau inginkan," Seokjin pun meninggalkan Namjoon di ruang kerjanya.

Sora ingin sekali berkunjung ke tempat Nyonya Min. Namun ia masih ragu untuk melihat wajah Jaeha. Setelah dipikir lagi untuk apa dia ragu, Jaeha kan bukan siapa-siapa baginya. Sora pun mulai menuruni tangga.
"Sora ya! Kau mau kemana?" Tanya Nyonya Yoo.
"Ke tempat temen,"
"Sora! Eomma dan Appa akan merencanakan tamasya besok. Jadi kau tidak akan sekolah selama 2 hari,"
"Ne?! Aku tidak mau, aku mau sekolah saja,"
"Ya! Biasanya kau senang jika tidak sekolah, tapi kenapa sekarang …."
"Tapi Sora! Hanya besok kesempatan Appa libur untuk berlibur. Selebihnya tidak ada, jadi jangan sia-siakan waktu. Jika kau memang ingin belajar kau bisa belajar dengan Kim Gyosa,"
"Nde? Apa maksud Appa?"
"Appa sudah mengajak Kim Gyosa,"
"Jinjja?!" Sora begitu terkejut.
"Iya, jadi kau harus ikut. Karena Kim Gyosa akan ikut. Lagipula agar ada temannya berbicara karena kalian masih sama-sama muda,"  Sora tampak berfikir.
"Tapi Appa, kita akan tamasya kemana?" Tanya Sora.
"Pulau Jeju"
"Hah, apa tidak ada tempat lain?"
"Kenapa sayang? Bukanya kau belum pernah kesana?" Tanya Nyonya Yoo.
"Iya, tapi aku muak melihatnya di buku. Bahkan berita. Aku mau ke tempat lain,"
"Kemana?"
"London"
"Sayang, jika kita ke London pasti butuh waktu seminggu untuk berlibur. Itu luar negeri sayang," jelas Nyonya Yoo.
"Aku tau, tapi aku maunya kesitu. Jika tidak maka aku tidak mau," ancam Sora.
"Baiklah, kita ke London," ujar Tuan Yoon.
"Yessss" Sora pun terlihat bahagia
"Tapi Yeobo, apa kamu tidak sibuk?" Tanya Nyonya Yoo.
"Tidak kok. kalau cuma seminggu aku bisa Yeobo," jawab Tuan Yoon.

Nal Sarang HajimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang