Keluarga Gokil

1.2K 136 24
                                    

"Mas... Mas, bangun mas," ucap seorang laki-laki paruh baya. Ia menggoyang-goyangkan bahu Tay yang sedang tidur dengan keadaan terduduk di tengah timbunan pakaian. Begitu pula dengan New. Ia lebih tertutupi hingga wajahnya tak terlihat. Sekilas hanya matanya yang terpejam yang nampak dari balik topi hoodie-nya. Mereka berdua seperti mumi kaku yang sudah berumur ribuan tahun.

Laki-laki tadi masih mencoba membangunkan Tay dan New. Ia merasa keheranan dengan keadaan mereka, pakaian yang berserakan, tas ransel yang tergeletak, sisa-sisa kemasan makanan yang terbuang sembarangan. Separah-parahnya kondisi Tay dan New saat ini, rasanya penampilan laki-laki tersebut masih lebih baik dengan balutan kaos oblong dan topi jerami di kepalanya.

"Mas... bangun mas..." panggil laki-laki tadi lagi. Di belakangnya seorang laki-laki paruh baya lainnya sedang berdiri memperhatikan rekannya sambil duduk di atas motor yang dimodifikasi dengan gerobak muatan di belakangnya. Di sebelahnya ada satu motor biasa.

"Pak Reno, sepertinya mereka kemarin habis bermalam di sini," gumam laki-laki di atas motor.

"Hm, sepertinya begitu Pak Surya," balas Pak Reno.

"Kasihan sekali." Pak Surya lantas turun dari motor, lalu mendekati Tay dan New dan ikut membangunkan mereka dengan cara yang lembut.

Tay merasakan ada yang mengusik tubuhnya. Matanya begitu lengket, punggungnya terasa pegal dan sakit. Namun, ia bisa membuka matanya walau ada cahaya pagi yang menusuk. Tay masih mengumpulkan kesadarannya, tubuhnya begitu berat karena New masih bersandar, belum lagi beban dari pakaian-pakaian mereka. Akhirnya Tay tahu kalau ada seseorang yang membangunkan mereka.

"Syukurlah mas sudah bangun. Saya kira mas ini kenapa-napa," ujar lega Pak Reno seraya mengelus dadanya.

Tay menggosok matanya, ia belum bisa berkata apa-apa. Ia kini beralih pada New yang mulai meliuk-meliuk. Tay segera membangunkan New agar mereka bisa meregangkan tubuh mereka dan keluar dari kuburan pakaian mereka.

"Maaf pak, bapak siapa ya?" tanya Tay dengan suara berat. Kepalanya begitu pening, ternggorokannya terasa kesat. New baru bangkit dan mengusap-usap wajahnya.

"Ouh, saya Pak Reno. Kalau yang ini Pak Surya namanya. Kita penduduk sini," ucap Pak Reno sambil menunjuk Pak Surya. Sedangkan, yang ditunjuk hanya bisa menganggukkan kepala.

"Maaf pak kalau kita mengganggu." Tay tak tahu harus berkata apa dengan dua orang asing yang baru ia temui. Yang ia tahu, tidurnya kemarin malam malah memperparah staminanya.

Pak Surya berinisiatif memberikan botol berisi air mineral kepada Tay. "Ini diminum dulu," tawar Pak surya.

"Makasih, pak." Tay mengambil air tersebut dan menoleh kepada New. "New minum dulu biar enakan."

New tidak mengucapkan apapun, ia meraih air tersebut dan meminumnya. Setelah itu, ia memberikan lagi ke Tay. Tay bisa merasa lebih baik setelah cairan bening yang menyegarkan tersebut mengalir di saluran kerongkongannya.

"Mas-mas ini kemarin tidur di sini ya?" tanya Pak Reno.

Tay hanya menggangguk pelan. Pak Reno dan Pak Surya bisa memaklumi sikap mereka yang minim bicara. Lagipula, siapa yang akan terbangun segar setelah tidur di pos kamling reot ini?

"Kenapa kalian bisa tidur di sini?" Sekarang pertanyaan dari Pak Surya.

Tay memijat kepalanya dan menjawab, "Kemarin kita lagi dalam perjalanan pak, tapi pas sore harinya motor kita tiba-tiba mogok. Dan kita gak bisa dapet bantuan sampe malam. Jadinya kita terpaksa tidur di sini."

Pak Reno dan Pak Surya mulai paham kenapa ada motor NMAX terparkir di sini. Mereka juga pasti bisa membayangkan bagaimana mereka harus bertahan semalaman di tempat ini.

TayNew Met in BaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang