i'm sorry Mr.Kang

27 : 🤰?

.

.

.

Irene kembali ke kantin dan duduk bersama teman-temannya.

"Abis ngapain lo sama mantan?"

"Awas jangan flashback."

"Apalagi CLBK."

"Jangan yah Mrs. Kang."

"Bacot lo pada, gak akan lah gue clbk sama dia. Seulgi mau di kemanain."

"Oh jadi kalo gak ada bang Ugi, berarti ada dong kesempatan buat lo clbk sama mantan lo itu." ucap Jennie

"Mungkin."

"Astaga, masih berharap ternyata."

"Udah deh jangan bikin hati gue nostalgia."

"Ngomong-ngomong lo pake parfum apa sih jen, bau banget."

"Yang biasa kok, emang bau yah?"

"Kagak ah biasa aja gue." ucap Lisa yang langsung mengendus bau tubuh jennie

"Biasa aja dong ngendus nya, kek apa aja gue."

"Mending makan deh lo, mungkin itu efek ketemu mantan hahaha." ucap Rose

"Gak nafsu gue."

"Elah biasa makan mie rebus juga lo pake gak nafsu segala, udah makan aja. Mie rebus kan salah satu makanan pokok lo rene." ucap Lisa

Sesuap dua suap mie masih bisa Irene telan, tapi tak lama rasa mual datang.

"Gue gak bisa, gue harus ke toilet." Irene berlari secepat mungkin menuju toilet

"Eh rene, kenapa lo?"

"Susulin yuk, kasian anak orang takut kenapa-kenapa?"

Jennie, Lisa dan Rose pergi menyusul Irene ke toilet.

Irene memuntahkan semua isi perutnya.

"Rene lo gapapa kan?"

Irene keluar dari toilet dengan wajah pucat.

"Eh lo kenapa?"

"Jangan-jangan mie nya kadaluarsa lagi. Wah kita harus tuntut tuh kang kantin." ucap Rose

"Heh malih, lo kan makan mie juga bangsadd, gimana sih." celetuk Jennie

"Dia mah apa bae ge di makan jen."

Irene mencuci wajahnya di wastafel, dan membasuh ujung bibirnya dengan air.

"Lo sakit?" tanya Jennie

"Gak tau gue, mual banget."

"Maag kali, gue beliin obat maag mau gak?" ucap Rose

Lisa terus mengusap punggung Irene.

"Tumben lambung lo nolak makanan pokok lo."

"Apa jangan-jangan lo ngisi kali."

"Apaan sih lis, jangan nakutin gue deh."

"Paling gue masuk angin doang."

"Kok nakutin sih, ya kalo iya harusnya lo bersyukur lah."

"Please jangan lah, gue belum siap njirr."

"Gue tanya lo udah mens belum bulan ini?" tanya Jennie

"Ya belum sih, malah telat."

"Fix lo hamil anjir." ucap Lisa

"Wah kalo beneran gue bakal punya ponakan dong nih." ucap Rose yang bahagia mendengar nya

"Sumpah jangan bikin gue takut."