Part 14

7.3K 1.2K 276
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Hari sudah berganti minggu, minggu sudah berganti bulan, dan kini telah memasuki tahun baru.

Bukan karena satu tahun telah berlalu, melainkan saat mereka berempat di kantin untuk membahas radio visual, hari jadi Jeno dengan Haechan, dan berakhir berniat membantu Jaemin dalam menghadapi semester kelamnya, mereka memasuki awal bulan Desember.

Mengenai radio visual, mereka sudah memutuskan untuk mulai pada tanggal 6 Januari nanti. Hal itu tentu saja membuat Renjun gugup. Tapi setiap ia mengingat Jaemin, Yangyang, Haechan, dan Jeno yang sangat mendukungnya, ia memutuskan untuk tetap maju. Bahkan dirinya mendapat dukungan dari tetangganya di China yang sudah ia anggap sebagai adik kesayangannya bernama Chenle saat ia pulang ke China untuk merayakan tahun baru bersama keluarga.

Ya, tidak ada acara kumpul saat tahun baru bersama sahabat karena mereka lebih memilih untuk pulang ke kampung halamannya masing-masing dan menghabiskan waktu bersama keluarga yang jarang mereka lakukan karena kesibukan mereka baik diperkuliahan maupun pekerjaan.

Meskipun mereka tidak menghabiskan tahun baru dengan berkumpul bersama, mereka tetap melakukan komunikasi satu sama lain, bahkan melakukan panggilan video saat detik-detik pergantian tahun.

Niat membantu Jaemin dalam menghadapi semester kelam-nya pun dijalankan sehari setelah mereka membicarakannya di kantin. Mereka sering kumpul di perpustakaan, di kafe, dan di rumah Jaemin untuk membantu Jaemin mengejar materi yang sering Jaemin tinggalkan karena terlalu sibuk mengerjakan tugas.

Jaemin bersyukur atas kehadiran mereka di hidupnya, terutama Jeno. Pria itu banyak membantunya karena mereka satu program studi, sedangkan yang lain membantu mata kuliah umum. Padahal si sulung Na sempat berpikir untuk bersiap-siap masuk rumah sakit jiwa saat kuliah selesai nanti, karena dirinya merasa hampir gila akibat mengerjakan dan mempelajari semua mata kuliah yang ia ambil di semester ini seorang diri, tapi untungnya hal itu tidak jadi ia pikirkan lebih lanjut.

Seiring berjalannya waktu, penampilan Jaemin sudah mulai terlihat seperti tidak terurus dengan tumbuhnya rambut tipis di sekitar philtrum dan dagunya sehingga ia selalu menggunakan masker saat keluar rumah, rambut yang memanjang dan kusut sehingga ia selalu menggunakan topi saat keluar rumah, dan kaca matanya yang setia menemani wajahnya di manapun ia berada.

Meskipun selama perkuliahan mereka membantu, namun tidak bisa terlalu sering karena mereka punya kesibukan masing-masing. Waktu jeda pun Jaemin gunakan untuk tidur, jadi karena itulah dirinya tidak ada waktu untuk merapihkan diri.

Mendengar siaran program radio Akdong Seoul? Tentu saja Jaemin tidak pernah ketinggalan. Bahkan suara Renjun di radio lah yang selalu menjadi teman Jaemin saat belajar dan mengerjakan tugas di malam hari.

RenD || 잼런 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang