Udah sampe chapter 21 rupanya. Tapi sebelum baca, aku minta komen kalian dong sebagai motivasi dan pembelajaran. Jadi menurut kalian dari chapter ke chapter tulisanku gimana sih? Kasi kritik dan saran di komen ya...
.
Satu lagi pagi yang cerah hadir dalam hidup mereka. Sudah terlalu banyak pagi yang mengawali perjalanan Tay dan New. Tapi percayalah, mungkin kali ini akan menjadi salah satu pagi yang sangat menyentuh hati. Walaupun tidur terlambat, New merasa aktivitas tidurnya sangat nyaman dari sebelum-sebelumnya. Ada hawa kehangatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Itu bukanlah selimut, bukan juga karena air conditioner, melainkan kedua lengan kekar Tay yang memeluknya erat, mengajaknya ke dalam dekapannya. Tubuh Tay bagai tungku dengan suhu panas yang manusiawi. New tak bisa menjelaskan bagaimana saat kepalanya bersandar di atasnya. Hmm... raut wajahnya seperti bintang iklan dalam iklan sprei kasur. Senyaman itukah?
Kedua lengan Tay tak pernah mengendur, hingga detik ini masih dengan kencang mengajaknya berbagi kehangatan. Apakah yang terjadi semalam memang memberikan efek yang sebesar ini? Entah ramuan apa yang mempengaruhi mereka sampai mereka jadi menempel seperti ini. Di pucuk kepalanya New, tepatnya di ubun-ubunnya, wajah tampan bersandar dengan damainya. Seakan melupakan bagaimana rasa sakit kejadian semalam. Keindahan ini sepertinya terlalu berlebihan untuk dibayangkan, apalagi dilihat.
Tay bisa mencium aroma rambut New setiap kali ia menghirup udara. Ia bisa menebak jika ia mencium wangi buah ceri. Pria mana yang memakai produk aroma ceri untuk rambutnya? Tapi untuk suasana pagi ini, wewangian itu sangat sesuai. Cukup untuk membuat Tay tersenyum dalam lelapnya, bahkan ia menggosok-gosokkan lembut hidungnya ke dalam ribuan helaian rambut New. Semerbak ceri itu terlalu kuat hingga Tay tak sengaja membuka kelopak matanya. Ia mengerang kesal karena harus bangun sepagi ini, tapi semua itu luntur saat mengetahui siapa yang menindih dadanya. Tay menghela nafas ringan, ia mengusap matanya. Ia ingin sekali mereganggkan tubuh, tapi ia lebih memilih mengusap-ngusap lengan New. Sepertinya New masih dalam bunga tidur. Tay memperbaiki selimut mereka yang sedikit turun agar menutupi mereka kembali. Tertutup seperti dua sosis yang dibalut roti kebab.
Apa Tay sudah kehilangan akal sehatnya? Ia sama sekali tidak terganggu setelah semalaman tidur dalam posisi seperti itu. Ia kini sibuk menyisir-nyisir rambut New. Ia tahu New pasti kelelahan. Sekali lagi, apa ini tidak terlalu berlebihan? Apa ini terlalu indah hingga membuat para pasangan yang resmi saja bisa jadi iri?
"New..." panggil Tay lirih. Ia menggoyang-goyangkan sedikit tubuh New. "New, bangun dong. Ini udah pagi," bisik Tay.
Sedikit reaksi timbul dari New. Tay bisa menebak jika kelopak mata New bisa seberat tabung gas jika sepagi ini. Tapi ia akan mencoba sabar, lagipula memandangi New tertidur juga sangat menyenangkan. Beberapa kali Tay menyadarkan lamunanya ketika ia sadar bahwa wajahnya bisa sedekat ini dengan wajah New. Bukan masalah itu saja, nafas Tay selalu tersendat saat melihat bibir New yang tipis dan berwarna merah menggoda. Tay sempat melihat bagaimana saat New mengecap bibirnya sendiri pada jarak beberapa centi ini. Mungkin bibirnya kering, tapi apa ia harus mengecap bibirnya sendiri? Apa tidak bisa dengan yang lain? Ups...
New bisa merasakan jika dalam dada Tay ada pacuan yang baru saja berubah temponya. Itu sedikit menganggu, tapi sekaligus membuat penasaran. Sisi baiknya, itu sukses membuat dirinya terbangun.
"Tay..." panggil New.
"Pagi New..." balas Tay dengan senyum seadanya.
New mengelus dada Tay. "Pagi-pagi kok deg-degan? Ada apa?" ujar New polos.
"Err.. enggak kenapa kok. Besok-besok jangan ngelus dadaku gitu ya... geli..." Tay berbohong, ia sebenarnya mulai tergoda dengan perlakuan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TayNew Met in Bali
Fanfiction[COMPLETE] Genre: bromance, boyslove Dengan tujuan menenangkan suasana hati, New Thitipoom pergi berlibur ke Pulau Bali. Di saat yang bersamaan, Tay Tawan yang sudah lama tinggal di Bali sedang tergesa-gesa untuk berangkat ke luar negeri karena sua...