18

633 74 28
                                    

"Nona Eunbi, ada yang datang mengunjungi mu" ucap seorang sipir pada Eunbi yang hanya duduk merenungi nasipnya. Sipir itu membukakan selnya dan membawa Eunbi ke luar dari jeruji itu, di balik kaca yang biasanya di gunakan untuk di membatasi pengunjung dan tahanan duduk seorang pria yang Eunbi benci, Eunbi tersenyum sinis melihat kearahnya.

"Mau apa kau datang kemari?" Tanya Eunbi pada pria itu.

"Ingin menjenguk adikku yang keras kepala dan akhirnya larut dalam kejahatan" jawab pria itu yang membuat Eunbi terkekeh geli.

"Oh, jadi kau masih menganggap ku adik Park Chanyeol?"

Ya, pria itu adalah kakak kandung dari Chanyeol. Tidak banyak yang tau, karna mereka berpisah sedari kecil, penyebabnya adalah, perpisahan orang tuanya dan Eunbi mengikuti ibunya, sedangkan Chanyeol ikut dengan ayah.

"Kau memiliki karir yang bagus, memiliki wajah yang cantik, tapi kau sendiri menghancurkan semua itu dengan kebodohan mu" kata Chanyeol tanpa menjawab pertanyaan sanga adik. Ia sangat marah dan ingin melindungi adiknya, tapi adiknya ini sangat susah di atur dan selalu menganggap ayahnya dab Chanyeol tidak menyayangi nya.

Eunbi tersenyum sinis menanggapi nya.

"Apa pedulimu?" Tanya Eunbi lagi

"Tentu aku peduli. Bahkan aku sudah menabung untuk pendidikan anakmu di masa depan.."

Mendengar penuturan Chanyeol membuat Eunbi terdiam.

"Aku tau di mana anak mu, tapi aku hanya membiayai sekolahnya diam-diam, hanya di ketahui oleh pemilik panti asuhan. Aku ingin kau sadar dan membawa anakmu kepadaku. Eunbi, kami semua menyayangimu, kau hanya salah paham" lanjut Chanyeol yang membuat Eunbi menggeleng-gelengkan kepalanya tida percaya, tapi hatinya mengatakan ia merasa ketulusan sang kakak pada umumnya di diri Chanyeol.

"Kau kan membenci ku karna sudah membuat teman baik mu menderita" kata Eunbi membantah pernyataan yang keluar dari Chanyeol, Chanyeol menggelengkan kepalanya pelan.

"Aku hanya marah, kenapa adikku menjadi orang yang jahat? Aku hanya kesal pada diriku sendiri kenapa tidak memberika  ajaran yang baik untukmu sedari kecil" Chanyeol menghela nafasnya pelan, sungguh ia ingin menangis saat ini, apa ia masih pantas di sebut seorang kakak? Seharusnya ia berhasil mencegah perpisahan kedua orangtuanya dan mencari tau tuduhan perselingkuhan yang ayahnya dapatkan itu tidaklah benar.

"Seharus kau tidak melakukan itu, biarkan Kyungsoo bahagia dengan pilihan nya. Bukan kah kau sudah merasa bagaimana hampanya dengan perpisahan kedua orang tua?" Tanya Chanyeol yang membuat Eunbi terdiam. Chanyeol kemudian berdiri.

"Jika hasil sidang nanti keluar dan jika kau bisa bebas, berubahlah dan ajak anak mu menjalani hidup baru. Aku akan membawa anak ku tinggal dengan ku" pesan Chanyeol lalu berjalan meninggalkan tempat itu.

"Oppa..." Panggil Eunbi yang membuat Chanyeol berhenti berjalan dan berbalik, ia menatap Eunbi dengan tatapan seakan menanyakan ada apa?

"Maafkan aku, dan terimakasih" ucapnya dengan suara yang bergetar, Chanyeol menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

"Menjadilah orang yang baik setelah ini"

-----------

  Di rumah sakit, di mana tempat Hyunsoo di rawat, Hyunsoo mendapatkan pengunjung dna tentu ia mendapat banyak buah tangan, tentu saja, Hyunsoo kan anak kesayangan. Seperti saat ini, ia di kunjungi oleh Jaehyun dan kedua bodyguard Kyungsoo. Saat ini hanya mereka yang ada di sana, sedangkan Ji-hyun berada ke toilet, sedangkan Kyungsoo mencari makanan di kantin rumah sakit.

"Jadi bagaimana?" Tanya Jaehyun kepada Jongin dan Sehun, sedangkan Hyunsoo hanya menatap ketiga paman itu dengan wajah polos, menunggu sebuah usul yang akan keluar.

Entah ide konyol apa yang akan mereka berikan.

Ya, tadi mereka ingin mencoba membuat Ji-hyun dan Kyungsoo kembali bersama, dan mereka rasa ini adalah waktu yang tepat.

"Aku punya ide!" Ujar Sehun pada akhirnya nya.

"Apa?" Tanya Jongin menatap Sehun penasaran.

"Sini"

Akhirnya Sehun membisika ide nya pada mereka bertiga, Jaehyun dan Jongin yang mengerti maksud dari ide itu cekikikan, sedangkan Hyunsoo hanya bingung, kenapa ia harus menalukan itu?

"Bukan ide yang buruk" kata Jongin merasa senang dengan ide dari Sehun, sedangkan Jaehyun hanya menatapi Sehun heran.

"Bagaimana bisa seorang Oh Sehun dengan wajah om om mesum tapi suaranya kayak anak baru puber?" Tanya Jaehyun yang membuat Jongin tertawa terbahak-bahak, sedangkan Sehun menatap Jaehyun kesal, Hyunsoo yang bingung dengan kata-kata yang keluar dari mulut Jaehyun lagi-lagi hanya diam menatap mereka polos.
.
.
.
.

.

Sesuai dengan usulan dari Sehun, hal yang pertama di lakukan oleh Hyunsoo adalah, mengajak kedua orangtuanya untuk ke taman rumah sakit, tentu itu berhasil, sekarang mereka sedang duduk di sebuah bangku dengan Hyunsoo yang masih duduk di kursi roda.

"Hyunsoo, lebih baik kita ke kamar sekarang, lihatlah hari sudah mulai gelap" ujar Kyungsoo pada anaknya itu, anaknya itu menggeleng kan kepalanya. Ok, ini saatnya melakukan rencana yang kedua. Hyunsoo menoleh kearah ke 3 paman yang mengusulkan rencana ini yang sedang mengintip di balik rumpunan bungan di belakang mereka.

Ketiga paman itu mengangguk-anggukan kepala mereka serempak, mereka dapat merasakan keraguan dari Hyunsoo.

"Pa, ma" panggil Hyunsoo setelah yakin dengan keputusannya, sedangkan ketiga pengintip menunggu apa yang akan terjadi.

"Aku ingin papa dan mama nerdiri di sampingku, papa di samping kiri, dan mama di samping kanan" pinta Hyunsoo yang membuat kedua orangtuanya mengernyitkan dahi mereka heran.

"Untuk apa hyunsoo?" Tanya Jihyun heran.

"Ayolah ma, pa. Atau aku tidak mau makan lagi?" Ancam Hyunsoo dengan rengekan, dan tentu itu bukan rencana yang di berikan oleh Sehun. Itu adalah idenya sendiri.

Sedangkan ketiga pengintip hanya menahan tawa mereka di balik rumpunan bunga di taman rumah sakit itu.

"Hmm baiklah, baiklah" ujar Kyungsoo kemudian, akhirnya keduanya mengikuti seperti napa uang di mau oleh Hyunsoo. Toh cuma itu kan? Meski itu sedikit aneh.

  "Sudah" kata Kyungsoo kemudian

"Sekarang harus apa?" Tanya Ji-hyun lagi, Hyunsoo tersenyum.

"Sekarang kalian cium pipiku di saat yang bersamaan"

"Haishh baiklah"

Lagi-lagi mereka berdua hanya menurut, kemudian mereka menundukkan kepala mereka, dengan manta terpejam mereka mendekatkan bibir mereka kearah pipi Hyunsoo. Tapi Hyunsoo malah memundurkan kepala.

Chup

Sebuah kecupa terjadi di depan mata Hyunsoo, sedangkan pengintip sudah cekikikan geli melihat itu.

Merasakan ada yang aneh, Kyungsoo dan Jihyun membuka mata mereka.

Dan astaga! Apa ini?!

Siapa yang mengajari anak mereka?!

"Astaga, mama dan papa romnatis sekali.." ujar Hyunsoo dengan senyuman jahil nya.

Wajah Ji-hyun memerah.

"Hyunsoo! Sekarang kita ke kamar!" Ucap Jihyun lalu mendorong kursi roda Hyunsoo, dia benar-benar malu sekarang, pasti pipinya sudah memerah, terbukti dari pipinya yang terasa memanas.

Sedangkan Kyungsoo yang di tinggal di sana memegang bibirnya lalu tersenyum senang.

"Yes!" Seru Kyungsoo lalu melompat kegirangan.

Karna akhirnya, dengan bantuan Hyunsoo, ia bisa mengecup bibir Ji-hyun. Ya meski itu kecupan, tapi ia berharap di lain hari itu akan lebih.

TBC..



misi memikat hati mantan istri {Dks-Njh} Tamat ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang