a marked morning

8.8K 437 186
                                        

not intens

🕊️

Cahaya matahari pagi menembus tirai jendela kastil, mengusik tidur Jessica Briggitta Valencia yang masih terlelap di balik selimut hangatnya. Suara dentingan jam antik di atas meja belajarnya baru mulai menggema, menunjukkan pukul 08.42

sudah sangat terlambat untuk memenuhi undangan resmi dari Profesor McGonagall pukul 08.00. Jessica terlonjak bangun, rambut hitam sebahunya berantakan, mata masih setengah terpejam

"Astaga! No! No! No!" gumamnya cepat

Ia pun segera menyambar jubah hitam khas Hogwarts dan memasangkan bros kecil berukir lambang Head Girl yang baru diterimanya kemarin

Jessica tak sempat menata rambutnya dengan rapi, bahkan tidak sempat memilih outfit bagus seperti biasa. Hanya sepatu pantofel hitam mengkilap yang sempat ia pastikan tetap sesuai selera. Dengan langkah cepat, ia melintasi lorong-lorong batu Hogwarts dan nyaris menabrak satu-dua siswa yang berangkat ke kelas

Begitu sampai di depan patung griffin batu yang menjaga pintu kantor kepala sekolah, iapun mendorong pintu kayu besar itu dengan suara gedebuk keras

Brakk!

Daun pintu terayun terbuka begitu lebar hingga membuat burung phoenix kecil di sudut ruangan mengepakkan sayap kaget

"Maaf saya telat, Profesor!" serunya lantang, sedikit terengah "Sungguh, saya tidak bermaksud—"

Namun kalimatnya terpotong seketika saat matanya menangkap sosok yang berdiri tegak tak jauh dari meja Kepala Sekolah, Draco Malfoy

Draco, mengenakan seragam Slytherin rapi dengan jubah panjang tanpa satu kerutan pun, menoleh lambat ke arahnya. Wajahnya tanpa ekspresi, namun matanya menyapu Jessica dari kepala hingga kaki dalam diam yang begitu intens. Pandangannya berhenti sejenak pada rambutnya yang kusut dan bros Head Girl yang terpasang miring

"Selamat pagi, Nona Valencia" ucap Profesor McGonagall dengan nada tegas "Tampaknya anda bergegas sekali"

"Saya minta maaf, Profesor. Alarm saya, mati"

"Fabulous! Mari kita mulai. Duduklah kalian berdua"

Jessica melangkah cepat ke kursi di sebelah Draco, duduk dengan hati-hati namun tetap mencuri pandang ke arah pemuda yang belum mengucapkan sepatah kata pun sejak ia masuk

"Seperti yang sudah saya sampaikan dalam surat undangan kalian, peran Head Boy dan Head Girl tahun ini memiliki arti yang lebih penting daripada sekadar urusan asrama dan kedisiplinan."

Keduanya mengangguk, meski Jessica masih merasa canggung

Mcgonagall berhenti sejenak, lalu menatap mereka bergantian "Dan kalian berdua, Draco Malfoy dan Jessica Valencia, adalah simbol itu"

Jessica memandang McGonagall, lalu diam-diam melirik ke sisi kanannya ke arah Draco. Namun Draco masih memandang lurus ke depan, hanya menjawab dengan suara rendah namun jelas "Kami mengerti, Profesor"

McGonagall bangkit dari kursinya dan menyerahkan dua dokumen resmi yang masing-masing bertuliskan tanggung jawab mingguan

"Ada satu hal lagi yang perlu kalian ketahui, mengenai akomodasi pribadi kalian sebagai Head Boy dan Head Girl"

Jessica dan Draco sama-sama menegakkan tubuh

"Selama bertahun-tahun, kamar khusus untuk Head Students berada di Menara Timur, terpisah dari asrama masing-masing. Namun, ruangan itu telah direnovasi pasca perang dan kini terdiri dengan dua kamar tidur pribadi, sebuah ruang kerja bersama, dan satu ruang santai yang cukup luas"

𝘛𝘳𝘶𝘴𝘵𝘦𝘥 𝘺𝘰𝘶 𝙙.𝙢 [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang