.
.
.
Jaemin merebahkan dirinya di sofa empuk yang berada di ruang tengah rumahnya. Ngomong-ngomong, dirinya habis dari syuting film hari terakhir.
Ya, akhirnya Jaemin mengambil sebuah peran utama setelah satu semester dirinya sibuk dengan dunia perkuliahan.
Jadwal kuliahnya masih padat, hanya saja Jaemin mau mengalihkan perhatian dari kesibukan kuliahnya meskipun hanya enam hari.
Jaemin meraih ponselnya, membuka kontak dengan nama Injun-ang. Dirinya merenung, mempertimbangkan apakah ia harus menghubungi pria pemilik kontak itu atau tidak.
Sejak kejadian malam itu— di mana Jaemin mengantar Renjun ke gedung tempat Renjun melakukan siaran radio, pria itu tidak lagi menghubunginya saat pulang kerja di keesokan harinya sampai hari ini. Bahkan saat di kampus, dirinya sulit sekali bertemu dengan Renjun karena jadwal kuliahnya yang penuh dan waktu istirahatnya tidak ada yang sama dengan Renjun.
Jaemin pernah mencoba menghubunginya, tapi tidak pernah diangkat. Semua itu berhasil membuat Jaemin frustasi. Karena itu juga Jaemin mengambil peran sebuah film agar pikirannya teralihkan meskipun saat bertemu waktu kosong pikirannya kembali ke Renjun.
Jaemin menghela napasnya dengan berat. Kemudian mengurungkan niatnya untuk menghubungi Renjun dan membuka kontak Jeno. Ia memeriksa jam yang ada di gadget-nya, sudah jam tujuh malam, sepertinya bersepeda malam bisa membuat pikirannya segar.
Jaemin pun menghubungi Jeno, mendengar suara sambungan telepon, lalu panggilannya diangkat oleh Jeno.
"Apa?" Tanpa basa basi Jeno melemparkan pertanyaan dengan nada sedikit kencang.
"Hallo juga, Ahjussi." Balas Jaemin. "Kau ingin bersepeda malam?"
"Sekarang?"
"Tidak, besok siang."
"Kenapa kau sebut bersepeda malam kalau ingin bersepeda di siang hari?"
"Yak, Lee Jeno-ssi! Kenapa kau bertanya yang jawabannya sudah pasti?" Jaemin mulai kesal.
"Karena bisa saja kau ingin bersepeda jam delapan malam."
Benar juga. "Yasudah, kita jalan jam setengah delapan."
"Memangnya kau tidak lelah?"
"Kalau aku lelah, aku akan memilih untuk tidur dan saat ini kau tidak akan mendapatkan panggilan dariku."
"Dan meninggalkan siaran Renjun?"
Jaemin terdiam.
"Aku akan ke rumahmu jam setengah delapan." Jeno mematikan panggilan sepihak, menyadarkan lamunan Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
RenD || 잼런 [✓]
FanfictionCerita ringan nan manis mengenai proses pendekatan Na Jaemin (seorang aktor yang dikenal banyak orang) dan Huang Renjun (seorang penyiar radio) yang berawal dari siaran program radio Akdong Seoul. _____ Status: Completed [Opening + 24 part] Rating:...