6 : DEAL

1.3K 207 7
                                    

.

.

.

Hari ini hari libur, Irene masih tertidur di kamar. Sepertinya dia ingin bermalas malasan hari ini. Bahkan alarm berkali-kali Irene matikan.

"Hei bangun." seseorang mengelus kepala Irene dengan lembut.

Suara itu membangunkan Irene dari tidurnya. Dia kaget ketika Seulgi duduk di tempat tidur Irene.

"Eh astaga, lo ngapain di kamar gue? Jangan-jangan lo."

"Ya ampun kamu ini, masih pagi sudah berpikir negatif, saya baru masuk dan di suruh ayah ibu kamu untuk membangunkan kamu Bae Irene." ucap Seulgi sambil membukakan gorden kamar Irene

"Aduh silau tau." Irene menghalangi sinar matahari yang menyorot wajahnya

"Keluar sana. Gue mau mandi."

"Baiklah, saya akan menunggu kamu di bawah."

.

.

.

Irene menuruni anak tangga menuju meja makan, ternyata Seulgi ikut makan bersama ayah dan ibunya, dan kali ini habislah sudah, Irene akan di tanya hal tentang pernikahannya dengan Seulgi.

"Eh anak ibu, udah cantik."

Irene memasang wajah jutek dan duduk bersama mereka

"Selamat pagi rene." ucap Seulgi

"Hmm."

"Irene tau kalian pasti akan membahas pernikahan Irene dengan Seulgi kan?" ucap Irene to the point

"Iya, jadi bagaimana rene? Apa kamu sudah memikirkannya." tanya ayah

"Mau di pikirkan gimana yah, jatoh nya Irene juga pasti gak akan bisa nolak. Kalian pasti akan tetap jodohin Irene sama Seulgi."

"Rene." ucap ibu

"Huuuhh." Irene menghela nafas dan menghembuskan nya pelan

"Ya udah Irene setuju sama perjodohan ini, tapi dengan syarat Seulgi harus bisa bikin Irene jatuh cinta."

"Nak Seulgi bagaimana?"

"Saya akan berusaha."

"Tapi Irene mau bicara dulu sama Seulgi berdua."

"Berdua?" tanya Seulgi

"Iya, ikut lo ke kamar gue sekarang."

Seulgi hanya menuruti perintah Irene

.

.

Kamar...

Hiks Hiks Hiks

Irene malah menangis padahal tadi dia yakin sekali dengan kata-kata yang dia ucapkan di depan orang tuanya, bahwa dia setuju dengan perjodohan ini.

"Kamu tertekan yah?"

"Saya tau, kamu pasti terpaksa."

"Saya pun demikian, saya hanya ingin menjalankan permintaan terakhir dari ayah saya. Setidaknya saya akan mencoba meski nantinya saya gagal bersanding dengan kamu di pelaminan.
Tapi rene, jika kamu benar-benar gak bisa, tak apa. Saya akan mundur dari kamu." ucap Seulgi yang menundukkan kepalanya, tak berani menatap Irene yang menangis karena perjodohan ini, Seulgi merasa bersalah pada Irene.

"Gue udah ambil keputusan, dan lo juga denger tadi. Tapi perlu lo inget, gue ngelakuin ini bukan karena lo, atau permintaan terakhir bokap lo. Gue ngelakuin ini semata-mata buat orang tua gue, karena gue gak pernah sekalipun bikin mereka bahagia."

i'm sorry Mr.KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang