.
.
.
Hari telah berganti minggu, minggu telah berganti bulan dan hari ini sudah dua bulan pasca hilangnya gantungan boneka moomin milik Renjun.
Apakah Renjun masih memikirkan boneka moominnya? Tentu saja iya. Bahkan dalam sebulan terakhir ini dirinya sudah mendatangi kedai barbeque dimana gantungan boneka moominnya terjatuh sebanyak lima kali sembari berharap bertemu seseorang yang mengambil gantungan moominnya itu, namun selalu berakhir nihil.
Renjun melangkahkan kedua kakinya yang terbungkus sepatu kets abu-abu menuju kantin bersama Haechan. Hari ini adalah hari ketiga perkuliahan semester baru. Banyak mahasiswa baru berhamburan di lorong kampus, namun lautan manusia itu tidak dihiraukan kedua pemuda yang tengah asik mengobrol.
"Oh? Bukankah anda orang yang pernah saya tabrak secara tidak sengaja?"
Suara berat bernada ceria itu menghentikan kegiatan mengobrol kedua pemuda yang tadi disapanya. Kedua pasang manik itu beralih ke sumber suara yang berada di depan mereka.
Seorang pria di depannya mengenakan topi putih jenis trucker dengan rambut yang mengintip di sisi belakang dan sisi kanan kiri kepalanya yang tidak tertutupi topi hitamnya, kaca mata dengan frame hitam, mata menyerupai rusa terlihat dari bulu mata panjangnya yang tampak anggun tengah menatap salah satu dari mereka berdua melalui balik kaca mata beningnya, dan senyum yang memperlihatkan deretan giginya menimbulkan sensasi manis bagai gulali bagi siapapun yang melihatnya.
Kehadiran pria itu membuat kedua pria lainnya yang tadi disapa saling memandang satu sama lain seolah bertanya apakah kau mengenalnya? Lalu menatap seorang pria yang masih menatap salah satu dari mereka berdua.
"Maaf, siapa yang anda maksud?" Tanya Haechan.
"Teman anda." Jawabnya singkat.
Ah, tentu saja. Pria itu dari awal memang menatap Renjun, sudah dipastikan yang dia maksud itu Renjun, batin Haechan setelah menyadari arah tatapan pria asing itu.
"Maksud anda, saya?" Renjun menunjuk dirinya sendiri sambil menatap pria asing itu bingung.
Pria ber-hoodie mint itu menganggukkan kepalanya, tanpa menghilangkan senyuman gulalinya. "Saya pernah tidak sengaja menabrak anda saat kita berada di depan kedai barbeque. Saat itu malam hari, saya mengenakan topi hitam seperti ini dan kacamata ini." Ucapnya sambil menunjukkan topi dan kacamata yang tengah dikenakannya. "Serta masker hitam— Ah, mungkin anda tidak mengingatnya karena saat itu wajah saya hampir sembilan puluh persen tertutup." Lanjutnya canggung menyadari bahwa pria di depannya tentu saja tidak tahu bahwa pria malam itu adalah dirinya.
Tapi sepertinya dugaan pria itu salah, karena tentu saja kejadian itu mengembalikan ingatan Renjun ke hari di mana ia kehilangan gantungan boneka moominnya. Dan jangan lupakan mata rusa dengan bulu mata panjang yang telah menarik perhatian Renjun saat mereka bertemu pertama kali, jadi Renjun ingat siapa orang itu. Si pria asing. "Ah, anda pria asing itu rupanya." Ucap Renjun menyuarakan pikirannya tanpa sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RenD || 잼런 [✓]
FanfictionCerita ringan nan manis mengenai proses pendekatan Na Jaemin (seorang aktor yang dikenal banyak orang) dan Huang Renjun (seorang penyiar radio) yang berawal dari siaran program radio Akdong Seoul. _____ Status: Completed [Opening + 24 part] Rating:...