i'm sorry Mr.Kang

9 : afraid

.

.

.

Irene duduk di sebelah ibunya.

"Ada apa sih bu?".

"Emm rene, pernikahan kamu sama nak Seulgi, kami percepat yah."

"Bu, kok gitu sih?".

"Lebih cepat lebih baik rene." ucap ayah

"Saya sudah siapkan EO, kalian tinggal siap nya saja." ucap Ibu Seulgi

"Besok kamu gak usah masuk sekolah dulu, besok kamu sama nak Seulgi pergi beli cincin sama fitting baju yah." ucap Ibu Irene

"Pernikahan kalian akan dilaksanakan kan minggu ini." ucap Ayah Irene

Irene hanya menurut tanpa memperdebatkan masalah ini. Irene lelah membela diri, karena ujung nya pasti sama saja, Irene akan tetap menikah.

"Bu, Irene lelah, mau ke kamar dulu."

Irene pergi meninggalkan mereka, pada akhirnya Irene hanya bisa menangis di kamar. Irene merasa mereka jahat padanya, mereka selalu mengambil keputusan bahkan sebelum bertanya pada dirinya, padahal yang akan menjalan kan pernikahan ini adalah Irene.

Dan mengapa pernikahan mereka di percepat, bahkan sebelum Seulgi bisa membuat Irene jatuh cinta. Apa pernikahan tanpa cinta akan berhasil?.

Bagaimana dengan Seulgi? Sepulangnya dari rumah Irene, dia tidak enak pada Irene karena pernikahan mereka harus dipercepat, padahal bukan Seulgi yang meminta.

Seulgi berfikir apa dia bisa menjalankan pernikahan tanpa cinta bersama Irene. Mungkin dulu mereka pernah saling mengenal, tapi itu dulu ketika mereka masih kecil dan tidak mengerti apa itu cinta.

Seulgi menelfon Irene untuk memastikan Irene baik-baik saja.

📞
...

Seulgi

halo

Irene

apa kau mendengar kan saya?

Irene tak menjawab, dia hanya mendengarkan suara dari Seulgi

Seulgi

Irene, apa kau baik-baik saja?

sungguh, saya tak pernah meminta pernikahan kita di percepat

jika kau tak ingin menikah dengan saya tak apa

kau boleh mundur sekarang

jika itu membuatmu sulit

Irene masih belum bersuara

Seulgi

saya merasa tak enak

Irene mematikan telfon.

Rasa bersalah semakin menyelimuti Seulgi. Dia harus bagaimana sekarang, sepertinya Irene malah membencinya.

.

.

.