Bab 16 : Ujian tanda cintanya

28.5K 2.5K 233
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Budayakan vote sebelum baca, perbanyak komentar untuk mengapresiasi penulis ❤

*Happy reading*

***


Cinta Allah berupa ujian, cinta Allah berupa musibah, cinta Allah untuk hamba pilihan-Nya yang selalu ikhlas dan sabar dalam menjalani semua ketentuan-ketentuan-Nya. 

***

Aku tercenggang kaku melihat nama obat tersebut. Jadi Kak Maya hamil kemudian berniat menggugurkan janin dalam kandungannya. Demi Allah aku tidak habis pikir dengan niatan buruknya itu, ini hal keji yang tidak boleh dibiarkan begitu saja. Ini perbuatan dosa. 

Aku bisa tahu obat itu sebab aku juga pernah bekerja di apotik walaupun posisiku saat itu sebagai pengganti para karyawan yang tidak masuk. 

"Obat penggugur kandungan ..." Lirihku masih melihat nama obat itu. 

Bibirnya membentuk senyuman menyeringai, "Puas bukan sudah mengetahui semuanya? Puas sudah menjadi salah satu orang yang lancang masuk kamarku lalu membongkar sesuatu yang sudah aku sembunyikan rapat-rapat!" 

Aku mengambil napas dalam-dalam, "Kenapa mau digugurkan, Kak?"

Rahangnya tiba-tiba mengeras, aura kemarahan bercampur emosi tampak lebih jelas, "BUKAN URUSANMU WANITA MURAHAN!" Aku memejam lumayan lama mendengarkan sentakannya. 

"HEH! TULI KAH?" Dirinya menyentuh bagian telingaku, "Pergilah dan tutup mulut rapat-rapat! Jika tidak, maka dirimu akan hancur ditanganku!"

Aku justru semakin erat memegang kantong kresek berisi obat ini, "Aku lebih baik dihancurkan seseorang, dibandingkan harus hancur disaat aku diam saja melihat seseorang melakukan niatan keji. Maaf, aku nggak akan membiarkan Kak Maya melakukan ini semua."

"Siapa kamu, hah? Berani mencampuri urusanku dan bertindak seolah-olah ibuku! HEH! Kebaikanmu tidak akan pernah membuatku luluh hingga berhenti membencimu! CAMKAN BAIK-BAIK ITU!" sarkasnya. 

"Bukan karena Kak Maya," kataku membalasnya, "Jika hal ini terjadi pada orang lain, aku akan tetap melakukannya."

"Jangan sok suci!"

"Pikirkan ratusan kali sebelum melakukannya, Kak. Menggugurkan janin bukanlah jalan keluar."

Tatapan tajamnya lebih dari sebelumnya, selang beberapa detik tangannya menunjuk kearah perut ratanya, "Janin ini akan membuatku kehilangan semuanya! Harapanku akan lenyap jika mempertahankannya!"

Alisku berkerut keheranan, "Bagaimana bisa?"

"Aku tidak akan pernah bisa menjadi model yang terkenal karena kehadirannya! Karirku akan hancur karena dia! KARENA DIA!" 

Aku menggelengkan kepala tidak menyangka. Rela membinasakan darah dagingnya sendiri demi dunia karirnya. Dia menyia-nyiakan anugerah terindah dari Allah, anugerah Allah yang begitu besar. 

"AKU TIDAK PERNAH MENGINGINKAN KEHADIRANNYA!"

Aku bergeming tanpa mengucap sepatah kata pun. Apakah dia tidak memikirkan perasaan Kak Reyhan? Perasaan Mama? Terutama pada buah hatinya yang ingin bertemu dengannya. 

"Janin itu ingin lahir ke dunia, ingin merasakan kasih sayang ibunya." Akhirnya aku bersuara dengan mata berkaca-kaca. 

Wanita itu menutup telinganya rapat-rapat sembari memejamkan mata, tidak sudi mendengarkan apa yang aku ucapkan. 

Mutiara Dalam CangkangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang