1 : Bad News?

3.5K 280 40
                                    

.
.
.
.

Sorot matahari dari luar jendela mambangunkan seorang gadis bernama Bae Irene. Dia membuka mata lalu diam sejenak untuk mengumpulkan nyawa, baru setelah itu pergi ke kamar mandi.

Perempuan yang berusia 17 tahun itu menuruni anak tangga, menghampiri meja makan untuk sarapan dengan kedua orang tuanya.

Irene berasal dari keluarga yang berada ayah nya juga seorang CEO perusahaan yang cukup besar.

"Selamat pagi cantik."

"Pagi ayah."

"Ayo makan nak."

"Iya bu."

.

.

"Rene."

"Apa yah."

"Target kamu buat nikah umur berapa sih?" tiba-tiba ayah Irene menanyakan hal membuat Irene tersedak saat makan.

"Ekhem ekhem, emm tumben ayah nanya itu. Kenapa?"

Ayah dan Ibu Irene saling bertatapan

"Gapapa, ayah cuma penasaran."

"Irene sih pengen kalo Irene udah lulus kuliah S1 yah, tapi itu juga gak mau langsung nikah Irene mau kerja dulu, baru mikirin nikah."

"Emm, kalo ayah minta kamu nikah dalam waktu dekat ini gimana?"

"Ayah apaan sih, Irene gak mau lah."

"Meskipun itu permintaan terakhir dari seseorang?"

"Maksud ayah?"

"Teman lama ayah baru meninggal. Dia teman ayah waktu ayah belum seperti sekarang nak. Dia banyak membantu ayah dan keluarga kita bahkan perusahaan ayah. Dia banyak bantu ayah waktu perusahan hampir bangkrut, dia banyak berjasa untuk ayah."

"Lalu Irene harus apa yah?"

"Menikah lah dengan anak teman ayah, ini permintaan teman ayah yang terakhir, anak tunggal nya belum menikah dan kami sepakat untuk menjodohkan kamu dengan dia."

Bak di sambar petir di pagi hari Irene sangat terkejut dengan apa yang di katakan ayahnya, mengapa sangat tiba-tiba, mengapa ayah nya tidak meminta pendapat Irene sebelumnya.

"Trus ayah gak minta pendapat aku dulu, ayah gak nanya aku mau atau enggak, ayah egois."

"Irene , ayah mohon." Tuan bae berlutut di depan anak semata wayangnya itu

"Ayah, Irene gak mau." Irene pergi meninggalkan orang tuanya.

"Bae Irene." teriak sang ayah

.

.

Irene langsung pergi ke sekolah bersama Jennie.

"Eh jen lo udah ngerjain tugas matematika belom?" ucap Irene

"Belom, lo udah? ntar gue liat ya."

"Gue juga belom sat, makanya gue nanya."

"Laaah, udahlah paling juga nanti di kelas ngerjainnya, kayak biasa."

Ketika pekerjaan rumah menjadi pekerjaan sekolah, itu hal yang selalu dua mahluk ini lakukan.

Kelas...

Irene dan Jennie baru memasuki kelas dan langsung di sambut oleh Lisa dengan pertanyaannya.

i'm sorry Mr.KangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang