Bab 44 : Roda takdir

31.2K 2.5K 534
                                    

Haiiii, siapa yang seneng MDC update?

Rindu Amir Kayla nya berapa persen?

Kalian baca jam berapa ini?

Absen yuk, pembaca MDC dari kota mana aja nih? 

- Budayakan vote sebelum membaca, berikan komentar untuk mengapresiasi penulis🤍

- Kalo kalian suka cerita ini, tolong share atau rekomendasikan ke temen-temen kalian yang suka baca Wattpad yaaa. Terima kasih banyak ❤

*HAPPY READING*

_______________________________

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوْا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ، مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَالضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتَّى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ آمَنُوْا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللّهِ ؛ أَلاَ إِنَّ نَصْــرَ اللّهِ قَرِيْبٌ

Artinya: "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (ujian) sebagaimana orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan), sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, "Bilakah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."

***



"Yang warna hijau!"

Di depan lemari yang terbuka itu, Amir mengerutkan alisnya. Kepala istrinya menongol lucu di bahu lelaki itu, menunjuk-nunjuk kemeja hijau tua yang terlipat rapi dalam tumpukan baju.

"Biar couple-an sama aku. Ya, ya, ya ya, ya?" Perempuan itu menggelayut manja di lengan suaminya.

"Hm." Amir menuruti, "Besok maunya warna apa?"

Kayla cekikikan sampai menutup mulut, kemarin juga seperti ini, memaksa suaminya memakai baju yang warnanya sama dengan bajunya.

"Kayla, Amir!" Suara Faizah dari meja makan terdengar sampai kamar, "Ayo, sarapan, Nak!"

"Iya, Umi!" Kayla menyahuti. Selang beberapa detik ia mengalungkan tangannya di leher sang suami.

"Kenapa, hm?" Manik mata Amir fokus pada manik coklat di depannya.

"Kamu masih lama 'kan di sini, Mas?"

"Belum pasti," balas Amir singkat, "Kenapa? Tidak ingin berjauhan lagi dengan manusia tampan ini?"

Sebenarnya Kayla ingin mencubit perut kotak-kotak suaminya itu, tetapi ia urungkan begitu saja. Justru makin menggelayut manja dengan posisi tangan masih melingkar di leher Amir.

"Kenapa begitu mukanya?"

"Nggak tau," balas Kayla dengan bibir mengerucut.

"Mau ikut aku pulang?"

Mutiara Dalam CangkangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang