Sudah 8 hari Hyunsoo terbaring di rumah sakit dengan bantuan alat medis, dan selama itu juga Jihyun dan Kyungsoo merawatnya dengan penuh kasih sayang dan tulus.
"Kamu udah makan kan?" Tanya Kyungsoo yang baru saja pulang dari kantor nya. Ia mengeluh pelan saat mendapati sebuah gelengan dari Jihyun.
"Untung saja aku membawakan mu makanan.." ujarnya lalu memberikan sekotak makanan yang memang ia beli tadi. Ia sudah tau Jihyun tidak akan makan jika tidak ada yang mengingatkannya.
"Aku suapin ya?" Tanya Kyungsoo yang langsung mendapat gelengan yang cepat dari Jihyun, Kyungsoo terkekeh pelan lalu mengusap rambut wanita itu lembut.
"Tadi ayah nengabariku, pelakunya sudah di tangkap dan akan segera di tindak lanjuti" jelas Kyungsoo pada Jihyun. Jihyun langsung menatap Kyungsoo dengan penuh minat.
"Benarkah? Aku berharap semoga ia mendapat balasan yang setimpal" ucap Jihyun antusias, wanita ini sedikit lebih dari sebelumnya, setidaknya ia sudah mau makan dan berbicara sekarang. Kyungsoo merasa sedikit lebih lega karnanya.
"Sidangnya akan di adakan bulan depan, mau ikut?" Tanya Kyungsoo, Jihyun terdiam sebentar lalu mengangguk pelan.
"Aku ingin melihat dan mendengar secara langsung sjapa dan apa tujuan pelakunya" jawab Jihyun yang membuat Kyungsoo terdiam, ia berpikir jauh, apa yang akan Ji-hyun lakukan jika ia tau siapa pelaku sebenarnya itu? Apa Jihyun akan tambah membencinya jika tau siapa pelakunya? Semoga saja itu tidak terjadi.
"Hai!"
Kyungsoo dan Jihyun menoleh kearah pintu, wajah Kyungsoo langsung berubah menjadi masam melihat siapa yang baru saja datang.
Park Chanyeol.
"Oh, yeol kau datang" sambut Ji-hyun dengan senang, Kyungsoo memperhatikan itu semua dengan wajah datarnya.
"Sesenang itu ia dengan kedatangan manusia kelebihan kalsium ini?" Batin Kyungsoo yang terus menatap tidak suka kearah Chanyeol.
"Maaf, aku baru sempat mengunjungi mu" Chanyeol meletakan bingkisan yang ia bawa di nakas di samping Hyunsoo yang terbaring.
"Yang sakit Hyunsoo, bukan Jihyun. Kenapa kau mengatakan mengunjungi Jihyun?" Ketus Kyungsoo tidak suka, Chanyeol terkekeh menyadari nya.
"Oh? Aku kan calon ayah Hyunsoo, tuan do yang terhormat" balas Chanyeol menantang, Ji-hyun sudah merasakan akan ada keributan di sini.
"Calon ayahnya? Aku ayah kandungnya. Mau apa kau?!" Balas Kyungsoo tajam.
Jihyun hanya menatap keduanya jengah, Chanyeol terkekeh pelan, semakin merasa tertarik untuk membuat Kyungsoo marah.
"Ah begitu. Tapi aku calon suami Jihyun dan calon ayah Hyunsoo, aku memenangkan dua hati sekaligus.."
Damn it, wajah Kyungsoo memerah karna terbakar api cemburu.
Sabar Kyungsoo, kau harus sabar.
"Benarkah?" Kyungsoo melipat kedua tangannya di dada, ia menatap Chanyeol dengan senyuman renehnya. "Aku merasa ragu dengan ucapanmu."
"Oh ka--"
"Yaaaakk jika kalian tidak menghentikan itu, lebih baik kalian bertengkar di luar saja! Anak ku sedang sakit!" Marah Jihyun pada akhirnya, dia sudah merasa pusing, di tambah kedua orang ini membuatnya semakin merasakan pusing. Kenapa mereka harus bertengkar? Bukankah Kyungsoo berlangganan di cafe Chanyeol? Dan Kyungsoo pelanggan Kyungsoo yang baik. Tapi kenapa sekarang mereka nampak tak akur? Jihyun benar-benar bingung dengannya.
"Hmm baiklah, aku harus pulang karna ada beberapa urusan" pamit Chanyeol pada akhirnya.
"Ya sudah, pergi saja. Jangan pernah kembali" jawab Kyungsoo sinis. Chanyeol hanya mengerlingkan matanya tajam kearah Kyungsoo
"Ya tuhan, ada apa ini..." Batin Jihyun yang sudah sangat pusing dengan keduanya.
Setelah yakin Chanyeol sudah benar-benar pergi, Kyungsoo langsung mendapati Jihyun.
"Kau benar-benar berkencan dengannya?" Tanya Kyungsoo to the point, sudah tidak mampu mengawal rasa penasaran nya.
"Kau mempercayainya? Dia itu sudah punya istri dan anak" jawab Ji-hyun pada akhirnya. Kyungsoo mengembangkan senyuman nya lebar.
Dia masih punya banyak peluang....
.
.
.
.
.Kyungsoo memberikan selimut yang tebal pada Jihyun yang tengah tertidur. Wanita itu nampak tertidur dengan pulas, wajah lelahnya nampak lebih tenang saat tertidur.
Chup
Kyungsoo mengecup kening Jihyun lembut lalu mengusap rambut wanita itu lembut.
"Aku sangat mencintai dan menyayangimu, begitu pun dengan anak kita Hyunsoo, maafkan aku yang terlalu egois dulu. Aku tau aku memang tidak pantas untuk wanita sebaikmu Ji-hyun, seharusnya aku malu mendekati mu, tapi aku tidak ingin kehilangan kalian lagi.." kata Kyungsoo lalu mematikan kamar ruangan vip di mana Hyunsoo si rawat. Kemudian ia beralih di sebuah sofa dan memilih untuk tertidur di sana.
---------
Hyunsoo terbangun dari tidurnya. Ia tidak merasakan apapun di badannya. Bahkan luak-luka itu tidak ada. Dia nampak baik-baik saja saat itu.
Mata Hyunsoo mengernyit saat ia merasakan silau, ia melihay sekitarnya, ia berada di sebuah tempat yang hanya bewarna putih, tidak ada apa-apa di sana kecuali dirinya.
Benar-benar sunyi dan kosong.
"A-aku di mana?" Tanya Hyunsoo pada dirinya, ia benar benar merasa ketakutan saat ini.
"Aku sangat mencintai dan menyayangimu, begitu pun dengan anak kita Hyunsoo, maafkan aku yang terlalu egois dulu. Aku tau aku memang tidak pantas untuk wanita sebaikmu Ji-hyun, seharusnya aku malu mendekati mu, tapi aku tidak ingin kehilangan kalian lagi.."
Suara itu, itu adalah suara ayahnya.
"Papa, papa di mana sekarang? Hyunsoo takut" teriak Hyunsoo kuat, ia berlari ke sana ke sini untuk mencari kedua orangtuanya, tapi ia tidak menemukan apapun.
"PAPA! MAMA! HYUNSOO TAKUT!" teriak Hyunsoo kuat, ia terduduk memeluk lututnya, ia menangis ketakutan saat ini. Badannya menggigil.
"Nak, jangan menangis.." Hyunsoo mengangkat kepalanya, ia melihat 2 wanita tua yang masih terlihat sangat cantik yang memakai pakaian berwarna putih.
"Bibi siapa?" Tanya Hyunsoo heran, di mana sebenarnya ia saat ini? Kenapa tiba-tiba omada orang yang datang? Bukankah tadi tidak ada orang sama sekali?
"Kami nenekmu" jawab wanita itu lembut, kedua wanita itu membantu Hyunsoo berdiri dan menghapus air mata Hyunsoo.
"Kamu jangan menyerah, kembali lah dan satukan kedua orang tua mu. Nenek sangat bangga pada mu, Hyunsoo.." ujar wanita tua yang tak lain adalah ibu dari Kyungsoo.
"Lihat kesana.." Hyunsoo menoleh kearah yang di tunjuk oleh ibu dari Jihyun.
"Mama? Papa?!" Hyunsoo tersenyum senang melihat Kyungsoo dan Jihyun menatapnya dengan senyuman, di belakang kedua orang tuanya terlihat lorong yang bercahaya bewarna putih.
"Papa dan mama mu menjemput mu, sekarang kamu kembali ya" ucap kedua neneknya lembut sambil mengusap lembut kepala Hyunsoo. Hyunsoo mengangguk dan berlari kearah Kyungsoo dan Jihyun.
"MAMA, PAPA"
"HYUNSO!"
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
misi memikat hati mantan istri {Dks-Njh} Tamat ✅
Acak"Memang, terkadang apa yang membuat sakit, itulah obatnya" - Njh "Jangan membenci terlalu lama, nanti jatuh sayang" - Dks