7

1K 134 8
                                    

Sekarang jam menunjukkan pukul 14.30 yang dimana para siswa siswi SMA NUSANTRA sudah pulang sejak 15 menit yang lalu. Berbeda dengan yang lain sekarang zweitson dan fenly sedang berada di parkiran sekolah.

"Vel ayo kita ke RS"ajak zweitson kepada fenly

"Yoo.."ucap fenly singkat

"Tpi mampir ke supermarket dlu tdi si aji kn minta beliin makanan"ucap zweitson

"Hhmm"ucap fenly,sangat mls memang manusia ini untuk bicara

Sekarang zweitson dan fenly sudah sampai di rumah sakit dimana fiki di rawat,mereka berjalan menuju kamar rawat yang sudah di beri tahu oleh fajri. Zweitson dan fenly sudah smpai di depan kamar rawat fiki

"Hayy mas bro"ucap zweitson saat masuk ke dalam ruangan tersebut

"Mana pesenan gw son"ucap aji yang seraya memalak zweitson wkwk

"Gw baru sampe ji udh di palak aja suruh duduk dlu kek"gerutu soni dan di balas cengiran oleh fajri

"Kenapa?"tanya fenly

"Lo ngomong sma siapa vel di sini bukan cmn ada satu org doang"cerca fajri

"Kenapa fiki bsa sakit?"jelas fenly

"Ooh..gtu kek ngomong yang jls,lo tanya aja sma orangnya"ucap fajri

"Mana tau gw bisa begini klo gw tau jga gw ogah masuk ke tempat terkutuk begini"akhirnya fikipun ikut membuka suara

"Mungkin karna lo suka keluar mlm kli fik jdi bisa begini"kli ini zweitson yg menimpali ucapan fiki

"Tau lh mls gw di sini rasanya gw pen kabur"ucap fiki

"Enk lo bisa ngomong gtu nanti gw yg repot kya smalem"ucap aji

"Yaudh si gk ush di tolongin"ucap fiki

"Gk gtu fik maksud gw"sesal fajri

"Udh diem gw mau tdr"ucap fiki menarik selimut hingga menutupi seluruh wajahnya

Fajri ,zweitson dan fenly pun pasrah,mereka akhirnya menunggu fiki di sofa ruang rawat tersebut sambil memakan makanan yang di bawa oleh zweitson tdi.

Selarang waktu sudah menunjukkan pikul 19.00 bang shandy sudah pulang dri kampusnya dan para sahabat fiki sudah pulang ke rumahnya mading masing. Di dalam ruang rawat fiki nampak terdengar sebuah keributan

"Fik makan dlu"ucap bang shandy

"Gk mau"ucap fiki

"Jgn kya anak kecil deh fik"ucap bang shandy

"Org gw bilang gk mau,ya gk mau bang"ucap fiki kesal

"Trus lo maunya apa sekarang?"tanya bang shandy

"Gw mau mama sma ayah ada di sini"ucap fiki dengan nada suara yang berubah menjadi sendu

"Yaudh nanti gw telpon mama yg penting lo makan dlu"ucap shandy

"Gk!!"ucap fiki penuh penekanan

"Terserah fik,terserah lo maunya apa gw udh capek ngurisin lo. Kurang sabar apa gw sama lo yang selalu buat masalah"akhirnya kesabaran shandypun sudah di ambang batas dan iya mengeluarkan amarahnya kepada fiki

"Yaudh klo lo capek sma gw,gk ush lo perduli sama gw,gak ush lo perhatian lagi sma gw"ucap fiki penuh penekanan

Shandy yang kesal dengan fikipun akhirnya pergi meninggalkan ruang rawat fiki dan entah ia pergi kemana

Sekarang di dalam ruang rawat itu tersisa fiki seorang diri,fiki sangat kecewa dengan apa yang abangnya ucapkan tdi. Ia menangis sejadinya,melempar barang yang ada di sekitarnya

"Gk guna gw di sini,buat apa bang shan perduli sma gw cuma karna belas kasihan. Gw gk butuh belas kasihan,gw gk butuh semuanya"ucap fiki penuh amarah,dan ia melepas paksa selang infus yang berada di punggung tangannya.

Fiki kabur dari rumah sakit,ia pergi ke suatu bangunan yang hanya di ketahui oleh para sahabatnya saja bahkan sang kakak pun tidak tahu tempat tersebut. Bangunan tua yang sudah tak layak huni,di sanalah fiki berada sekarang tepatnya di lantai 2 banguman tersebut. Ia mengeluarkan amarahnya di sana,dia berteriak sejadi jadinya disana

"Aarrggghhhh...."teriak fiki sejadi jadinya

Fiki menjambak rambutnya,menendang batu batu kecil yang berada disana,melampiaskan semua kekesalan yang ia pendam selama ini tampa orang lain tau. Fiki merasa di bangunan tersebutlah dia bisa merasa tenang,bisa menghilangkan semua beban yang ia punya. Sejujurnya dlu fiki tidak seperti ini,fiki yang dlu sangat periang,penurut,perhatian,sayang denga sang abang. Berbeda dengan fiki yang sekarang,yang selalu keluar malam untuk balapan liar,membolos saat sekolah,selalu ikut tawuran semua itu di sebabkan oleh madalah kedua orantuanya. Fiki merasa tidak di perdulikan lgi dengan orangtuanya,merasa di asingkan merasa hidupnya hampa. Orangtuanya selalu saja ribut setiap saat,kakaknya yang jarang sekali pulang padahal fiki tau bang shandylah salah satu orang yang bisa mengerti kondisi dia saat ini. Ia tidak ingin meminta hal lain yg ia ingin hanya satu yaitu keluarganya kembali harmonis kembali.

ABOUT FIKITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang