• • •
Sora pun merentangkan kedua tangannya, seakan menikmati liburannya di kota London. Ia mengehembuskan nafas gusar.
"Haaahh! Akhirnya bisa juga liburan ke London," gumamnya pelan.
"Hello! You from Korea or Chinese?" Tanya salah seorang bule.
"Ne?! Ohh, I am F-from Korea!" Jelas Sora.
"Really? Wow, is Amazing. I love korea, very very love," tegas wanita bule itu.
"Ouuhh yeah! Haha! Me too!"
"What's your Name?"
"My name is Sora, and you?"
"My name is Elisabeth"
"Ohh, where do you live?" Tanya Sora dengan pedenya.
"Am from American,"
"Ohh, American! Not London?"
"No!"
"Ouhhh, okay"Sora sudah membuka mulutnya untuk menanyakan umur wanita itu. Namun ia ingat pesan Namjoon, jangan pernah bertanya umur pada orang luar. Karena umur sangat sensitif di dengar mereka.
Akhirnya Sora tak jadi berucap, ia hanya menebar senyum semangat saja.
"can you be with me, just a minute?"
"Waduhh, nie orang ngomong apa yah? Saya kok tidak ngerti?" Batin Sora bingung.
"Ahhh, sorry! I am very busy. You know busy?" Orang bule itu pun mangut-mangut bingung dengan perkataan Sora.
"Oke, I busy. So, I can … I-I can … I am can stop with you, okay!" Sora pun langsung pergi dengan terburu-buru masuk ke hotel. Orang bule itu hanya terdiam bingung dengan apa yang dikatakan Sora tadi. Setelah jauh dari bule itu Sora pun menghela nafas lega.
"Gila, susah bangt bicara sama orang bule. Untung bisa lari tadi, kalau tidak. Mungkin udah malu saya_-" Gerutu Sora.
"Lebih baik aku datengi Ahjussi aja deh, tanya dia," lanjut Sora dan berjalan ke arah kamar Namjoon. Namun masih di jalan tiba-tiba ponsel Sora berbunyi.
"Jaeha!" Ucapnya lirih.
"Yeoboseyo! Ne!" Sora pun berbalik arah dan tidak jadi ke kamar Namjoon.Di sisi lain, Namjoon sedang asik membaca novel. Lalu seketika pandangannya mulai buruk menatap tulisan yang ada di buku. Melihat itu ia langsung mencoba untuk melihat setiap sisi ruangan itu. Semua kelihatan berbayang dan bergoyang. Kemudian sakit kepala berlebih mulai datang telinganya berdengung kencang. Ia pun memekik kesakitan, nafasnya pendek dan denyut nadi tak teratur. Kepalanya saat ini serasa seperti di pukul benda keras secara bertubi-tubi membuat Namjoon menjambak rambutnya sendiri karena rasa sakit yang dirasanya. Lalu rasa mual pun datang, ia bergegas ke kamar mandi. Namjoon tidak memuntahkan makanannya melainkan cairan. Setelah itu tubuh Namjoon lemas semua. Bahkan untuk bangkit ia tidak sanggup. Jadi, ia hanya bisa bersandar pada dinding kamar mandi dekat kloset. Memejamkan matanya mencoba menghilangkan rasa sakitnya dengan menenangkan diri. Seokjin benar, semakin lama tubuh Namjoon akan semakin lemah karena rasa sakit kepala berlebih yang ia rasakan.
Sambil memejamkan matanya Namjoon membayang mkan kejadian yang ia alami 5 tahun lalu.
Flashback……
"Ya! Kim Namjoon! Ada apa?" Tanya Jungwon.
"Remnya tidak berfungsi,"
"Nde?! Lalu bagaimana?"Ttiinnnn … Tttiiinnn … Ttttiiiinnnnn ….
Suara klakson bus mengagetkan Namjoon dan Jungwon. Lalu seketika sinar putih menerangi mata keduanya. Dan………
Brrrukkkhh!
Tubuh Jungwon terlempar sejauh yang tidak bisa di bayangkan. Sedangkan Namjoon terjatuh dengan kepala bagian belakang yang mendarat tepat di aspal jalanan. Darah memang keluar dari kepala Namjoon hanya saja darah itu tidak sebanyak biasanya orang mengalami kecelakaan hebat.
"Ahjuussi!" Namjoon langsung membuka matanya mendengar Sora memanggilnya.
Ttookkk … ttookk … ttoookk ….
"Ahjussi! Apa kau di dalam?" Tak ada jawaban. Sora pun memutar knop pintu kamar Namjoon. Dilihatnya tidak ada Namjoon di dalam.
"Ahjussi! Where are you?!" Ucap Sora.
"Ck, dia benar-benar tidak ada di dalam. Ya sudah deh, aku keluar saja." Sora pun hendak pergi tapi ia mendengar suara dari dalam kamar mandi. Sora pun mendekat perlahan,
"Ahjussi! Apa kau di dalaam kamar mandi?" Tanyanya sedikit takut.
"Ne," jawab Namjoon pelan.
"Ahhh, aku kira kau dimana? Apa yang kau lakukan di dalam sana? Apa kaau mandi?" Tanya sora lagi.
"Aniyo,"
"Lalu? Apa kau …."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nal Sarang Hajima
Teen FictionAlkisah seorang pelajar yang begitu muak dengan kehidupan keluarga yang baginya seperti dirundung awan mendung. Perjalanan sekolahnya berantakan dan ia menjadi murid pemalas. Hingga suatu hari orang tuanya langsung meles privatkannya dengan seorang...