Author Pov.Hari ini Namjoon pergi ke rumah keluarga Yoon untuk mengajar les private.
"Sora! Appa pergi dulu yah. Tunggulah Kim Gyosa, dia sedang dalam perjalan ke sini," ujar Tuan Yoon. Sora pun hanya berdehem menjawab ucapan Appanya.Setelah Tuan Yoon pergi, Sora berfikir apa yang bisa membuat Namjoon bosan untuk datang ke rumahnya. Lalu ia pun mendapatkan ide yang lumayan bagus.
Kini Namjoon sampai di rumah Tuan Yoon dengan motornya. Ia pun meletakkan motornya di tempat yang dingin dan mulai melangkah memasuki rumah Tuan Yoon. Sedangkan Sora mulai bergegas berdiri di depan pintu masuk dan berniat memberi sapaan terhadap Namjoon. Lalu pintu mulai terbuka dan ternyata yang masuk bukan Namjoon melainkan Appanya. Sontak Sora pun membulatkan matanya dan menatap ember yang sudah ia letak di atas pintu masuk.
"A-appa! Andwae!" Sora pun menggelengkan kepalanya dan berlari ke arah Tuan Yoon.
Brruukkhh!
"Eoh, Tuan Yoon, gwaenchanha?" Ucap Namjoon.
"YOON … SO … RA!" Teriak Sang Appa.
"Ahh, Appa! Lihatlah, sekarang tubuhku penuh dengan tepung dan telur," rengek Sora.
"Diam. Itu adalah kesalahanmu, lihat Appa! Baju yang mau Appa pakai untuk rapat juga ternodah!"
"Appa hanya sedikit, lihat aku!" Sora pun menarik rambutnya yang lengket karena telur dan juga berbau amis. Namjoon hanya tertawa melihat Sora.
"Lagipula untuk apa kau lakukan ini, hah! Dasar anak nakal!" Tuan Yoon mengangkat tangannya ingin memukul Sora. Namun Namjoon menghalaunya.
"Euhh, Tuan Yoon! Sebaiknya Anda cepat ganti baju dan ambil ponsel Anda. Atau jika tidak, Anda akan terlambat nantinya." Namjoon mengalihkan perhatian Tuan Yoon.
"Ahh, kau benar Kim Gyosa, ini semua karena anak nakal ini." Tuan Yoon pun menggertak untuk memukul Sora dan pergi berlalu. Sedangkan Sora, ia masuk ke kamar dan mandi."Uuukkkhh! Baunya, kenapa bisa Appa yang muncul," Desisnya sambil berdecap.
Selesai mandi, Sora memakai pakaiannya dan mengeringkan rambutnya. Setelah itu, ia pun turun dan melihat Namjoon sudah duduk cantik di sofa depan tv.
"Belajar apa kita hari ini?!" Tanyanya sedikit membentak.
"Duduklah! Hari ini, kita akan belajar tentang tata krama," jawab santai Namjoon.
"Mwo?! Hah, yang benar saja. Kalau tata krama kau tidak perlu mengajariku. Aku bisa belajar sendiri," jawab Sora sombong.
"Ohh ya? Baiklah kalau begitu … boleh aku bertanya?"Sora pun menghela napas berat, "Silakan!" Jawabnya singkat.
"Siapa nama Anda?" Tanya Namjoon.
"Mwo?!"
"Nama Anda, Mwo?"
"Ck, yang benar saja. Dasar pria aneh," gumamnya pelan.
"Yoon Sora! Nama saya adalah Yoon sora," jawab Sora sedikit membentak.
"Bukan seperti itu cara menjawab, seharusnya lebih sopan. 'Yoon Sora Imnida' begitu," praktek Namjoon sambil menunduklan kepalanya sopan.
"Hah, Ya ya ya, arasseo!" Jawab remeh Sora.
"Ya! Yoon Sora! Bau rambutmu sampai kesini," ledek Namjoon.
"Jinjja?!" Sontak Sora pun mencium rambutnya yang sudah mulai mengering.
"Eeiittss … " Namjoon pun tertawa kecil melihat ekspresi kesal Sora.
"Ya! Itu tidak lucu," ujar sinisnya.
"Can you speak English?"
"Mwo?!" Sora pun menunjukkan wajah seriusnya.
"Kau tidak tahu artinya?" Tanya Namjoon heran. Sora pun menggeleng ragu.
"Woah, yang benar saja, bagaimana mungkin? Itu adalah pelajaran sekolah, apa kau tak pernah mempelajarinya?" Sora kembali menggeleng. Namjoon pun menghela napas berat. Ia baru menemukan manusia aneh seperti Sora yang tak tahu sopan santun dan bodoh dalam bahasa Inggris."Apa kepintaranmu?"
"Eopseo" Jawab singkat Sora membuat Namjoon terdiam.
"Baiklah, kita lanjut besok saja, oke." Namjoon pun pergi meninggalkan rumah Sora dengan motornya. Di jalan, ia terus berfikir. Bagaimana bisa? Anak keluarga ternama, tidak memiliki kepintaran. Itu pasti aneh sekali.Sora pun membantingkan tubuhnya di ranjang miliknya. Ia menghela napas ringan lalu mengingat ekspresi Namjoon yang tampak nge-drop mendengar jawabannya. Ia pun tersenyum senang, menurutnya Namjoon tidak akan kembali lagi dan hidupnya bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nal Sarang Hajima
Novela JuvenilAlkisah seorang pelajar yang begitu muak dengan kehidupan keluarga yang baginya seperti dirundung awan mendung. Perjalanan sekolahnya berantakan dan ia menjadi murid pemalas. Hingga suatu hari orang tuanya langsung meles privatkannya dengan seorang...