Part 4

9.4K 1.7K 162
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Jaemin dan Jeno berada di sebuah restoran yang letaknya tidak jauh dari gedung tempat mereka wawancara tadi. Mereka berdua memesan jajangmyeon dengan segelas ice americano untuk Jaemin dan sebotol air mineral untuk Jeno— penyanyi Lee itu tentu harus menghindari es hari ini karena akan tampil di music show nanti.

Saat pesanan mereka datang, mereka pun memakan pesanan mereka dengan penuh khidmat.

"Jaemin-ah."

Yang punya nama menghentikan kegiatan makannya dan menoleh ke sumber suara.

"Soal yang tadi, bolehkah aku lanjut bertanya? Tapi kalau kamu merasa tidak nyaman, kamu boleh menolaknya." Jeno terlihat ragu. Ia takut menyinggung privasi Jaemin lagi, tapi dirinya juga tidak bisa menahan rasa penasarannya.

Jaemin terlihat berpikir, seperti mencari apa yang Jeno maksud. Setelah tahu, dirinya pun menjawab "Tentu. Aku akan berhenti menjawab jika pertanyaanmu mulai melewati batas privasiku. Jika itu yang membuatmu ragu." Jawabnya sambil tersenyum. "Tapi tidak masalah bukan jika aku sambil makan?" Lanjutnya.

Jeno tersenyum, "Tentu saja." Ujarnya lega, pria pemilik eye smile itu pun mengutarakan pertanyaannya. "Kamu benar-benar belum pernah menemui radio announcer-nya program Akdong seoul?"

Jaemin yang tengah mengunyah makanannya menggeleng sebagai jawaban tidak.

"Tapi namanya kamu tahu?"

Jaemin menelan makanannya, lalu menjawab. "Yang kutahu, call name-nya RenD. Mungkin dia pernah menyebutkan nama aslinya saat pertama kali siaran. Tapi karena saat itu aku belum tahu tentang program radio itu, jadi yang kutahu hanya RenD. Entahlah."

"Kamu tidak tahu namanya, bahkan belum pernah bertemu. Jadi, darimana kamu tahu ada program radio itu?"

"Dari salah satu penggemarku."

Jeno mengangguk paham, lalu melanjutkan makannya yang sudah sisa sepertiga porsi itu.

"Kenapa kamu menanyakan itu? Kamu mengenalnya?" Tanya Jaemin setelah ia sadar tidak ada lagi pertanyaan untuknya.

Jeno mengangguk. "Dia satu kampus dan satu angkatan denganku meski beda program studi. Kami juga satu kelas di beberapa mata kuliah umum."

"Kamu tertarik dengannya?"

Jeno segera menggelengkan kepalanya. "Tidak, bukan. Aku tidak menyukainya, sungguh." Ucapnya panik.

"Kenapa kau gugup? Kau sungguh menyukainya?"

"Tidak. Aku dan dia hanya sahabat bersama dua orang lainnya. Dan aku menyukai salah satu dari dua orang itu." Jawab Jeno dengan suara yang semakin mengecil di akhir kalimat karena malu.

Jaemin mengangguk paham. Dirinya merasa lega mendengar jawaban itu.

Lega?

Jaemin baru sadar kalau ternyata dirinya sangat gugup saat menunggu jawaban Jeno tentang perasaannya pada sang penyiar radio yang bahkan belum pernah ia temui. Ada apa dengannya?

"Sepertinya yang saat ini tertarik dengan RenD adalah kamu, Jaemin-ah." Ucapan Jeno berhasil membuat Jaemin tersedak minumannya sendiri. Ternyata Jeno menyadari perubahan raut wajah Jaemin yang tampak lega saat dirinya mengungkapkan perasaannya.

"Apa maksudmu, Jeno-ya?"

"Kau mau aku mempertemukanmu dengan RenD?" Tawar Jeno, menghiraukan pertanyaan Jaemin.

Lagi-lagi tawaran itu.

Sejak tawaran pertama yang berasal dari Jisung, Jaemin sebenarnya sempat tertarik. Namun pemilik marga Na itu ingin bertemu RenD dengan caranya sendiri, tanpa campur tangan orang lain. Dan pemikiran itu masih ada hingga sekarang.

"Tidak perlu, Jeno-ya. Tapi terima kasih atas tawaranmu." Ucapnya final.

"Ini kartu namaku. Kau tahu? Jika kau butuh bantuanku, jangan ragu untuk menghubungiku." Jeno menyerahkan kartu namanya yang terdapat nomor telepon yang dapat dihubungi kepada Jaemin. Tentu saja Jeno tidak membagi kartu namanya yang terdapat nomor ponsel pribadinya ke sembarang orang. "Aku mengatakan ini karena aku mendukungmu, sungguh." Lanjutnya.

Akhirnya Jaemin mengambil kartu nama Jeno yang masih berada di tangan Jeno karena menunggu kartu itu diambil Jaemin.

"Terima kasih."

.

.

.

✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RenD || 잼런 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang