Penyu atau Kura-Kura?

1.5K 174 12
                                    

Kenapa rasanya nyaman banget ya? Ah tidur di sini memang nyaman, anginnya sejuk banget. Tapi aku tidur dimana ya? Tempat kepalaku bersandar nyaman banget... Kenapa aku gak sekalian peluk aja ya???

Dalam keadaan tidur, alam pikiran Tay sudah dapat berbicara. Itu menandakan bahwa kesadarannya mulai pulih. Tidurnya memang sangat enak tapi ia ingat bahwa ia bukan sedang di hotel, melainkan sedang dalam suatu perjalanan. Hanya saja kepalanya masih pening, dalam keadaan setengah tidur Tay masih mencoba mengingat tempat terakhir ia berada. Sampai akhirnya ia berhasil membuka kelopak matanya.

"Halo Bapak Tawan.... Gimana tidur siangnya??? Lelap banget yaa???"

Hal pertama yang dilihat Tay adalah sesosok wajah pria berkulit putih, menyambut dengan suara cemprengnya. Tay masih bersandar di bahu New.

"Manis banget...", Tay sepertinya mengigau.

"Hah?! Manis? Tay bangunnn...", New menggerakan sedikit bahunya sehingga Tay benar-benar bangun.

"Wuaaheemmm...", Tay melemaskan badannya.

"Wihhh enak banget tidurnya ya..."

"Udah berapa lama aku tidur?", Tay mengusap-ngusap wajahnya.

"Mmmm...", New melirik jam di tangannya. "Sekitar setengah jam..."

"Hah! Setengah jam?", Tay tersentak kaget. "Kenapa kamu gak bangunin aku Neww?"

"Aku gak tega bangunin kamu...", New menyerahkan sebotol air pada Tay.

"Thanks", Tay menegak sedikit air mineral tersebut. "Ngomong-ngomong kita selama itu di sini, memangnya gak ada pengunjung lain yang datang?"

"Ya pasti adalah..."

"Neww... Kenapa kamu gak bangunin aku? Mereka ngeliatin kita begini? Kan maluuu..."

"Biasa aja kali. Justru mereka seneng liatin kita. Bahkan ada yang minta foto bareng.."

"Hah!!! Serius? Pas aku tidur tadi? Neww aku bukan barang pameran yaaa... Yang seenaknya difoto tanpa sepengetahuanku"

"Iiihh lebay deh. Itu artinya mereka terpesona tau dengan kegantengan kita."

"Aku bukan orang pamer kaya kamu ya..."

"Memang apa bedanya sih? Tadi aku juga foto kamu diem-diem."

"Ya itu kan kamu—", Tay mematung seketika.

"Kenapa? Memang apa bedanya kalau aku yang ngelakuin?", New mendekatkan wajahnya pada Tay, alisnya bergerak-gerak.

"Udah ah... Pergi yuk...", Tay bangun dan menggendong ranselnya.

"Sekarang ranselku gak dibawain?", New menggoda Tay lagi.

"Gak, bawa sendiri."

Waktu sudah menunjukkan pukul 13.10. Mereka bergegas untuk kembali. Mereka sudah puas menikmati indahnya rawa dan hutan bakau ini. Memang cukup melelahkan, tapi mereka sudah sempat beristirahat.

Tay dan New sudah meninggalkan kawasan hutan bakau tersebut, ini sudah terlalu siang. Mereka belum sempat makan siang, akhirnya mereka makan di McDonals untuk mempersingkat waktu. Walaupun buru-buru, mereka tidak menggunakan fasilitas drive thru. Masih cukup waktu untuk makan di atas meja. New sangat menikmati ayam goreng dan burger yang ada di atas nampannya. Walaupun ini hanya junk food tapi rasa lapar sudah mengalahkan segalanya. Makanan tetaplah makanan untuk mengatasi rasa lapar. Tay sendiri juga makan dengan menu yang sama dengan New. Ternyata ia juga tak kalah kalap makannya. Mengingat mereka baru saja selesai melakukan tracking, wajar kalau tenaga mereka cukup terkuras.,

TayNew Met in BaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang