14

641 79 28
                                    

Author rasa cerita nya makin hari makin sepi 😂
Tapi ya udahlah. Mau di unpublis juga ini tinggal beberapa chapter lagi tamat.

Ok, Happy reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

 

Jihyun duduk terdiam di balkon kamarnya. Ia duduk termenung menatap kerarah luar, ia sedari tadi hanya diam memikirkan semua perkataan Jaehyun. Perkataan yang ia akui semua itu benar. Tetapi, apa benar Kyungsoo akan benar-benar berubah? Apa tidak akan ada yang namanya membaca buku yang sama? Jihyun takut jika kejadian di masa lalunya bersama Kyungsoo di ulang jika ia memberikan kesempatan itu kepada Kyungsoo. Ia tidak mau Hyunsoo menjadi korban dari kekerasan. Ia benar-benar takut.

"Jauh termenung, sudah sampai mana?"

Jihyun menoleh kesamping, lalu ia tersenyum tipis melihat pria tua hebat yang sangat sabar dalam hidup, pria yang sudah menjadi cinta pertamanya, Tuan Nam.

"Ayah..." Panggil Jihyun yang di balas senyuman oleh tuan Nam, tuan Nam langsung merangkul putrinya itu.

"Ceritakan semuanya" katanya lembut, jika selama ini ia hanya menahan diri untuk meminta Jihyun menceritakan isi hatinya saat ini karna ia merasa di waktu yang tidak tepat, tapi saat ini tuan Nam dapat merasakan putrinya sedang berasa di jalan buntu saat ini.

  "Kenapa ayah seperti masih mendukung hubungan ku dengan Kyungsoo?" Tanya Jihyun sebelum bercerita. Tuan Nam terkekeh mendengarnya. Akhirnya pertanyaan itu keluar juga dari sang anak.

"Kau pernah mendengar orang yang mati suri? Atau orang yang hampir mati tetapi kembali sehat?" Tanya tuan Nam yang mendapat anggukan dari Ji-hyun

"Itu karna tuhan memberi mereka kesempatan untuk kembali bidup dan menghapus semua dosa-dosanya"

Jihyun tersenyum tipis. Bahkan tuhan masih memberi kesempatan untuk para pembunuh untuk berubah. Tapi kenapa ia yang hanya manusia biasa sudah mengatakan seorang penjahat tidak akan pernah benar-benar berubah?

"Apa yang di katakan Jaehyun itu benar. Iya, ayah tidak memaksa kau ingin dengan siapapun, tetapi. Bukankah lebih baik Hyunsoo dengan ayah kandungnya? Apalagi ayahnya sudah menyadari kesalahannya" lanjut tuan Nam yang membuat Jihyun tersenyum kecil.

"Tapi luka yang ia berikan itu sangat mendalam"

Tuan Nam terkekeh pelan mendengar perkataan anaknya itu.

"Ayah milihat sendiri bagaimana tersiksa dan menyesal Kyungsoo saat kau tinggalkan, apa hukuman 5 tahun itu belum cukup untuk mu?"

Jihyun kembali terdiam, benar yang di katakan ayahnya. Ia bingung kenapa merasa sangat egois, padahal ia di lahirkan dari keluarga yang penyabar seperti ayahnya.

"Noona! Ayah!"

Tuan Nam dan Jihyun yang sedang mengobrol menoleh kerah pintu, mereka melihat Jaehyun dengan nafas terengah dan khawatirnya.

"Noona dia ketabrak! Dia itu ketabrak noona!"

Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Jaehyun membuat Tuan Nam dan Ji-hyun bingung, lantas mereka berjalan kearah pria yanh terlihat panik itu.

"Jaehyun, coba tenangkan diri mu dulu, siapa yang kerabrak?" Tanya tuan Nam heran.

"Bagaimana mau tenang?! Dia! Dia, Hyunsoo tertabrak!"

---------

 

  Tubuh Jihyun rasanya melemah saat melihat Hyunsoo yang sedang berjuang di ruang bedah. Hampir saja tubuh lemah Ji-hyun merosot ke lantai, tetapi Kyungsoo menahannya dan membawa tubuh lemah itu duduk di sebuah kursi.

"Kau tenang saja. Anak kita anak yang kuat" bisik Kyungsoo pelan pada Jihyun, pria itu mengusap bahu Jihyun lembut.

Bohong jika Kyungsoo mengatakan ia tidak khawatir dan tidak panik saat ini. Ingin saja ia menangis dan berteriak, tetapi jika begitu, siapa yang akan memberikan kekuatan dan ketenangan pada Jihyun?

Kabar ini adalah kabar yang sangat menyakitkan, baru saja ia senang karna bertemu lahi dengan anaknya. Tetapi Jaehyun yang mendapat telfon dari pihay sekolah langsung menghubungi nya dan mengatakan bahwa Hyunsoo di tabrak oleh sebuah mobil yang melaju sangat kencang.

Bukan kah di depan setiap sekolah akan ada tanda rambu-rambu lalu lintas agar memelankan kendaraan? Tetapi kenapa orang itu malah membawa mobil sangat kencang? Jaehyun bingung dengan itu semua. Untung saja kejadian itu terekam ileh cctv dan memperlihatkan dengan jelas nomor plat mobil itu. Jadi polisi akan dengan mudah melacak dan menemukan pelaku tabrak lari itu.

"H-hyunsoo..." Tangis Jihyun tidak berhenti, ia menyandarkan kepalanya di dada Kyungsoo, itu sedikit membuatnya lebih tenang.

  Keadaan Hyunsoo benar-benar sangat ironis, pembengkakan di kepalanya yang kemungkinan besar akan membuat kerusakan di otaknya. Jihyun maupun yang kain sangat sedih mendengar nya. Belum lagi bagian anggota seperti tulang di tubuh anak itu ada yang patah? Membayangkan nya saja sudah membuat siapapun ngilu.

Sedangkan Kyungsoo kalut dengan pemikiran nya, siapa yang melakukannya? Jika itu di sengaja karna dirinya. Kyungsoo tidak akan memaafkan orang itu, nyawa akan di balas dengan nyawa! Itulah prinsip keluarga nya. Prinsip yang sudah menyatukan dirinya dengan Ji-hyun.

"Kyungsoo, apa ayahmu sudah di beri tau?" Tanya tuan Nam pada Kyungsoo, ia ingin mencoba menghilangkan kegundahan di hatinya.

Kyungsoo mengangguk pelan.

"Sudah ayah..." Jawab Kyungsoo dengan senyuman tipis. Tuan Nam tersenyum lalu mengangguk.

Ah, Insung, pria tua itu saat Kyungsoo hubungi terdengar sedang mengunmpat lalu mematikan telepon sepihak, tidak sempat untuk mencari tau kenapa, Kyungsoo terlalu panik untuk itu. Sekarang ia baru ingat dengan itu semua, kenapa dengan ayahnya?

Lama mereka menunggu, akhirnya dokter yang menangani Hyunsoo keluar juga. Wajah lelah dokter itu menambahkan debaran keluarga itu, Kyungsoo dan Jihyun langsung mendapati dokter itu.

"Bagaimana dok?" Tanya Ji-hyun tidak sabar, dokter itu tersenyum tipis lalu mengangguk.

"Anak bapak dan ibu sangat kuat, sudah berapa kali detak jantungnya melemah, tapi keinginan untuk  bertahan hidup membuat oprasi berjalan dengan lancar" jelas dokter itu yang membuat rasa senang menghampiri mereka berempat.

"Apa kami boleh menemuinya sekarang?"

"Anak bapak akan di bawa ke ruang inap, keadaannya bekum sadarkan diri. Dan dengan berat hati, saya nengatakan kabar sedih." Kata dokter itu yang membuat debaran kembaki hadir.

"Anak ibu belum melewatkan masa kritisnya, dan benturan yang kuat di kepalanya kemungkinan besar akan membuat otak anak bapak atau ibu bermasalah".
.
.
.
.
.
.

Tbc...

misi memikat hati mantan istri {Dks-Njh} Tamat ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang