4

1.4K 158 12
                                    

Malam sudah berganti pagi yang dimana semua manusia akan melakukan aktivitasnya masing masing. Tapi tidak dengan peria tampan satu ini siapa lagi kalau bukan fiki. Fiki masih bergelung di bawah selimut dan enggan untuk bangun dari alam mimpinya itu,padahal semalam ia tidur lebih awal dari biasanya. Entah bisikan hantu dari mana yang membuat fiki menjadi sangat malas untuk bangun dari tidurnya.

Berbeda dengan sang adik,shandy sudah rapih pagi ini karna ia akan berangkat ke kampus pagi ini.

"Wih gans juga ya gw"monolog shandy di depan cermin

Seusai ia bermonolog tidak jelas di depan cermin lalu shandy bergegas keluar kamar dan akan menuju kekamar sang adik. Karna ia tau adiknya pasti belum bangun kalau ia tidak membangunkannya. Tanpa permisi shandy membuka pintu kamar sang adik yang tidak di kunci itu.

"Dosa apa gw punya adek kebo bangek kya gini"ucap shandy yang kesal dengan sang adik

"Fik bangun woy udh jam 06.30 lo harus sekolah"ucap shandy sambil mengguncangkan tubuh adiknya. Tetapi sang adik tidak terusik sedikitpun dengan ulah sang kakak.

Sandy geram dengan adiknya pasalnya sudah hampir setengah jam ia membangunkan fiki tapi tidak ada respon sedikitpun dari fiki. Shandy akhirnya terpaksa menyibak selimut yang adiknya gunakan untuk menutupi seluruh tubuhnya. Betapa terkejutnya shandy saat melihat adiknya mengigil dibalik selimut itu. Shandy langsung cepat mematikan AC kamar fiki dan ia berlari turun kebawah untuk mencari termometer di kotak P3K. Seusai shandy menemukan termometer itu ia segera bergegas menuju kamar fiki.

"Fik kenapa lu bisa kya gini si?"tanya bang shandy panik dan tidak mendapat respon dari fiki

Shandy segera menyalipkan termometer itu di sela ketiak fiki. Dan betapa terkejutnya shandy saat mengambil termometer itu dan melihat angka di termometer itu yang menunjukkan angka 39,5°celsius. Suhu badan fiki sangat tinggi sekali shandy bingung pasalnya fiki tidak merespon apapun yang shandy ucapkan dari tadi.
Karna panik dan tidak ada jalan lain shandy harus membawa fiki ke RS,kemungkinan shandy akan bolos kuliah hari ini dan dia akan menjaga fiki yang sedang sakit.

Shandy berlari menuju garasi mobil sambil membopong fiki,dia akan segera membawa fiki ke RS.

Sesampainya di RS shandy keluar dari mobil dan segera membopong fiki membawanya menuju ke dalam rumah sakit. Fiki di bawa masuk ke dalam UGD untuk di periksa oleh dokter dan shandy setia menunggu fiki saat sedang di periksa.

"Dok gimana keadaan adik saya?"tanya shandy kepada dokter yg sedang memeriksa fiki

"Kemungkinan adik anda terkena tifus"jawab dokter tersebut

"Tifus dok?"tanya shandy dengan sangat kaget

"Iya pasalnya ada peradangan pada ususnya itulah yang menyebabkan adik anda terkena tifus" jelas dokter itu

"Apa adik saya harus di rawat dok?"tanya shandy lgi

"Iya kemungkinan adik anda harus dirawat intensif disini selama 3 sampai 4 hari agar kondisinya lekas membaik"ucap dokter tersebut

"Ok terimakasih dok atas penjelasannya"ucap shandy yang diangguki oleh dokter tersebut

Sepeninggalan dokter yang memeriksa fiki tadi shandy tak pernah bosan menatap adiknya yang tengah terbaling lemah di atas brankar tersebut yang dilengkapi jarum infus di salah satu punggung tangan sang adik.

"Fik kenapa lo bisa begini si,lo mau ngehukum gw dengan cara ini. Plis fik gw gak sanggup liat lu begini,lo itu salah satu alasan gw fik buat bertahan dari semuanya. Lo yang selalu bangkitin gw dari semua kegelapan,gw gk mau lo kya gini"monolog shandy sambil menggenggam tangan sang adik.

Shandy tidak sedikitpun pergi dari samping brankar fiki sampai ia terlelap di amping brankar sang adik. Shandy terusik dari tidurnya karena ada pergerakan dari jemari sang adik.

"Fik lu udh bangun"tanya shandy

Fiki yang belum 100% sadar dari alam mimpinya pun bingung kenapa dia bisa berada di tempat yang sangat ia benci ini. Pasalnya fiki ingat setelah semalam ia menangis ia terlelap di dalam kamarnya. Mengapa sekarang dia bisa berada di dalam ruangan serba putih dan berbau obat"an itu.

"Bang kok gw di sini si?bukannya semalem gw di kamar?"tanya fiki yang merasa heran

"Lu sakit bego bikin gw panik tdi tau gak lu di ajak ngomong gk di jawab badan lu panas nya tinggi bgt smpe 39,5° siapa yang gak panik kya gtu. Yaudah terpaksa gw bawa lo kesini"crocos shandy tanpa jeda

"Lu kan tau sendiri gw benci sma RS"ucap fiki kesal

"Heeh untung ya gw masih perduli sma lu klo gk gw bawa kesini lu udh mati di dlm kamar kali" kata shandy yang geram dengan tingkah fiki

"Ya biarin aja gw mati sekalian. Lagian gw gk nyuruh lu buat perduli sma gw"ucap fiki

"Ngomong apaan si lu,ucapan tu di jaga fik"ucap shandy

"Biarin bang gw mati sekalian lagian mama sma papa jga gk pedulikan sma gw"kata fiki yang tanpa sadar ia menitihkan air mata

"Eeh denger ya fik disini masih ada gw yang perduli sma lo,masih ada gw yg sayang sma lo. Jdi tolong lo harus bisa kuat menghadapi semua keaadan ini"ucap shandy seraya memeluk fiki seakan menyalurkan kekuatan untuk fiki.

Setelah percakapan dengan sang adik usai,shandy tertidur di sofa yang berada di dalam ruang rawat fiki. Shandy setia menemani fiki semalaman di dalam kamar rawatnya.






Lanjut gak ni ??
Klo mau lanjut jgn lupa vote+follow ya hehe...
Maaf klo banyak typo betebaran masih belajar soalnya😂

ABOUT FIKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang